Sinergi Dealer dan Produsen Yang Mengangkat Produk Lokal Bandung Berdaya Saing

Produk Sepatu Lokal Bandung
Masih ingat ketika Pak Jusuf Kalla bangga mengenakan sepatu kulit dari Cibaduyut Bandung ? Jika dicermati pesan ini dengan baik maka sebenarnya banyak poin yang ingin disampaikan beliau, bahwa produk lokal Indonesia sudah saatnya dilirik sebagai alternatif kebanggaan, bahwa sebenarnya produk lokal kita sudah patut mendapatkan penghargaan yang lebih tinggi dan bahwa sebenarnya produk lokal kita memang sudah pada level tersebut.

Selama di Bandung beberapa hari ini kami benar-benar memperhatikan produk-produk lokal Bandung di outlet-outlet sepanjang Dago, terutama produk kulit dari sepatu, tas dan jaket sampai dengan produk fashion yang non kulit. Tidak hanya outlet yang menggelar discount sensasional tetapi juga outlet yang "pelit" discount, karena memang produknya sangat luar biasa.

Produk lokal yang digelar dengan baik di outlet-outlet penjualan.
Kami salut dengan apa yang ada di Bandung ini, bagaimana pengrajin, pedagang dan pemerintah bisa saling mengisi fungsinya masing-masing. Para produsen di Bandung benar-benar sudah paham apa itu kualitas, desain dan kemasan yang berkelas global karena mereka juga paham produk mereka tidak hanya diincar oleh konsumen dalam negeri tetapi juga konsumen luar negeri seperti Singapore dan Malaysia. 

Sementara itu para pedagang (dealer) tahu bagaimana fungsi mereka untuk membuka outlet yang berkelas, untuk menghargai para produsen yang telah bersusah payah belajar bagaimana arti kualitas dan desain. Banyak dealer produk lokal Bandung yang menata outlet mereka dengan sangat berkelas, agar para pengunjung tahu bahwa mereka tidak merasa "beda" belanja di outlet luar negeri dengan outlet di Bandung. Jika produk para produsen Bandung yang bagus dijual di pinggir jalan, maka apa yang akan terjadi dengan "citra" produk lokal tersebut ? 

Harus disadari bahwa penanganan penjualan produk UMKM yang sudah berkualitas perlu mendapatkan perhatian yang khusus, terutama di Jawa Tengah yang memang perlu belajar hal seperti ini di Bandung. Banyak produk-produk fashion di Jawa Tengah yang masih dijual "asal-asalan" bahkan masih "door to door", sehingga citra produk yang berkualitas tidak muncul dari sistem penjualan yang seperti ini.

Dengan outlet yang bagus maka pengunjung akan memberikan penghargaan tersendiri terhadap produk-produk yang ada di dalamnya, bahkan pemilihan brand pun sepertinya sudah dipahami oleh para pedagang. Kami banyak menemukan nama brand yang "seolah" berkesan "dari luar negeri", atau dengan kata lain berkesan global, dan memang hal ini sangat perlu untuk mengangkat produk lokal naik ke level yang lebih tinggi.




Outlet penjualan ini adalah "kemasan" penjualan yang dibutuhkan untuk mengangkat citra produk lokal Jawa Tengah, terutama outlet penjualan yang telah dilokalisir sebagai wilayah sentra belanja yang terpadu. Di sinilah pemerintah daerah mengambil peran tersebut, dengan regulasi yang mendukung perkembangan produk lokal bukan hanya sekedar mengangat event belanja tetapi sebenarnya tidak ada yang sedang dilakukan oleh mereka. Di Bandung kami melihat bukti bahwa pemerintah daerah benar-benar memiliki kemampuan untuk mempromosikan daerah seperti sepanjang jalan Dago yang eksklusif, maupun di sentra produksi Cihampelas dan Cibaduyut.

Sinergitas seperti inilah yang kami butuhkan ada di Jawa Tengah, bukan untuk menjadi pesaing Bandung melainkan untuk memberikan ruang dan tangga bagi produk lokal untuk naik ke kelas yang lebih tinggi. Bukan hanya pasar modern saja yang selalu menjadi tumpuan harapan, tetapi outlet khusus lah yang dibutuhkan. Banyak produsen lokal Jawa Tengah yang perlu belajar semangat bersaing dengan para produsen dari Bandung tentang kualtias dan desain produk. Banyak pedangang lokal Jawa Tengah yang juga perlu belajar bagaimana memiliki outlet yang seperti di Dago, dan pemerintah Jawa Tengah dan daerah pun perlu belajar bagaimana membuat regulasi yang bisa menumbuhkan sinergitas tersebut. Mari bersinergi !

Baca juga:

1. Gali Terus Pontensi Pemasaran Produk UMKM di Hotel dan Resort.
2. Temanggung Asyik Pak !
3. Jepara dan Potensinya Sebagai Pariwisata.
4. Rembang, Ada Apa ? Siapa Yang Mau Cerita ?
5. Pasar Tukangan Magelang, Seharusnya Mempertahankan Jajanan Tradisionalnya.

Komentar