Bisnis Media, Semakin Spesialis dan Semakin Individual

Image result for media business in the future
Bisnis Media, Semkin Specialis dan Semakin Individual

Lawan terberat industri media konvensional saat ini adalah "perubahan jaman" dimana teknologi informasi membawa semua media ke arah digital. Banyak korporasi media konvensional yang merasakan dampak ini, dan yang tidak adaptif dalam melakukan perubahan maka dampak ini akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungah hidup perusahaan.

Beberapa perusahaan media besar telah melakukan persiapan sebelumnya dengan mambangun media online, tetapi ketika sudah berjalan beberapa waktu mereka juga mengalami "gangguan" di pertengahan jalan karena konten dan target audience yang masih luas. Sebagian kecil dari mereka pun "terpaksa" mengikuti tuntutan perkembangan tersebut dan mampu bertahan.

Bisnis media sangat penting karena dunia usaha membutuhkan informasi yang akurat dan cepat, dan disinilah peran media sangat penting sebagai sumber informasi dan edukasi. Dengan bisnis media ini publikasi dan promosi atas usaha dan produk bsia dilakukan dengan lebih cepat dan luas jangkauannya.

Semakin Spesialis

Jika dicermati dalam media online, semua bidang menjadi tersekat-sekat oleh segmentasi pasar. Semaki spesific pasarnya maka semakin kuat daya hidup bisnis media ini. 

Media umum yang menyediakan banyak kanal informasi sudah sulit untuk bertahan, sebagaimana dalam bisnis umum juga terjadi demikian. Jika dulu sebuah perusahaan terbagi-bagi dalam department atau divisi, tetapi saat ini department dan divisi sudah berubah menjadi unit bisnis yang mandiri. Atau dalam bidang pemerintahan yang sudah berubah menjadi otonomi.

Hal demikian juga terjadi dalam dunia bisnis media, semua menjadi unit bisnis. Jika ingin bicara kuliner maka media tersebut hanya akan bicara kuliner, jika mau bicara sepakbola maka media tersebut hanya akan bicara sepakbola, jika ingin bicara fashion maka media tersebut hanya akan bicara fashion dan seterusnya. Bahkan kami juga merasakan yang dari kuliner pun sudah mulai menjadi lebih spesifik lagi, misalnya menjadi media khusus untuk home cooking, street food atau hotel and resto food dan sebagainya.

Menjadi spesialis membawa konsitensi pada fokus dan detail, jadi semakin spesialis harus semakin detail dan semakin mendalam mengupasnya.

Semakin Individual

Saat ini informasi dari blog dan dari korporasi seolah memiliki perbedaan tipis dalam hal trusworthy, inilah dampak dari perubahan IT. Dari sisi pasar, para advertiser melihat segmen pasar yang dibidik oleh sebuah media online, seberapa banyak pembacanya, darimana saja pembacanya dan sebagainya. Jika tolok ukur dari para advertiser ini dicermati maka tidak akan ada perbedaan lagi antara sebuah blog personal dengan website media korporasi selama mereka bisa  memenuhi kebutuhan dari advertiser tersebut di atas.

Inilah kenyaataan atau kecenderungan yang terjadi saat ini yang harus dicermati oleh sebuah perusahaan media yang ingin ber-revolusi dalam perkembangan jaman saat ini. Banyak bukti saat ini banyak "sekumpulan blog" yang terintegrasi jauh lebih efektif dari sebuah webiste besar dengan berbagai kanal di dalamnya.

Blog-blog yang terintegrasi adalah solusi menawan dalam menjawab tantangan persaingan media saat ini, hampir sama persis dengan bagaimana bisnis skala mikro dan kecil justru mampu bertahan dalam situasi krisis ekonomi.

Dominasi Media Sosial

Jika dicermati maka saat ini "media" yang paling efektif adalah media sosial yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan raksasa seperti Google, Face Book, YourTube, Instragram dan sebagainya. Jika boleh kami berasumsi, maka media yang akan ada nanti adalah media-media sosial yang kembangkan oleh perusahaan-perusahaan tesebut sampai ada revolusi media selanjutnya, yaitu "tidak akan ada media" lagi melainkan personal connected. Contohnya: Adanya GPS dan google maps maka orang tidak perlu media untuk bertanya.

Sangat sulit bagi perusahaan media saat untuk berkembang tanpa melibatkan keberadaan media-media sosial tersebut di atas. Bahkan media televisi konvesional pun untuk bertahan harus menggandeng YouTube dan instagram, media surat kabar sudah semakin nyata kalah dengan informasi dari facebook, tweeter, instragram, WhatApps dan sebagainya. Media konvensional benar-benar dipaksa untuk berubah total.

Media voice justru memiliki titik terang di masa mendatang, ketika media ini mampu mengadopsi sistem streaming atau online, karena dengan kondisi waktu yang semakin mahal orang sudah tidak akan sempat lagi membaca baik offline maupun online, mereka hanya butuh mendengar, yaitu media dengan mode voice.

Dari kenyataan-kenyataan tersebut apakah memang masa media konvensional akan berakhir ? Tidak, selama media konvensional mampu berevolusi maka mereka akan bertahan. Revolusi yang seperti apa ?

Revolusi yang mempertimbangkan hal-hal tesebut di atas adalah sebuah keputusan yang bijak untuk bertahan, karena jika dicermati, skil dari SDM yang ada di perusahaan media sangat memadai untuk melakukan revolus. Mereka hanya perlu perubahan mindset dan mulai melakuan "Re-Concept" usaha segera.

Demikian apa yang bisa kamis sharing hari ini, semoga bermanfaat.

Baca juga:

 


Komentar