Transformasi Digital, Hal Yang Perlu Disikapi Oleh UMKM

Transformasi Digital, Hal Yang Perlu Disikapi Oleh UMKM
Trasformasi digital akan menjadi fokus pengembangan UMKM di masa mendatang. Pastinya bukan tantangan yang ringan mengingat mindset para pelaku UMKM yang masih sangat tradisional dan masih berpikir bahwa perkembangan teknologi saat ini tidak akan berpengaruh pada bisnis mereka. 

Sebagian dari mereka hanya bisa merasakan bahwa bisnis semakin sulit berkembang, tanpa tahu apa penyebabnya. Jika pelaku usaha tidak tahu masalah yang dihadapi oleh perusahaannya maka kondisi ini sebenarnya adalah kondisi yang sangat kritis, karena mereka pasti juga tidak tahu apa solusinya.

Berpikir jauh ke depan, maka pada kesempatan ini kami menbuka wacana mengenai transformasi digital yang harus disikapi dengan serius oleh para pelaku UMKM. Bahkan perusahaan besar pun dibuat kalang kabut dengan revolusi digital yang terjadi saat ini.

Empat Pilar Transformasi Digital Versi Microsoft
Memasuki Revolusi Industri ke-4, pelaku bisnis mendapatkan tantangan tersendiri dalam menumbuhkembangkan perusahaan. Studi Microsoft menunjukkan bahwa transformasi digital menjadi masa depan untuk mendorong pertumbuhan perusahaan di Asia Pasifik termasuk Indonesia. 
Definisi transformasi digital sendiri dimaknai berbeda antara organisasi satu dengan yang lainnya. Untuk membantu Anda, Microsoft menjabarkan definisi tersebut ke dalam 4 pilar: 

  1. Memprioritaskan pelanggan: Teknologi memungkinkan organisasi untuk menganalisis dan memahami karakter konsumen dengan lebih baik, sehingga organisasi dapat memprediksi kebutuhan konsumen dan menjawab kebutuhan tersebut secara personal.
  2. Memberdayakan karyawan: Dalam rangka menjawab kebutuhan konsumen secara lebih personal, karyawan organisasi perlu bekerja dengan lebih cepat. Teknologi pun hadir untuk mendukung karyawan dalam melakukan pekerjaan secara mobile, sehingga karyawan dapat bekerja dari mana saja, kapan saja, dan dengan menggunakan perangkat apa saja. Walaupun karyawan tidak bekerja di tempat dan waktu yang sama, karyawan dapat tetap bekerja secara kolaboratif.
  3. Mengoptimalkan kegiatan operasional: Hadirnya teknologi mampu membantu proses pengumpulan, pengolahan, dan analisis data, sehingga dapat mempercepat proses pengambilan keputusan. Sebagai hasilnya, efektivitas dan efisiensi kerja organisasi akan semakin meningkat.
  4. Transformasi produk dan model bisnis: Dalam rangka menghadirkan pengalaman yang berbeda bagi kosumen, organisasi perlu mendefinisikan ulang jenis produk dan model bisnis yang ditawarkan agar berbeda dari kompetitor lainnya. Pengintegrasian teknologi ke dalam produk dan model bisnis organisasi akan menghadirkan wajah baru bagi organisasi dan semakin mendekatkan organisasi dengan kebutuhan konsumen di era digital.
Kalau kita menilik Teori Evolusi, dimana mekanisme seleksi alam akan menentukan kelangsungan suatu kehidupan. Nampaknya hal ini juga berlaku untuk bisnis Anda. Anda harus mampu beradaptasi dengan permintaan pasar yang sangat dinamis. Kita tidak bisa memungkiri bahwa teknologi bukanlah kebutuhan masa depan tapi sekarang juga.

Anda harus mempersiapkan organisasi Anda untuk menghadapi gempuran era digital. Empat pilar di atas akan membantu Anda untuk memahami apa itu transformasi digital sebelum Anda memutuskan untuk menggunakannya dalam berinovasi. 
Image result for digital transformation
Kegagalan Transformasi Digital, Harus Dihindari
Mencegah Kegagalan Transformasi Digital
Saat ini kita semakin sering mendengar dan semakin akrab dengan kalimat ‘Transformasi Digital’. Banyak kisah sukses yang mewarnai tahun 2016–2017 ini yang mengangkat transformasi digital. Namun, kegagalan transformasi digital dapat berpotensi menyebabkan perusahaan harus berputar ulang kembali ke awal sebelum melakukan transformasi digital.

Contoh Kasus Kegagalan Transformasi Digital

Kita dapat melihat contoh kegagalan transformasi digital pada konsep Smart City di Jakarta. Dengan aplikasi qlue yang sebelumnya diharapkan dapat berkembang, kini sudah mulai dilupakan orang.

Hal ini bukan karena aplikasi Qlue tersebut tidak ada manfaatnya, akan tetapi kesadaran orang untuk menggunakan qlue semakin berkurang. Gubernur sementara DKI sempat tidak mewajibkan lagi RT dan RW untuk memberikan laporan via Qlue. 
Dan pada kenyataannya setelah itu, semakin sedikit warga DKI yang memanfaatkan Qlue. Ini artinya, kesadaran masyarakat belum terpenuhi.

Transformasi digital merupakan strategi jangka panjang. Banyak pejabat pemerintahan dan petinggi di perusahaan besar sekalipun yang belum memahami arti transformasi digital dengan benar.

Pemahaman sesat ini merupakan faktor utama dalam kegagalan transformasi digital. Yang utamanya adalah para pejabat dan pemimpin perusahaan, harus memahami transformasi digital sebagai strategi jangka panjang, bukan strategi praktis atau dadakan.

Transformasi digital akan mencakup inovasi-inovasi dari waktu ke waktu. Sehingga, sebuah transformasi digital akan terus menerus memberikan fitur dan layanan yang berkualitas.

Karena transformasi digital merupakan strategi jangka panjang, maka para pimpinan daerah ataupun pimpinan perusahaan harus berkomitmen penuh pada langkah yang akan di ambil. Transformasi digital tidak dapat putus di tengah jalan, hal ini hanya akan menyebabkan kegagalan transformasi digital itu sendiri.

Oleh karena itu, pemahaman mengenai transformasi digital ini sangat penting. Jika para pimpinan sudah memahami arti transformasi digitla dengan benar, maka kesadaran masyarakat, karyawan dan ataupun pengguna dapat di upayakan.

Mencegah Kegagalan Transformasi Digital

Sebuah perubahan harus di ukur dan di rencanakan dengan matang. Kemudian barulah dapat menerapkan strategi transformasi digital jangka pendek dan jangka panjang.

Dalam hal pencitraan politikus, kegagalan transformasi digital sudah pasti akan terjadi. Transformasi digital memerlukan komitmen dari seluruh lapisan terlibat yang dimulai dari para pimpinan. 
Kegagalan transformasi digital akan sangat mahal biayanya, oleh karena itu sebaiknya hindari pencitraan publik dengan transformasi digital.

Untuk mencegah kegagalan transformasi digital, perusahaan atau pemerintah harus merumuskan bersama para ahli yang berpengalaman dalam transformasi digital. Mereka dapat menggandeng konsultan teknologi informasi yang memiliki rekam jejak mengawal transformasi digital client mereka hingga tingkat pencapaian tertentu.

Tujuan transformasi digital sejatinya adalah untuk memudahkan seluruh pihak, baik pihak operasional maupun para pengguna (karyawan, pelanggan dan masyarakat dalam hal ini).

Kemudahan tersebut dapat dicapai dengan suatu cara digital, dimana pengguna internet di Indonesia pun sudah melampaui setengah populasi penduduk.

Cara digital yang dimaksud adalah sebuah inovasi. Inovasi tersebut harus di uji dan di kembangkan secara terus menerus. Hal ini memerlukan budaya kerja DevOps. Devops adalah budaya kerja yang melibatkan bagian pengembang dan operasional bersama-sama lebih dekat. Sehingga mereka lebih mudah berkolaborasi dan memangkas jalur birokrasi.

Disamping itu, DevOps juga melibatkan pengguna. Umpan balik dari pengguna merupakan dasar untuk melakukan pengembangan atau inovasi selanjutnya. 

Transformasi Digital Membutuhkan DevOps

Sekarang dapat kita pahami bahwa, transformasi digital membutuhkan suatu hal yang dinamakan DevOps. DevOps memiliki beberapa peralatan, seperti sistem kontainerisasi, alat monitoring, alat otomatisasi dan orkestrasi dan sebagainya. Peralatan DevOps sangat banyak, teknologi ini semakin berkembang dalam era transformasi digital.

Sebuah lingkungan DevOps dapat memungkinkan para tim pengembang dan operasional lebih berkolaborasi. Peluncuran fitur baru dapat lebih cepat berkali lipat, dari hitungan bulanan ke hitungan harian, dari hitungan harian ke menit. Dalam hal penyebaran, lingkungan DevOps dapat mendukung konsep Agnostik, yang artinya para pengembang tidak akan selalu bergantung pada vendor (no vendor locked-in).

Tidak ada transformasi digital yang tidak mengadopsi DevOps. Jika suatu transformasi digital tidak menggunakan konsep DevOps pada praktiknya maka dapat dipastikan transformasi digital tersebut hanya sekedar pencitraan semata dan tidak memiliki strategi jangka panjang.
Manfaat Transformasi Digital untuk Pemerintah Daerah

Sebetulnya dengan transformasi digital, pemerintah daerah tidak saja dapat memudahkan melayani masyarakat. Pemerintah daerah dapat menggunakan transformasi digital sebagai sarana untuk : 

Memberikan informasi dan layanan kepada masyarakat. Misal informasi ketinggian bendungan untuk antisipasi banjir. Pemantauan ini dapat menggunakan alat IoT yang otomatis mengirim data ke aplikasi Smart City. Bahkan tingkat curah hujan pun seharusnya dapat di tampilkan.

Edukasi masyarakat
 
Sosialisasi suatu rencana, program atau peraturan baru kepada masyarakat. Melalui sebuah aplikasi smartcity maka sosialisasi tersebut dapat di sampaikan melalui sistem push-notification.
  • Transparansi publik, baik untuk pelaporan maupun pengadaan dan pelaksanaan proyek
  • Mendapatkan umpan balik dari warga, baik keluhan maupun saran
  • Wadah bisnis warga. Potensi daerah bukan hanya kekayaan alam, akan tetapi keahlian warga dalam menghasilkan nilai tambah dapat di promosikan pada aplikasi smart city. Sehingga para ibu rumah tangga jga memiliki kesempatan dalam meraih penghasilan dari rumah, itulah pemerintahan yang baik pada warganya.
  • Integrasi ke sistem di departemen terkait dengan menggunakan API. Misal untuk pemantauan kecepatan angin, petunjuk bagi wisatawan, transportasi publik dan sebagainya.

Masih banyak manfaat transformasi digital untuk pemerintah daerah. Dan setelah memahami arti transformasi digital, maka kegagalan transformasi digital dapat di hindari. Semoga pemerintah daerah di Indonesia semakin banyak yang berusaha menggali informasi seputar transformasi digital dan Devops. 
Baca juga:


Komentar