Pasar UMKM Tidak Harus Pasar Modern

Image result for modern market
Pasar UMKM Tidak Harus Pasar Modern


Berbagai upaya pemerintah dilakukan untuk membuka akses pasar bagi produk UMKM yang mereka bina. Ada sebagian kecil dari mereka yang berhasil bertahan dan bertumbuh dengan pasar jenis ini karena memang karakter produk dan kualitas produknya cocok diperdagangkan di pasar modern, namun banyak juga yang berguguran seirama dengan gugurnya usaha mereka karena belum mampu menyikapi karakter dan kinerja pasar modern.

Upaya mempertemukan pelaku UMKM dengan pasar modern pun kadang hanya "sekedar" mempertemukannya, tanpa ada upaya seleksi awal mana produk UMKM dan pelaku UMKM yang sudah siap masuk ke pasar modern dan mana yang belum, yang masih perlu pembinaan produknya dan terlebih lagi adalah membina kemampuan finansialnya. Jangan sampai pihak "buyer" dari pasar modern disodori produk dan pelaku UMKM yang belum siap, sebaliknya juga jangan berikan "impian" yang indah pada para pelaku UMKM terhadap prospeknya di pasar modern tanpa pelaku UMKM mengetahuinya dengan lebih baik.

Jika perilaku pembayaran pasar modern adalah pembayaran dengan sistem tempo, bukankah memang hal itu harus sudah dipahami oleh pelaku UMKM ? Bagaimana mereka harusnya sudah akurat dalam menghitung harga pokok produksi dan harga jual termasuk ketika sistem pembayaran yang disepakati adalah jangka waktu tertentu. Bukankah ada sistem retur dari pasar modern yang biasa diberlakukan untuk produk yang mendekati kedaluwarsa atau tidak laku di pasar tersebut ? Nah, apakah para pelaku UMKM sudah memahami hal ini ?

Banyak keluhan dari para pelaku UMKM kepada kami bahwa mereka merugi karena menjadi vendor pasar modern, sehingga kami perlu membedah akar permasalahannya terutama bagaimana ketika mempersiapkan kegiatan temu usaha (business matching) untuk UMKM dengan pasar modern. Dari uraian ini, bukan berarti pasar tradisional lebih aman dari pasar modern karena semua memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Pada tanggal 12 Juli 2017 lalu, kami adalah temu usaha untuk UMKM dengan pasar tradisional dengan alasan bahwa kami bisa bertemu langsung dengan pemilik perusahaan (pasar tradisional) sehingga kami merasa lebih percaya diri dengan keputusan yang dihasilkan, termasuk keputusan harga dan pembayaran.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu kami bekalkan kepada para pelaku UMKM sebelum mereka begitu "bernafsu" dan bangga memasok produknya ke pasar modern:

Mamahami Kemampuan Diri

Sebelum benar-benar memasok pasar modern, para pelaku UMKM perlu sekali melakukan evaluasi kinerja usahanya selama beberapa tahun terakhir; 
  • Apakah usaha mereka benar-benar berkembang dengan baik dilihat dari pertumbuhan cash flow perusahaan? 
  • Apakah penetapan harga sudah teruji dengan benar pada beberapa transaksi yang sudah berjalan sehingga pelaku UMKM tahu benar bahwa usahanya untung atau rugi? 
  • Apakah mereka benar-benar sudah bisa memproyeksikan kebutuhan modal ketika memasok pasar modern terkait dengan kuantitas yang disepakati?
  • Apakah mereka memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk memasok kebutuhan pasar modern?
  • Tentunya mereka juga sudah harus siap dengan kemampuan kapasitas produksi dan konsistensi kualitas produk, yang hanya bisa dicapai apabila mereka memiliki sistem produksi yang baku.
  • Jika mereka mendapatkan supply bahan dari supplier, pastikan bahwa supplier juga memiliki ketangguhan yang dibutuhkan.
Dengan kata lain, bahwa kemampuan manajemen yang baik dan konsistensi produksi yang baik merupakan modal dasar untuk bisa memasok pasar modern dengan relatif aman.

Memilih Pasar Modern Yang Aman

Perlu diingat bahwa tidak semua pasar modern dalam kondisi finansial yang sehat, sehingga bisa berimbas pada pola pembayaran. Pahami juga bahwa persaingan antar pasar modern sedemikian ketatnya, sehingga ada beberapa pasar modern yang "kalah bersaing" kurang mampu menjual produk dari para pemasok sehingga bisa menjadi potensi retur yang merugikan pemasok, terutama pemasok skala UMKM.

Para pelaku UMKM harus banyak mencari informasi dan referensi terhadap pasar modern yang ingin mereka pasok, tidak semua pasar modern bagus untuk pasar produk mereka. Jejaring informasi yang kuat membuat UMKM bisa terhindar dari salah pilih dalam menentukan pasar modern mana yang akan mereka pasok.

Sebagaimana kita ketahui ada 2 macam pasar modern yang kita kenal, yaitu pasar modern offline (supermarket, mini market, dsb) dan pasar modern online (Toko Online, eCommerce). Untuk yang pasar modern online yang saat ini sedang marak, maka pelaku UMKM juga dituntut untuk lebih jeli ketika harus bekerjasama dengan eCommerce yang banyak bermunculan saat ini. 

JIka sistem perdagangan yang disepakati dengan eCommerce tidak ada potensi penyerahan barang tanpa pembayaran sebelumnya maka pasar modern tersebut masih dalam kategori aman, atau setidaknya ada rekening bersama. Tetapi ketika ada beberapa pasar modern online yang meminta adanya penyearahan barang terlebih dulu maka perlu dipertimbangkan dengan baik, dan cari informasi yang sebanyak-banyaknya.

Demikian apa yang bisa saya share hari ini, semoga bermanfaat.


Baca juga:






Komentar