Master Solichin ? Yang Saya Ingat Adalah Setiap Mata Dari Lukisannya Tampak Hidup.


Master Solichin, Berkarya Dengan Rasa.
Terasa lucu juga kita saya banyak mencoba mengangkat tentang para pelaku UMKM dan pekerja mandiri (seniman), tetapi sahabat-sahabat saya malah belum tertuang dalam tulisan saya. Salah satunya adalah Mas Ahmad Solichin yang lebih dikenal dengan Master Solichin. Pelukis naturalis kelahiran Semarang dan sempat berkarya di Yogyakarta dan sekarang kembali lagi ke kota tercinta, Semarang.

Banyak yang menyakini bahwa karya lukisannya sudah bisa disejajarkan dengan Raden Saleh, pelukis idolanya. Dan memang benar, karya lukisannya memang berada di "level" yang tidak biasa. 

Bertemu pertama kali saat pameran lukisan di resort MesaStila Magelang, kami seharian ngobrol dan saya berkesempatan banyak mendapatkan penjelasan atas karya-karyanya. Hubungan persahabatannya dengan Alm Ibu Gabriella, mantan pemilik MesaStila yang dulunya bernama Losari Coffee Platantation, menautkan benang merah keterkaitannya yang erat dengan resort tersebut.


The Sketchbook Solichin
The Sketchbook Solichin merupakan karya goresan Master Solichin yang membaur dalam katalog resort Losari Coffee Plantation sampai berubah nama menjadi MesaStila. Sebuah karya kreatif dari MesaStila yang melibatkan seorang seniman lukis dalam mengerjakan katalognya.

Dalam pameran yang berdurasi 1 bulan sekitar 5 tahun yang lalu, dengan banyak karya Master Solichin yang dipajang di pendopo MesaStila, hanya satu yang saya ingat : "Mata". Setiap saya melihat karya lukisannya, tidak terasa ada magnet yang kuat yang memaksa saya memandang dan menatap mata dari obyek lukisannya. Dan saat itulah ada terasa "kehidupan" di mata obyek lukisannya. Inilah yang selalu saya ingat dari karya-karyanya. Luar biasa ! Dan dengan melihat mata itu, anda akan bisa membedakan lukisan ini dengan hasil karya fotografi.

Karya dari Master Solichin ini sudah pasti memang banyak dikonsumsi oleh tamu asing yang berkunjung di MesaStila atau tamu-tamu asing yang mengunjungi pameran-pamerannya. Selain itu banyak juga para pejabat negara dan pengusaha yang sudah mengkoleksi lukisannya.

Ketertarikan saya untuk menulis sahabat saya ini adalah bahwa lukisannya memiliki kemampuan dalam mendobrak "apresiasi" pasar luar negeri terhadap karya anak bangsa. Karya yang merupakan pemahaman seni tingkat tinggi ini merupakan sebuah nilai yang ingin saya sampaikan kepada pasar luar negeri bahwa Indonesia bisa.

Beberapa foto-foto di bawah ini adalah contoh-contoh karya dari Master Solichin, yang akan menjadi referensi bagi pembaca terhadap karya-karyanya:
















Ketika produk kreatif menjadi andalan produk Jawa Tengah, maka karya dari para seniman lokal yang berkelas internasional ini perlu saya angkat untuk sekedar mengingatkan pemerintah dan para pembaca bahwa kita memiliki potensi yang luar biasa. Para seniman ini juga perlu mendapatkan sentuhan fasilitas, karena seolah masih terabaikan. Dan beberapa tulisan saya terakhir adalah menjawab pertanyaan dari para seniman di Jawa Tengah apakah mereka termasuk UMKM yang perlu dibina dan difasilitasi ?

Master Solichin dengan gaya melukisnya.
Master Solichin saat menggoreskan kuasnya.
 
Karya Master Solichin dalam sebuah pameran lukisan.
Master Solichin sudah pasti sudah dikenal, tetapi setidaknya tulisan ini bisa menjangkau masyarakat luar untuk membangun kesadaran bahwa keberadaan seniman dan karyanya di negeri ini akan bisa membantu mengangkat produk Indonesia, terutama budaya Indonesia. Karya kreatif seperti ini akan selalu menempati "level" appresiasi tersendiri bagi pasar luar negeri.

Sukses Mas Solichin, karya-karyamu akan selalu memberikan spot-spot Indah dalam dinamika produk kreatif Indonesia.

Baca juga:

Komentar