Eksportir Tangguh 2017, Menjaring Kekuatan Lokal Yang Berdaya Saing Global

Penjurian Eksportir Tangguh 2017 di Disperindag Jawa Tengah
Hari Rabu 26 April 2017 adalah gelombang ke-4 penjurian terhadap para nominasi Eksportir Tangguh 2017 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Tengah. Penjurian yang diketuai oleh Kasie Promosi dan Kerjasama Perdagangan Luar Negeri, Ibu Endang Pujihastuti dengan anggota juri dari Akademisi (UNDIP), Media (Suara Merdeka) dan Asosiasi (Kadin Jawa Tengah). 

Para peserta eksportir tangguh adalah para eksportir perwakilan dari 35 kota dan kabupaten yang sebelumnya telah melalui seleksi administrasi dan kinerja ekspornya di Disperindag Jawa Tengah. Penyelenggaraan eksportir tangguh kali ini adalah yang ke-7, dan dimaksudkan untuk memberikan penghargaan bagi para eksportir yang memilki kinerja ekspor dan kemampuan bertahan dalam situasi dan kondisi ekonomi global yang tidak kondusif saat ini.

Ekspor sangat dibutuhkan oleh Indonesia untuk mempetahankan kinerja perdagangan Indonesia, serta memperkuat devisa negara yang semakin lama semakin terkuras untuk mempertahankan ekonomi dalam negeri.

Berikut adalah jadwal penilaian presentasi Eksportir Tangguh Jawa Tengah 2017, yang telah dilakukan oleh team juri:
  1. Selasa, 18 April 2017, peserta: PT Batik Danar Hadi, PT Karya Cipta Unggul Nusantara, PT Pismatex Textile Industry, PT Ravena Batik Garmindo dan PT Belgindo Raya.
  2. Rabu, 19 April 2017, peserta: PT Boyang Industrial, PT Kudus Istana Furniture, PT Nagabhuana Aneka Piranti, PT Aneka Sandang Interbuana dan PT Formulatrix Indonesia.
  3. Selasa, 25 April 2017, peserta: PT Hong Fa Internasional, CV Rajawali Perkasa Furniture, PT Mondrian, PT Bio Takara dan CV Haryan Handicraft.
  4. Rabu, 26 April 2017, peserta: PT Mirasa Food Industry, PT Kharisma Rotan Mandiri, PT Primayuda Mandiri Jaya, PT Sasana Antik dan PT Sarana Jati Perkasa.
 
Presentasi peserta Eksportir Tangguh Jawa Tengah 2017 di depan team juri.
Presentasi peserta Eksportir Tangguh Jawa Tengah 2017 di depan team juri.
Dari presentasi para peserta kami banyak belajar kiat mereka dan upaya unik mereka dalam mengangkat potensi lokal Jawa Tengah ke pasar internasional. Sebagaimana dilakukan oleh PT Mirasa Food Industry dari Magelang yang merupakan produsen cassava chip (kripik singkong) yang mampu melakukan ekspor produknya ke beberapa negera di Eropa dan juga tembus pasar Timur Tengah. Potensi lokal yang seperti inilah yang kita butuhkan untuk mengangkat ekonomi Jawa Tengah saat ini. 

Beberapa eksportir yang melakukan presentasi pada hari ini, yang didominasi oleh perusahaan furniture, kami mendapatkan kiat-kiat mereka dalam bertahan yaitu kemampuan mereka dalam belajar arti pentingnya kualitas dan desain furniture yang sesuai dengan target pasarnya.

Menjadi berbeda adalah salah satu kiat mereka untuk membangun daya tarik produk mereka di mata buyer, bahka salah satu eksportir yaitu PT Sasana Antik melakukan suatu terobosan yang luar biasa yang perlu dipertimbangkan oleh para eksportir lain yaitu membuka showroom di Eropa (Austria) dengan menjual produk dengan brand milik mereka.

Jika dipertimbangkan lebih jauh, apa yang dilakukan oleh PT Sasana Antik adalah suatu strategi yang tepat untuk kembali mengangkat produk furnitur Jawa Tengah merajai pasar dunia lagi. 

Dari 20 peserta yang luar biasa ini kita bisa belajar hal-hal praktis dan kiat-kiat mereka bertahan, yang jelas selain dengan karya produk yang prima, desain yang sanggup mengikuti jaman pasti juga karena kemampuan pemasaran mereka yang baik. Jika selama ini hanya pasar tradisional Eropa dan USA yang mereka garap, maka dengan informasi dari kami bahwa saat ini pasar non tradisional di belahan Afrika, Asia dan Amerika Latin juga merupakan tujuan pasar bagi produk Jawa Tengah sebagimana pasar yang dibidik oleh PT Primayuda Mandiri Jaya.
 
Primayuda adalah produsen yarn yang berdomisili di Kabupaten Boyolali, dan tekad mereka dalam bertahan adalah sesuatu hal yang patut diappresiasi karena di bawah payungnya ada ribuan karyawan yang harus dihidupi. Dengan tanpa pernah ada PHK terhadap karyawannya meskipun dihantam badai kenaikan pajak, BBM, Listrik dan UMKM, perusahaan ini tetap berusaha mempertahankan esksistensinya. Perhatian perusahaan ini terhadap lingkungan sekitar juga merupakan salah satu penilaian dari kami, karena disamping memberikan lapangan pekerjaan yang tidak sedikit juga adanya kegiatan CSR yang berkesinambungan dari perusahaan ini.
 
Baca juga:



 

Komentar