Laksana Trans Bali, Dirintis oleh Seorang Tukang Ojek.


Laksana Trans, Dirintis oleh Seorang Tukang Ojek.

Mengapa tiba-tiba saya tertarik menulis Laksana Trans? Pertama karena karena kami dikenalkan dengan perusahaan transportasi pemilik 10 truk karena kami memiliki customer Industri di Buleleng - Bali, yang harus kami supply bahan bakunya. Dari sekian kali kami bertemu dengan sopir dan kernetnya saat pengambilan barang, sampai pada akhirnya bertemu dengan pemiliknya sendiri, anak dari perintis Laksana Trans,  yang melakukan pengambilan barang dari gudang kami ke customer kami di Bali tersebut. Sebagai mitra, kami harus saling mengenal satu dengan yang lain dengan baik guna menjamin koordinasi pengiriman yang memuaskan. Kedua, karena kami merasakan bahwa dari semua sopir dan kernet yang dikirimkan kepada kami oleh Mas Angga Laksana (pemilik perusahaan), mereka bersikap sopan, jujur dan komunikatif. Wow, tidak mudah menanamkan kultur semacam itu kepada karyawan apalagi setelah saya tahu bahwa Mas Angga Laksana hanyalah lulusan SMA. Pengalaman jatuh bangun dalam usaha dan melanjutkan usaha orang tua membuat Mas Angga Laksana sangat teguh memegang nilai kejujuran dan kesopanan.

Laksana Trans didirikan oleh mantan tukang ojek, Bapak Wayan Losmen pada sekitar tahun 2001-an. Memulai menjadi tukang ojek dengan cara sewa motor pada tahun 1980-an, kemudian menjual sapi untuk beli motor untuk ojek. Mencoba menjadi kernet sebelum akhirnya menjadi sopir truk. Pada tahun 2001-an membeli sebuah truk untuk memulai usaha, tambah lagi satu truk ditahun 2004 sampai akhirnya dijual lagi hingga tinggal 1 truk lagi karena pasang surut bisnis. Baru setelah mendapatkan customer industri yang cukup besar di daerah Singaraja maka padar tahun 2014 baru mulai bisa mengembangkan bisnis lagi hingga akhirnya punya 10 armada sampai sekarang.

Sebuah potret perjuangan kewirausahaan yang tidak kenal lelah dan ujian. Sakit stroke yang ketiga kali lah yang bisa menghentikan Pak Wayan Losmen untuk terus bergelut dengan bisnisnya karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan lagi untuk mengelola bisnis ini. Bisnis ini diserahkan kepada Mas Angga Laksana yang sudah digembleng pahitnya perjuangan sejak kecil sehingga transfer kepemimpinan bisa berjalan mulus. Semangat Pak Wayan Losmen dan pemahamannya tentang bisnis yang cukup sederhana, yaitu bisnis harus dilandasi kejujuran, sikap yang sopan kepada customer dan bertanggung jawab menurun kepada Mas Angga Laksana.

Kultur Perusahaan

Sekilas memang tampak biasa, namun jika dicermati bagaimana cara Mas Angga Laksana memimpin perusahaan ini dengan leadership yang menonjol, terlihat ketika instruksi dari atas sampai kepada sopir dan customer dengan koordinasi yang rapi. Kultur jujur, sopan dan komunikatif juga tercermin pada karyawan (sopir dan kernet), yang walaupun penampilannya bertatoo namun ternyata mereka ramah dan sopan. Wow, ini keren!

Bahkan perusahaan yang lebih besar dan dengan pemimpin perusahaan yang berpendidikan tinggi pun seringkali gagal membangun kultur yang baik di dalam perusahaannya. Ternyata saya mendapatkan jawaban dari Mas Angga Laksana bahwa beliau membangun kultur ini dengan contoh dari mereka sendiri baik Bapak (Wayan Losmen) maupun Mas Angga Laksana. Mereka tidak sungkan untuk pegang kemudi jika dirasakan memang urgent untuk melayani pelanggan, semuanya dengan tujuan customer puas dengan pelayanan mereka. 

Dengan reputasi mereka yang baik di Bali, sebelum pandemi semua armada-nya pasti padat jadwal karena banyak perusahaan yang merekomendasikan perusahaan ini kepada perusahaan lain. Pasar yang mereka layani adalah perusahaan-perusahaan di Bali.




Angga Laksana



Wayan Losmen (Bapak, Berjacket)



Dari semua cerita yang disampaikan Mas Angga Laksana kepada saya, pemahaman kewirausahaan saya pun semakin bertambah. Memiliki visi dan tekad yang kuat, passion (minat) yang kuat serta kemauan untuk terus bertumbuh dan berkembang melalui pembelajaran-pembelajaran praktis adalah hal penting dalam kewirausahaan. Berpikir cerdas, sabar dan bekerja keras adalah sebuah keharusan dari seorang pengusaha untuk bisa bertahan dalam persaingan. 

Semoga usaha Mas Angga Laksana bisa terus berkembang dan tetap menjaga komitmen dan kultur kerja yang sudah bagus. Bagi siapa pun perusahaan di Bali yang membutuhkan jasa transportasi dari Bali maupun keluar Bali, bisa menghubungi beliau di no WA: +62 823 4036 1652.












Komentar