Trend Bisnis Kuliner Pasca Pandemi Covid-19

Trend Bisnis Kuliner Pasca Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 memicu banyak perubahan pada aspek kehidupan, mulai dari perilaku pasar sampai dengan fokus pasar, yaitu kembali kepada basic need-nya, kesehatan dan pangan. Kedua hal tersebut adalah landasan pertimbangan saya ketika ditanya oleh beberapa pelaku UMKM apa yang akan menjadi trend di business kuliner pasca pandemi Covid-19 nanti.

Selain mengamati pergerakan bisnis kuliner yang ada saat ini, baik trend sesaat maupun trend yang terus menguat di bisnis kuliner, saya pun mencoba membuka referensi trend kuliner di luar Indonesia dan beberapa ulasan media yang telah melansir trend-trend kuliner di tahun 2020. Pastinya trend kuliner di luar negeri sedikit banyak juga akan memberikan kontribusi trend kuliner yang ada di Indonesia, karena beberapa pengusaha kuliner besar jaga memantau trend luar untuk diadopsi di Indonesia. 

Terkait pertanyaan para pelaku UMKM terkait dengan trend bisnis kuliner di Indonesia, saya membagi-nya menjadi 2 bagian, yaitu : format produk makanan dan format delivery atau distribusinya. 

Trend Bisnis Kuliner Berdasarkan Format Produk Makanan

Berdasarkan format makanannya, pasca pandemi Covid-19 akan membawa banyak perubahan dalam format produk makanan, Perubahan ini selain dipicu oleh perubahan perilaku akibat pandemi Covid-19 juga dipicu oleh kemampuan teknologi pangan yang saat ini telah dikuasai produsen.


Healthy Food


Healthy Food


Kesehatan menjadi issue utama pasca Covid-19, issue ini mempengaruhi trend bisnis kuliner secara nyata dan massive. Bahkan label healthy food akan digunakan sebagai branding dan penciptaan margin yang lebih baik bagi para pelaku bisnis. Beberapa pesan nyata dari produsen untuk mengindikasikan healthy food antara lain: issue organik, bebas bahan pengawet, fresh, dsb.


Fresh Food


Fresh Food

Senada dengan Healthy Food, konsumsi fresh food akan semakin meningkat pasca pandemi Covid-19 terutama belanja untuk belanja bahan makanan. Konsumen semakin sensitif dengan kualitas bahan makanan yang akan mereka olah dan konsumsi. Hal ini juga didorong oleh fasilitas logistik yang sudah memungkinkan untuk delivery fresh food dalam waktu yang cepat.

Frozen Food

Frozen Food

Frozen food akan menjadi trend baru, terutama frozen food untuk produk-produk masakan lokal yang khas yang mendukung model bisnis network kitchen atau fast food lokal. Produk frozen food ini memberikan banyak kemudahan dalam distribusi dan kemudahan untuk penyajiannya, bagi konsumen hanya cukup mamanaskan atau menggorengnya saja.

Fast Food

Makanan Lokal Siap Saji (Fast Food)

Fast Food 

Trend fast food akan terus bertahan, karena sebenarnya trend ini tidak muncul karena dipicu hanya oleh pandemi Covid-19 saja tetapi karena gaya hidup modern dan key word "tidak ada waktu" atau keterbatasan waktu. Fast food adalah pilihan utama bagi para pekerja atau karyawan yang rutinitasnya dibatasi oleh waktu. Yang menarik saat ini, pilihan fast food semakin banyak, mulai dari masakan western, jepang, korea, middle east dan sekarang banyak masakan lokal yang dikemas menjadi fast food.


Makanan Khas Lokal Kalengan

Makanan Khas Lokal Kalengan (Kemasan)

Trend masakan lokal dalam kalengan, seperti: rendang, gudeg, garang asem, olahan tuna, dsb akan semakin menampakkan diri pasca pandemi Covid-19. Praktis, cepat dan mudah deliverynya merupakan pertimbangan pemilihan ini oleh konsumen. Saat ini tidak hanya kemasan kaleng saja yang diminati oleh konsumen melainkan kemasan lain yang memberikan jaminan bahwa makanan tersebut bisa tahan lama dan mudah didistribusikan, serta praktis dalam penyajiannya. 

Trend di atas kan menjadi dominasi format produk di masa pasca pandemi Covid-19 mendatang, selain produk minuman olahan kopi, teh dan minuman lokal lain yang tetap akan menampakkan grafik meningkat. Bisnis Cafe, terutama franchise masih akan terus berkembang karena menawarkan peluang usaha bagi orang yang tidak mampu mengembangkan ide bisnis-nya sendiri.

Trend Bisnis Kuliner Berdasarkan Format Delivery atau Distribusinya.

Selain ditinjau dari format produk makanan, trend konsep bisnis kuliner juga akan semakin beragam. Konsep ini didasarkan pada format delivery atau distribusi dari produk makanan tersebut. Ada beberapa format delivery atau distribusi makanan yang akan menjadi trend di masa pasca pandemi Covid-19 nanti:

Take Away (Fast Food)

Fomat take away menjadi semakin menguat ketika perilaku phisical distancing masih menjadi issue utama pasca Covid-19. Konsumen tidak mau berlama-lama menunggu proses penyajian makanan yang mereka pesan. Para pelaku bisnis kuliner saat ini telah dituntut konsep bisnisnya yang bisa mengadopsi kebutuhan ini, termasuk dengan packaging-packaging take away yang menarik. Bahkan di masa pandemi Covid-19 mendatang, persaingan ketat akan terjadi antara hotel, resto, cafe dan bahkan kitchen untuk masuk dalam format ini.

Drive Thru

Senada dengan konsep take away, konsep drive thru akan dikembangkan oleh cafe, resto dan hotel untuk konsumen-konsumen yang butuh layanan cepat. Bahkan hotel pun akan menyediakan layanan resto drive thru-nya di front door. Hal ini akan menjadi trend yang sangat baru dalam bisnis kuliner.

Food App

Mungkin sudah tidak perlu dijelaskan lagi, bahwa pemesanan makanan dan minuman via mobile application tetap akan menjadi primadona di masa mendatang, baik ada maupun tidak adanya pandemi Covid-19. Grab Food dan Go Food akan mendapatkan pesaing dari bisnis serupa atau dari layanan delivery dari resto atau cafe itu sendiri. Bahkan saya prediksikan ke depan akan ada layanan antar kota, karena falitas logistik yang terus berkembang.

Network Kitchen, Ghost Kitchen

Ancaman baru bagi bisnis resto dan cafe mendatang adalah network kitchen. Mereka hanya fokus pada produksi makanan, tanpa harus investasi pada kunjungan konsumen. Network kitchen akan menjadi pasangan serasi untuk konsep Food App, sehingga layanan makanan benar-benar menjadi end-to-end service. Hadirnya Rebel Kitchen akan menjadi pukulan berat bagi bisnis resto di tanah air, atau bahwa sebelum Rebel Kitchen hadir maka resto di tanah air telah beradaptasi dengan konsep baru ini, seperti apa yang dilakukan oleh Blue Bird menghadari gempuran Grab dan Gojek. 

Network kitchen atau jaringan dapur produksi ini lebih memiliki peluang untuk berkembang dalam situasi pasca pandemi. Mereka tidak butuh brand, atau biasa kita sebut juga dengan nama Ghost Kitchen dan akan menjadi peluang bagus untuk catering-catering untuk pengembangan bisnisnya meskipun tidak menutup kemungkinan kemudahan bagi kitchen-kitchen yang baru.


Open Kitchen

Kehati-hatian konsumen akan semakin besar pada masa pandemi Covid-19 mendatang, mereka meraka "nyaman" ketika bisa melihat proses produksi makanan tersebut, sehingga konsep open kitchend di resto akan menjadi trend meskipun sebenarnya trend ini telah berlangsung beberapa tahun terakhir.  Bahkan dengan konsep ini, akan ada ide yang lebih ekstrim lagi yaitu layanan swa-cooking bagi para konsumen dengan bahan baku dan bumbu yang telah disediakan oleh resto. Konsep ini ditujukan untuk memberikan pengalaman memasak di resto bagi para pengunjungnya. Selfie dan experience menjadi pertimbagan dasar dari konsep open kithcen dengan swa-cooking ini.

Demikian apa yang menjadi prediksi saya tentang trend binis kuliner pasca pandemi Covid-19 mendatang. Semoga tulisan singkat ini bisa memberikan wawasan baru bagi para pelaku bisnis kuliner di Indonesia. Suskses!




Komentar