Makanan Khas Lokal Dalam Kaleng? Mengapa TIdak?

Makanan Khas Lokal Dalam Kaleng? Mengapa Tidak?
Saat visitasi dan kurasi UKM Pangan Award di Kabupaten Banjarnegara pada hari Selasa lalu, saya sempat ngobrol dengan Kepala Disperindagkop Kabupaten Banjarnegara. Salah satu obrolan tersebut adalah bagaimana peluang produk pangan UMKM ke depan. 

Secara umum Banjarnegara memiliki potensi yang tidak jauh dari Wonosobo yang selalu menghadirkan juara dalam setiap ajang pangan award, apalagi Kabupaten Banjarnegara berbagi dataran tinggi Dieng dengan Kabupaten Wonosobo.

Untuk makanan khas yang menjadi andalan dari Kabupaten Banjarnegara adalah Dawet Ayu dan Sate Gombong. Dari kedua makanan khas tersebut saya sempat menanyakan kepada Bapak Kepala Disperindagkop apakah sudah ada rencana untuk membuat kedua makanan dan minuman khas tersebut dalam bentuk kalengan atau instan? 

Samble Instan Kalengan dari Solo.

Garang Asem Kalengan dari Banjarnegara.
Akan menjadi sangat menarik jika ada yang mampu membuat dawet ayu dalam bentuk kalengan atau minuman bubuk atau dalam kemasan lain. Begitu pula dengan Sate Gombong yang bisa dikemas dalam kalengan.

Ide ini saya lontarkan kepada Bapak Kepala Disperindagkop untuk memacu kreativitas pemerintah daerah dalam mengangkat potensi pangan lokal menjadi nasional atau bahkan menjadi internasional. Hal ini saya sampaikan mengingat untuk infrastruktur, Kabupaten Banjarnegara telah memiliki PT BAMS yang telah berhasil memproduksi makanan kaleng termasuk garang asem kalengan.

Potensi ada, fasilitas telah ada dan SDM pun dari PT BAMS bisa mewujudkannya, lantas apa lagi yang mesti ditunggu oleh pemerintah Kabupaten Banjarnegara. Kepada Bapak Kepada Disperindagkop Kabupten Banjarnegara, saya mengungkapkan harapan saya bahwa di tahun depan ada sudah muncul dawet ayu kalengan dan sate Gombong kalengan agar UKM Pangan Award semakin tampak progressnya. Suskes!





Komentar