Strategi Pemasaran di Saat Kondisi Krisis

Strategi Pemasaran di Saat Kondisi Krisis.
Beberapa kali dalam perjalanan panjang saya bekerja di perusahaan, saya menghadapi situasi yang sangat sulit. Mulai dari saat kondisi pasca kerusuhan 1998, krisis global tahun 2008 dan juga kondisi ekonomi saat ini yang semakin berat. Sungguh menjadi pengalaman yang berharga untuk bisa belajar melakukan praktek pemasaran di masa-masa yang sulit seperti di atas. 

Tentunya saya tidak ingin mengatakan bahwa saya berhasil mengatasi krisis tersebut, karena dari pengalaman tersebut saya ada yang berhasil hanya sekedar bertahan saja dan juga ada yang gagal sama sekali. Pengalaman berhasil bertahan dan gagal inilah yang kemudian memperbaiki berbagai keyakinan saya terhadap ilmu marketing yang sangat esensi.

Berikut beberapa hal kecil yang saya lakukan untuk mencoba bertahan dalam situasi yang sulit:
  1. Semakin mendekatkan diri kita dengan pelanggan lama kita, dalam rangka mempertahankan cash flow perusahaan. Harus diakui kita sering meninggalkan pelanggan-pelanggan lama kita untuk terus mencari pelanggan baru, sampai terkadang lupa bahwa pelanggan lama tersebut adalah komponen yang paling penting dalam mempertahankan cash flow perusahaan. Semakin memahami mereka, akan membuka peluang untuk mengembangkan penjualan kita dan mempetahankan hubungan yang lebih lama.
  2. Menggali semua potensi-pontensi yang ada dalam internal perusahaan secara kreatif agar mampu menemukan produk atau layanan baru yang bisa membuka peluang untuk peningkatan penjualan baik oleh pelanggan lama, maupun calon-calon pelanggan yang sudah masuk database namun belum bertransaksi dengan perusahaan.
  3. Buatlah paket-paket produk dan layanan yang bisa memenuhi kebutuhan pelanggan yang akan menjadi benefit untuk mereka.
  4. Cermati setiap perkembangan jaman, dan ikuti. Misalnya saat ini terjadi semua telah bertransformasi digital maka kita pun harus segera menyesuaikannya. Edukasi dan rekreasi adalah trend pasar saat ini, dan inipun harus diikuti perkembangannya.
  5. Evaluasi SDM yang kinerjanya dengan cermat, sesuaikan beban kerja mereka dengan kemampuan dan keahlian mereka masing-masing.
  6. Kadang ide-ide sederhana bisa menjadi penyelamat dalam situasi yang sulit, oleh sebab itu perbanyak komunikasi dan diskusi dengan anggota team kerja anda. Buatlah diskusi atau meeeting yang sistematis, cepat dan ringkas karena waktu menjadi sangat penting dalam situasi krisis.
  7. Buatlah action plan yang kreatif dan sederhana dengan target-target jangka pendek, dan eksekusi secara cepat.
  8. Cobalah cara-cara baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya, untuk mengantisipasi kejenuhan komunikasi dengan pasar.
  9. Fokus kita dalam situasi sulit adalah untuk bertahan terlebih dahulu, jangan pressure team kita dengan target-target yang tidak masuk akal sehingga menyebabkan kreativitas mereka macet dan bekerja secara monoton.
Demikian beberapa hal yang menjadi pengalaman saya dalam menghadapi masa-masa sulit, semuanya saya fokuskan untuk 1 langkah ke depan saja, bukan beberapa langkah yang jauh. Dalam situasi yang sulit, semua dalam kondisi yang tidak pasti, langkah yang jauh pasti disertai pandangan yang kabur sehingga sangat sulit untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Amankan setiap langkah ke depan, berpikir jangka pendek terlebih dahulu serta pertahankan apa yang telah ada adalah strategi bertahan yang sangat jitu selama ini. Evaluasi pengalaman saya ketika gagal, karena menghadapi krisis globl di tahun 2008, adalah karena saya terlalu bernafsu untuk melangkah lebih panjang. Pengalaman ini menjadi peringatan buat saya dalam mengambil keputusan-keputusan dalam situasi sulit.

Demikian apa yang bisa saya share hari ini, semoga bermanfaat untuk semua. Sukses!




Komentar