Wisata, Peluang Mempromosikan Produk UMKM

Obyek wisata yang sukses merupakan peluang bagi promosi dan pemasaran produk UMKM.
Banyak pameran produk UMKM digelar, tapi seringkali hasilnya tidak berkelanjutan bagi pemasaran produk UMKM. Bukan salah siapa, namu seringkali ajang pameran disikapi oleh beberapa pelaku UMKM yang mendapatkan fasilitas pameran untuk "langsung" dapat uang bukan justru fokus bagaimana mereka bisa melakukan promosi seluas-luasnya kepada para pengunjung pameran. Mungkin masalah promosi belum menjadi prioritas mereka, prioritasnya adalah bagaimana dalam pameran tersebut produk mereka laris terjual.

Ikatan setelah jual-beli selama pameran terhenti setelah pameran, karena stand pameran hanya ditunggui oleh orang bayaran yang tugasnya hanya melayani orang yang beli. Seharusnya dengan adanya pameran, sebelum pameran berlangsung para pelaku UMKM sudah bisa mengundang para calon pengunjung ke stand mereka, kemudian selama pameran mereka bisa berkomunikasi secara efektif dengan calon pelanggan karena kesempatan ini sangat langka dan setelah pameran mereka harus bisa menindaklanjutinya agar pembeli tersebut bisa menjadi pelanggan.

Begitulah hal yang sering terjadi dalam penyelenggaraan pameran UMKM, yang sudah paham pasti mempu memanfaatkan fasiltias ini untuk promosi namu yang belum paham maka mereka akan terus berburu pameran yang difasilitasi oleh pemerintah untuk bisa jualan lagi padahal banyak pelaku UMKM yang belum mendapatkan kesempatan mendapatkan fasilitas yang sama dengan mereka.

Di sisi lain, kami melihat sebenarnya jika pemerintah mau responsif terhadap perkembangan jaman, maka pameran yang sebenarnya adalah membuka booth-booth pada obyek wisata yang harus dibangun oleh pemerintah. Tidak harus obyek wisata yang besar, tetapi sebuah obyek wisata yang memiliki konsep-konsep khusus. Misalnya: Pasar Semawis di Semarang sudah banyak membantu pelaku UMKM pangan untuk mempromosikan dan memasarkan produknya, Pasar Papringan di Temanggung dan banyak lagi.

Pemerintah harus terus menggenjot pariwsiata dengan berbagai konsep pariwisata dari wisata kecil maupun yang besar seperti Jatim Park 1, 2 dan 3 di Malang, Museum Angkut di Malang dan sebagainya. Obyek wisata ini akan menjadi magnet untuk menyedot wisatawan, dan peluang kedatangan wisatawan ini bisa menjadi peluang pemasaran bagi produk-produk UMKM di Jawa Tengah.

Kami yakin pemerintah Jawa Tengah tidak akan tinggal diam dalam upaya menggennjot pariwisata di Jawa Tengah, hanya saja team yang dibangun sebagai Think Tank-nya belum bersinergi dengan baik padahal banyak peluang wisata di Jawa Tengah yang belum digarap dengan maksimal.

Beberapa waktu lalu ketika kami datang ke Jatim Park di Malang Jawa Timur, kami kagum dengan penataan pedagangan souvenir yang rapi, kualitas souvenir yang bagus dan harga souvenirnya pun tidak "dimahalkan". Para pedagang harus paham bahwa souvenir yang dijual adalah marketing tool yang harus tersebar luas, maka harga jualnya pun tidak boleh menjadi luar biasa mahal seperti di tempat-tempat lain. Dengan cara ini promosi akan menjadi efektif dan semua pihak saling mendukung.

Komentar