Berita Dari Senegal : Galakkan Promosi Ekonomi, Dubes RI Dakar Genjot Kerjasama Ekspor-Impor RI – Senegal

Pada 28 Maret 2017 Dubes RI Dakar, Mansyur Pangeran, kembali melanjutkan roadshow-nya dalam rangka menggarap pasar non-tradisional yang selama ini masih belum tersentuh  dengan melakukan promosi ekonomi dan perdagangan di Region Louga wilayah utara Senegal. Tujuan dari business meeting tersebut adalah untuk mendekatkan hubungan antar operator ekonomi dari kedua negara serta menambah wawasan bagi warga Louga mengenai potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia. Masih rendahnya volume perdagangan antara kedua negara diyakini karena belum maksimalnya promosi ekonomi selama ini di Senegal sehingga para operator ekonomi setempat lebih cenderung untuk mencari peluang di negara-negara lain seperti RRT, India, Jepang, Perancis, Thailand, dan Uni Emirat Arab.

Dubes RI, Mansyur Pangeran, Memberikan Sambutan

Untuk menggarap peluang kerjasama ekspor-impor antara kedua negara, Dubes Mansyur Pangeran dalam presentasinya menyampaikan berbagai potensi dan kekuatan ekonomi yang dimiliki Indonesia seperti industri strategis yaitu : kereta api dari PT. INKA, perkapalan PT. PAL, pesawat CN-235, N-212 dan N-219 dari PT. DI, industri persenjataan PT. PINDAD, pakaian seragam militer PT. SriTex, industri baja PT. Krakatau Steel dan lainnya. Selain itu, Dubes Mansyur Pangeran juga, menguraikan berbagai produk industri nasional seperti kendaraan bermotor roda dua, roda 4, truk dan bis, sepeda, kelapa sawit, minyak goreng, sabun, alat-alat kosmetik, bahan-bahan makanan, cokelat, timah, aluminium, karet, ban, kayu, tripleks, furniture, kertas dan pulp, peralatan kantor, peralatan rumah tangga, alat-alat elektronik, alat-alat listrik, tekstil, pakaian jadi, produksi kulit, produksi kerajinan, kabel, furniture, keramik, rumah bambu,  produksi plastik, alas kaki, mie instan (indomie dan mie sedap) produksi PT. Indofood dan Wings Group.

Dubes Mansyur Pangeran kepada para peserta pertemuan menyatakan bahwa Pemerintah Senegal telah membeli 2 (dua) unit pesawat produk PT. DI seri CN-235-200M yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti pesawat angkut penerjun, evakuasi medis, pesawat sipil maupun pesawat VIP dan VVIP. Pesawat yang kedua telah tiba di Dakar tanggal 6 Januari 2017, dan pemerintah Senegal berencana akan membeli 2 pesawat CN-235. Dubes Mansyur Pangeran juga mengundang para pengusaha di Region Louga tersebut untuk menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI 2017) yang akan diselenggarakan di Jakarta bulan Oktober 2017 mendatang. Pada pameran dagang terbesar di Indonesia tersebut para pengusaha Senegal dapat melihat secara langsung berbagai produksi industri unggulan Indonesia yang dipamerkan dan sekaligus dapat mengikuti seminar dan pertemuan business to business yang diorganisir oleh Kementerian Perdagangan RI.

Dubes Mansyur Pangeran juga menegaskan kembali komitmen pemerintah Indonesia dalam memfasilitasi hubungan ekonomi kedua negara, antara lain yaitu dengan dibebaskannya persyaratan visa masuk wilayah Indonesia selama 30 hari bagi warga Senegal pemegang paspor biasa yang telah diberlakukan sejak Maret 2016.

Sementara itu, Ketua KADIN Wilayah Louga, Mr. Seyni Sene, menyampaikan apresiasinya atas upaya yang dilakukan KBRI Dakar dalam mempromosikan berbagai produk unggulan Indonesia di wilayahnya dan berharap kerjasama antar operator ekonomi dapat membawa keuntungan bagi kedua negara. Disampaikan pula bahwa para pengusaha di Louga merupakan pebisnis yang dinamis dan sering berpergian ke luar negeri mencari peluang kerjasama dagang. Pihaknya juga menjanjikan akan mengkoordinasikan para pengusaha dibawah KADIN Wilayah Louga untuk menghadiri TEI 2017 bulan Oktober mendatang di Jakarta.

Wakil Walikota Louga, Mr. ismail Mbengue Sall, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Jakarta tidak hanya dikenal sebagai ibu kota Indonesia. Di Louga “Jakarta” merupakan sebutan untuk kendaraan roda dua (ojek) setempat. “Jakarta” merupakan sarana transportasi yang sangat digemari oleh warga Louga karena selain ongkosnya cukup murah, kehadiran “Jakarta” di Louga juga sangat bermanfaat bagi warga. Bahkan, Adama Jallow, Ketua Asosiasi Motor “Jakarta” di Louga, ingin belajar dari pengalaman Indonesia dalam mengelola transportasi ojek berbasis online sebagaimana disampaikan oleh Dubes Mansyur Pangeran, yang mempromosikan aplikasi GOJEK dan GrabBike yang tengah populer di Indonesia.

Dalam sesi tanya jawab terdapat seorang pengusaha gom arabic atau damar yang ingin membeli produk damar dari Indonesia. Produksi getah damar Lampung Barat merupakan terbesar di Indonesia. Diperkirakan sekitar 65 persen volume ekspor getah damar Indonesia berasal dari Lampung Barat. Selain itu, beberapa pengusaha tertarik untuk mengimpor barang-barang dari Indonesia antara lain: peralataan rumah tangga, elektronik, peralatan pertukangan, bahan-bahan konstruksi baja untuk bangunan, peralatan kamar mandi, spare part kendaraan bermotor (rantor) roda dua, helm, produk makanan ternak unggas, dan peralatan mesin-mesin pertanian produksi PT. Quick Jogyakarta.
Duber RI, Mansyur Pangeran, Saat Diwawancara Oleh Pers
Kegiatan business meeting yang diselenggarakan oleh KBRI Dakar tersebut telah mendapat perhatian cukup besar dari media nasional Senegal, dan dimuat di berbagai media cetak dan online seperti Le Soleil, APS, Rewmi, Senweb, Walf, dan media televisi dan radio seperti RTS, TFM dan Carrefour FM. 

​Louga yang terletak sekitar 200 km dari kota Dakar merupakan provinsi terluas nomor tiga di Senegal setelah Tambacounda dan Matam dengan jumlah penduduk sebanyak 976 ribu orang. komoditas utama Louga adalah produksi kacang-kacangan. Total perdagangan Indonesia-Senegal pada tahun 2015 mencapai USD 89,4 juta, meningkat 14,2% dari tahun sebelumnya. Indonesia mengalami surplus perdagangan sebesar 40,66% dari produk non migas. Nilai ekspor Indonesia ke Senegal pada tahun 2015 berjumlah USD 87,6 juta, naik sebesar 18,3% dibandingkan dengan tahun 2014. Sedangkan, nilai impor Indonesia dari Senegal pada tahun 2015 berjumlah USD 1,7 juta.

Komentar