Pentingnya Katalog Dalam Pemasaran Produk UMKM

Image result for asnaghi furniture catalogue
Salah Satu Halaman Katalog Produk Asnaghi

Perjalanan panjang saya dalam bidang ekspor mengingatkan awal saya berkecimpung di ekspor furniture yang saat itu sedang booming di tahun 1998. Memulai pengalaman dalam manufakturing furniture di perusahaan furntiure PMA milik orang Italia, mengajarkan betapa memiliki standard cita rasa yang tinggi sangat dibutuhkan dalam bisnis ini.

Cita rasa ini tidak hanya dalam produk saja, melainkan dalam menyajikan produk tersebut dalam sebuah foto produk dan sebuah katalog. Katalog hebat yang pernah saya lihat pertama kali adalah katalog dari perusahaan furniture mewah dari Italia, yaitu Asnaghi Interiors. Perusahaan yang melayani banyak customer high end ini, saat itu, mengeluarkan katalog berukuran A3 yang dibukukan semewah katalog wedding. Market utama perusahaan itu adalah orang-orang kaya di Eropa dan Timur Tengah.

Katalog dengan sajian foto dan kertas mewah berukuran sebesar itu benar-benar membuat orang "terpana" saat melihat pertama kali, dan menarik perhatian orang untuk membukanya. Trend desain katalog seperti itu mungkin sudah tidak berlaku untuk saat ini.

Di atas adalah sekelumit ilustrasi, bahwa sedemikian pentingnya katalog dalam pemasaran sehingga perusahaan rela berinvestasi mahal untuk mendesain dan mencetaknya. Pastinya distribusi katalog tidak asal "disebar" begitu saja, melainkan harus sesuai dengan target pasar yang diincar oleh perusahaan, terutama seperti Asnaghi yang sembarangan memberikan katalog produknya kepada calon konsumen. 

Image result for asnaghi interiors catalogue
Cover Depan Katalog Asnaghi Interiors

Perubahan Era Digital Saat Ini

Pekembangan dunia digital saat ini membuat fokus paper catalogue menjadi paperless catalogue menjadi lebih dominan. Katalog produk tidak disajikan dalam bentuk buku, melainkan sudah disajikan dalam bentuk digital yang menarik.

Media website merupakan hal yang paling lumrah dalam menyajikan katalog produk kepada customer, termasuk katalog digital yang bisa dicetak sendiri oleh konsumennya. Meskipun demikian paper catalogue juga masih dibutuhkan ketika pameran atau berinteraksi dengan customer secara langsung.

Untuk skala UMKM, ketika mereka belum mampu "membeli" sebuah webiste, bukan hanya sekedar biaya awal membuat website melainkan juga produksi konten dan maintenance-nya, maka kami menyarankan kepada para pelaku UMKM untuk membuat digital katalog di media sosial yang mereka gunakan untuk menggapai customernya, misalnya: FACE BOOK, atau yang saat ini sangat digandrungi kawula muda adalah ISTAGRAM.

Pasti tidak asal saja membuat katalog di media sosial menjadi sedemikian menarik agar pembaca mau membuka dan membuatnya "terpaku" untuk terus membukanya. Demikan ada beberapa saran dan masukan dari kami agar teman-teman mau dan mampu menata kembali katalog digitalnya.

Catalogbook, Catalog Facebook

Catalogram, Catalog Instagram
Kami menyebut katalog di instagram adalah catalogram dan katalog di facebook adalah catalogbook. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum merencanakan membuat katalog tersebut:
  1. Berpikirlah mengenai sebuah ide dan konsep akan seperti apa katalog produk yang akan anda sajikan nanti. Ide dan konsep ini pasti banyak ditentukan dengan pasar yang menjadi target pasar dari produk anda.
  2. Buatlah foto-foto produk anda menjadi lebih menarik, baik menggunakan camera profesional mampu hanya sekedar kamera smart phone biasa. Pahami benar bagaimana menyajikan foto produk dengan benar, foto yang benar-benar bercerita untuk apa produk tersebut ada.
  3. Selain pesan visual dari foto tersebut, siapkan informasi penting yang persuasif dan ringkas untuk menjelaskan foto tersebut. Informasi ini menjadi pendukung yang sangat penting dari sebuah foto produk yang menarik.
  4. Ada yang lebih penting dari semua yang tersebut di atas, yaitu bagaimana membuat profile anda begitu jelas dan nyata dengan foto profile yang credible (dapat dipercaya).
Persiapan tersebut diatas akan menjadi materi katalog produk anda yang menarik. Selanjutnya setelah semua hal tersebut diatas sudah disiap maka mulailah untuk mebuat "album: di facebook atau halaman di instagram dengan saran-saran sebagai berikut:
  1. Fokus; buatlah katalog yang fokus pada produk atau aktivitas yang akan anda tawarkan kepada pembaca. Jangan campur aduk konten (isi) album, halaman atau katalog anda dengan konten-konten lain. Jika perlu buatlah akun baru untuk untuk konten yang lain, yang tidak ada hubungannya dengan konten bisnis anda.
  2. Naratif; buatlah katalog anda benar-benar mengikuti konsep yang telah anda rencanakan sehingga memiliki alur cerita yang menarik untuk diikuti oleh pembaca. Seolah ketika pembaca membuka katalog anda, mereka benar-benar mengikuti alur ceritanya dan mereka akan betah berada di dalamnya.
  3. Clean & Clear; konten yang tidak bercampur dengan konten lain serta memberika informasi lengkap dan jelas akan memudahkan pembaca memahami apa yang akan anda tawarkan dan ceritakan dalam katalog tersebut.
  4. Selalu update dengan informasi-informasi baru.
Selanjutnjya yang sangat penting adalah bagaimana memilih audience anda. Karena katalog akan menjadi efektif jika pembacanya tepat sasaran. Dengan audience yang tepat sasaran setidaknya komen-komen "tidak penting" dan "tidak kondusif" bisa dihindari, karena komen-komen seperti itu akan memberikan kesan "tidak clean" dan pembaca lain yang seharusnya cukup potensial menjadi customer anda menyingkir karenanya. 
Kemampuan pelaku usaha dalam bekreasi menemukan orang-orang yang terkait dengan bisnisnya adalah modal utama dalam menemukan customer yang diinginkan. Masuk komunitas dan group merupakan salah satunya. Berani "mengeluarkan" teman dalam sebuah akun merupakan sebuah keharusan, karena harus disadari bahwa katalog ini adalah untuk bisnis bukan untuk kesenangan sosial.
Demikian apa yang bisa saya share hari ini, semoga bermanfaat.


  1.  


Komentar