Stand Kadin Jawa Tengah di Pasar Imlek Semawis Semarang 24-26 Januari 2017 |
Pameran tahunan Pasar Imlek Semawis dimulai hari ini yang menghadirkan warna-warni produk dari Jawa Tengah sesuai dengan tema obar-obir 2017. Pameran yang selalu digelar di Semarang, dan sudah berlangsung sebanyak 14 kali ini, dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek merupakan ajang pengenalan produk lokal kepada pasar lokal.
Lokasi pameran yang memanjang dari Jl Wot Gandul sampai dengan Jl Gang Pinggir ini dikenal sebagai daerah pecinan yang dikenal sebagai pusat perdagangan tradisional di Semarang. Potensi pasar lokal dan tradisional ini merupakan pasar yang perlu digarap oleh para pelaku UMKM kita dalam mengenalkan produknya.
Tampil dengan nuansa mozaic 3D, stand Kadin Jawa Tengah yang disponsori oleh POR Inti dan Perhimpunan Pengusaha Indonesia Tionghoa (Perpit) memberikan warna tersendiri dalam pamean ini. Mewakili tema warna-warni ini, Kadin Jawa Tengah melalui Rumah UMKM menampilkan usaha skala mikro, kecil dan menengah, dengan produk-produk mulai dari table ware keramik, patung keramik dan mozaic 3D yang diproduksi oleh Nuanza Porcelen, Gula Cair GULANAS, berbagai produk micro mulai dari T-Shirt Tematik, Bantal, Sajadah, Fashion dan aneka kerajinan, Snack Tradisional Festival dan produk food & beverage dari Marimas.
Produk keramik dan mozaic 3D menyita perhatian pengunjung. |
Warna-warni produk STAND KADIN JATENG |
Plihan tepat hidup sehat dari Marifood (Marimas) |
Gula Cair GULANAS tampil memberikan awareness kepada masyarakat |
Berbagai produk gula cair GULANAS ini menarik perhatian pengusaha Cafe dan Resto di pameran. |
Snack 66 menampilan snack tradisional merk FESTIVAL |
Walikota Semarang sedang mendapatkan penjelasan produk NUANZA Porcelen |
Produk Mozaic 3D menjadi primadona pameran |
Pada pameran ini kami mempersyaratkan kepada para UMKM yang menggelar produknya di Stand Kadin Jateng untuk memberikan discount khusus kepada pengunjung sebagai daya tarik. Bahkan salah satu UMKM berani membuat promosi "Beli Kaos Bayar Seikhlasnya !" dan langsung mendapatkan respon cepat dari pengunjung yang berjubel berebut belanja di stand kami.
Pengunjung berebut belanja kaos karena promosi Beli Kaos Bayar Seiklahsnya. |
Pada kesempatan pameran ini, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, juga memesan produk-produk yang dijual di stand Kadin Jateng. Hal ini memberikan motivasi yang luar biasa kepada para pelaku UMKM untuk terus berpacu maju mengembangkan produknya.
Walikota Semarang berdialog dengan peserta stand Kadin Jateng. |
Produk mozaic 3D dan patung penari Bali juga menyita perhatian Walikota dan ketua Perpit Jateng, Bapak Iwan Susanto ketika mengunjungi stand Nuanza Porcelen. Produk trophy keramik dan patung keramik merupakan andalan dari Nuanza Porcelen selain dari mozaic 3D-nya. Produk ini memberikan kebanggaan tersendiri bagi kami karena memiliki daya saing global yang luar biasa.
Roy Wicaksono bersama patung penari Bali berlapis emas. |
Pengunjung Pasar Imlek Semawis memang telah diperkirakan menjadi potensi pasar yang luar biasa bagi UMKM yang mampu memanfaatkan event ini, dan dalam kesempatan ini kami menyempatkan waktu untuk memberikan training praktis marketing kepada para penjaga stand agar bisa mengenali pelanggan yang potensial dan memberikan contoh langsung bagaimana menawarkan dan melakukan persuasi kepada pengunjung.
Seringkali penjaga stand hanya berfokus kepada menjaga produk yang ada di stand-nya masing-masing bahkan cenderung menunggu pengunjung datang ke stand-nya. Padahal stand-stand lain yang berada di sektiarnya bisa jadi merupakan potensi pasar bagi produknya, misalnya stand kuliner merupakan pasar bagi produk gula cair GULANAS.
Mengenali pengunjung yang datang berkunjung sebagai potensi pasar juga merupakan skill yang sangat penting bagi para penjaga stand, bagaimana mereka melakukan pendekatan dan penjelasan merupakan kunci penting dalam mengarahkan mereka kepada proses pembelian.
Kami juga memperkenalkan ajakan BUNDLING yang ternyata masih baru bagi para penjaga stand, mereka tidak berani berimprovisasi melakukan bundling produk dengan peserta lainnya. Padahal jika hal ini dilakukan akan bisa saling mengangkat promosi dan penjualan pada masing-masing pelaku.
Bahkan ketika salah satu pelaku UMKM berani melakukan promosi "Beli Kaois Bayar Seikhlasnya" bahwa diantara penjaga stand yang lain bertanya-tanya: "Mengapa mereka berani ? Apa tidak rugi ? Hitung-hitungannya bagaimana ?"
Ya, semua perlu diajari agar saat nanti ada kesempatan melakukan pameran, para pelaku UMKM tidak hanya pasif menunggu pengunjung tanpa ada kegiatan interaktif di standnya. Kami sudah cukup bosan dengan kesan pasif dari para pelaku UMKM yang melakukan pameran dan pada kesempatan ini kami benar-benar ingin memberikan training praktis ini kepada mereka.
Komentar
Posting Komentar