Jangan Lupakan Pedagang, Jika Pemasaran Produk UMKM Ingin Akselerasi.

Image result for seller
Jangan Lupakan Pedagang, Jika Pemasaran Produk UMKM Ingin Akselerasi
Pembinaan UMKM di Indonesia seolah disamakan dengan pendidikan formal SD sampai dengan SMU, semua hal diajarkan tanpa melihat kebutuhan terdekatnya. UMKM terbina seolah ingin dijadikan "superman" yang bisa melakukan segala hal.
Dan hal ini terbukti ketika kami melihat banyak UMKM produsen diajarkan untuk bisa menjual sendiri, baik diajari pengetahuan pemasaran tingkat lanjut dan online. Alhasil, ketika mereka mulai mahir pemasaran, maka kualitas produk dan delivery terabaikan karena mereka asyik memasarkan produknya.

Perlu diingat bahwa pelaku UMKM masih merangkap jabatan, baik sebagai manager produksi maupun manager pemasaran, semuanya masih one man show sehingga ketika mereka diangkat di satu sisi maka sisi yang lain akan terasa "dikorbankan". Dan itulah yang terjadi ...

Sepertinya dalam kamus pembinaan UMKM, para pedagang tidak termasuk UMKM, padahal mereka juga UMKM dan perlu dibina juga. Akan lebih mudah mengajarkan ilmu pemasaran dan digital marketing kepada mereka karena mereka memang fokus dalam pemasaran dan penjualan. Di samping itu mereka bisa menjual produk dari berbagai produsen, sehingga semakin banyak produk yang bisa dijual kepada konsumen.
Hal ini pun kami cermati dalam memberikan kesempatan membuka outlet di beberapa UMKM Center, yang diutamakan adalah UMKM produsen sementara UMKM produsen kurang variatif dalam mendisplay produknya sehingga produk-produk UMKM banyak yang tidak terwakili dalam UMKM Center. Seandainya yang diberikan kesempatan untuk menjadi tenant adalah para pedagang, yang tentunya taat dengan konsep UMKM Center, maka akan banyak produk UMKM yang terwakili di sana.

Di sinilah kami merasa perlu untuk melibatkan para pedagang dalam pemasaran produk UMKM, biarlah para UMKM produsen fokus kepada bagaimana membuat produk yang unggul, berkualitas dan berdaya saing tinggi. Biarlah para produsen berlomba mencari mitra pedagang yang siap menjadi agen atau distributor produknya tanpa perlu menghabiskan waktu untuk kontak dengan para end user, karena kontak end user adalah keahlian dari para pedagang.

Kecuali jika memang skala usahanya telah lebih besar, sehingga telah memiliki fungsi pemasaran yang terpisah, maka pelaku UMKM bisa melakukan pemasaran dan penjualan sendiri. Tetapi perlu diingat bahwa industri besar pun menggandeng distributor untuk mendistribusikan produk-produknya kepada konsumen. Penentuan posisi dan porsi inilah yang perlu dipertimbangkan oleh para penggiat UMKM dalam memberikan pembinaan kepada UMKM, bahwa mereka bukan superman !


Komentar