Sentra Keramik Klampok, Kami Ingatkan Apa Yang Belum Mereka Lakukan.

Menggali informasi, potensi dan masalah para pengrajin keramik di Klampok, Banjarnegara.
Tidak jauh berbeda dengan seminggu yang lalu kami mengunjungi sentra gerabah Bayat, Klaten, nasib para pengrajin keramik di sentra keramik Klampok pun tidak jauh berbeda. Saat ini mereka sulit bertahan dengan hasil kerajinan yang mereka hasilkan dan hanya tinggal beberapa pengrajin yang masih bertahan.

Tetapi tekad mereka untuk tetap bertahan dan ingin bangkit harus mendapat appresiasi dari pemerintah dan para penggiat UMKM yang ingin melihat kembali kejayaan mereka di masa lalu dan sekaligus melestarikan "budaya" yang sudah turun temurun. 

Terlebih lagi, Klampok memiliki potensi bahan baku keramik yang terbaik Indonesia, yaitu pasir putih (vespar) yang sudah beberapa pengrajin menggunakannya, dan berhasil. Selain vespar, untuk menunjang produksi rutin saat ini mereka mengambil bahan baku dari wilayah kebumen, karena mereka belum teredukasi dengan baik bahwa bahan baku yang mereka miliki sendiri (vespar) jauh lebih baik dari bahan baku yang mereka gunakan saat ini.

Dari sisi SDM, sudah pasti mereka sudah terlatih dalam produksi keramik atau gerabah dengan bakaran suhu tinggi, bahkan mereka sudah memiliki fasilitas pembakaran sampai dengan suhu 1.400 derajat celcius.

Team dari Dinas Kiperasi & UKM Jawa Tengah, Bapak Sondhy Purwoko dan Bapak Sugeng, bersama dengan wakil dari Indagkop Banjarnegara, Bapak Marwoto.
Masih terkait dengan misi membangkitkan kembali keramik Jawa Tengah, kami bersama team dari Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Jawa Tengah, Bapak Sondhy Purwoko (KaBid Pemberdayaan UKM) dan Bapak Sugeng (Ka Balatkop Propinsi Jawa Tengah) didampingin oleh Bapak Mawoto (KaBid Koperasi dan UKM IndagKop Kabupaten Banjarnegara), Bapak Roy Wibisono dari Nuanza Porcelen melakukan survey informasi, potensi dan permasalahan yang terjadi di lapangan.

Dan formulasi tindak lanjut dari kami pun tidak jauh berbeda dengan apa yang akan kami lakukan di Sentra Gerabah di Bayat, Klaten. Mulai dari peningkatan mutu bahan baku dan bagaimana formulasi pengolahannya, menata proses produksi dan teknologinya, mengenalkan desain-desain keramik modern yang sesuai dengan permintaan pasar saat ini, dan juga membantu pemasaran dan promosi produk-produk baru tersebut untuk meningkatkan daya jual dan niliai jual produk keramik Klampok tersebut.

Untuk sementara ini biarlah mereka bertahan dengan produk yang saat ini menghidupi mereka terlebih dahulu, sambil kami memberikan pelatihan-pelatihan kelembagaan usaha dan capacity building. Tindak lanjut perbaikan juga akan terus kami segerakan di sisi lainnya, agar tidak mengganggu rutinitas mereka.

Untuk sementara ini mereka hidup dari pesanan gerabah-gerabah tradisional seperti di bawah ini:

Pesanan Teko Teh Poci

Produk piring yang belum dibakar.

Produk cangkir yang belum dibakar.
Karena desain-desain gerabah dan keramik dari Klampok yang masih sangat tergantung dari pemesan, dan juga masih sangat tradisional ketika mereka mendesain sendiri, maka peminat semakin lama semakin menurun. Tentunya dengan perbaikan-perbaikan yang akan kami lakukan di masa mendatang baik perbaikan dalam bahan baku, peningkatan kualitas SDM dengan pelatihan-pelatihan, maupun desain keramik modern maka semua kendala ini akan teratasi, terlebih lagi sudah ada peluang pasar yang kami sediakan untuk mereka yang mengikuti program ini.

Pada prinsipnya, kemampuan SDM, bahan baku dan fasiitas produksi yang sudah di sentra keramik Klampok ini sudah memadai untuk dikembangkan lebih lanjut, sehingga waktu untuk pembenahannya pun tidak terlalu panjang karena mereka sudah akrab dengan keramik sudah turun temurun.

Failitas produksi keramik di salah satu pengrajin, Teko Arto Klampok.

Peninjauan Fasilitas Produksi
Dari sisi harga jual pun sebenarnya produk gerabah dan keramik dari Klampok, Banjarnegara ini masih sangat kompetitif, sehingga peluang untuk menata mereka sebagai vendor perusahaan keramik yang lebih besar juga masih sangat terbuka.

Hanya karena pengetahuan mereka terhadap pasar keramik yang masih sangat terbatas membuat mereka stagnan di pasar yang sama. Mereka belum tahu bahwa pasar keramik bisa merambah ke building material, arsitektur, fashion dan komponen indsutri selain untuk kerajinan dan table ware.

Selesai dari tugas survey ini, pekerjaan besar membangkitkan kembali sentra gerabah Bayat dan sentra keramik Klampok sudah menunggu.Tentunya kami pun berharap bahwa akan banyak pihak yang terpanggil untuk berkiprah dalam misi ini, untuk mengangkat kesejahteraan para pengrajin gerabah dan keramik yang semakin terpuruk.





Komentar