Nikmatnya Lumpia Semarang Berawal Dari Sini ...

UMKM Produsen Kulit Lumpia Semarang




Lumpia sebagai makanan khas Semarang sudah banyak yang mengetahuinya, tetapi ada bagian dari lumpia tersebut yang unik, yaitu: kulitnya ! Ternyata kulit lumpia ini tidak banyak yang bisa membuatnya, dan produk ini seperti sudah menjadi mata pencaharian bagi masyarakat Kampung Kranggan Dalam Semarang sebagai sentra produksi kulit lumpia di Semarang.

Minggu ini, karena rasa penasaran kami, kami mencoba melihat dari dekat sentra produksi kulit lumpia di Kampung Kranggan Dalam tersebut dan kami sempat ngobrol dengan beberapa pengrajin kulit lumpia di sana, mulai dari Pak Iwan, Pak Kapri selaku ketua paguyuban dan beberapa Ibu-Ibu pengrajin kulit lumpia di sana.

Mereka bekerja berdasarkan pesanan, tiap hari mereka mengerjakan pesanan rata-rata dari jam 03.00 pagi sampai dengan jam 10.00 sebelum mereka distribusikan kepada pemesan. Luar biasa ! Produk ini bisa memberikan penghasilan kepada sebagian besar penduduk Kampung Kranggan Dalam.

Rata-rata produk kulit lumpia yang diproduksi oleh penduduk Kampun Kranggan Dalam tidak menggunakan pengawet sehingga hanya bisa bertahan 2-3 hari, sementara produk dari produsen yang sudah semi industri telah menggunakan pengawet sehingga mampu bertahan lebih lama dan mereka jual ke beberapa pasar modern dan pasar tradisional.

Bagaimana Mengingkatkan Kesejahteraan Pengrajin Kulit Lumpia ?

Kali pertama saya masuk sentra produksi kulit lumpia adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan para pengrajin kulit lumpia yang telah berkutat dengan usaha ini selama belasan tahun lebih. Karena meskipun mereka sepertinya setiap hari mendapatkan pesanan namun terasa penghidupan mereka masih terasa kurang layak.

Beberapa pengrajin yang kreatif, mereka mampu mengembangkan keahlian mereka dalam memberikan pelatihan kepada masyarakat di luar Semarang untuk belajar membuat kulit lumpia sampai mahir. Mereka tawarkan paket pelatihan beserta peralatannya dengan harga sekitar Rp. 3.000.000,- per orang. 

Seandainya para pengrajin ini mampu memproduksi kulit lumpia dengan daya tahan yang lebih lama dan dikemas dengan baik, mungkin pasar mereka akan lebih luas meskipun dibutuhkan usaha promosi dan pemasaran untuk masuk pasar modern. 

Seandainya pasar juga diberikan edukasi bahwa kulit lumpia ini juga bisa dimanfaatkan untuk membuat panganan yang lain, pasti juga akan menambah perluasan pasar. 

Seandainya alat-alat yang dipergunakan oleh para pengrajin ini lebih modern tentu produk yang dihasilkan akan lebih cepat dan lebih banyak.
 
Pengrajin Kulit Lumpia Kampung Kranggan Dalam


 
Pengrajin Kulit Lumpia Kampung Kranggan Dalam

Pengrajin Kulit Lumpia Kampung Kranggan Dalam

Pengrajin Kulit Lumpia Kampung Kranggan Dalam
Dengan daya tahan yang lebih lama, tentunya pasar kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan lainnya masih bisa terjangkau. Masih banyak para calon pengusaha yang tertarik berdagang lumpia yang tidak tahu bagaimana cara membuat kulit lumpia dan juga bagaimana membelinya dari Semarang.

Dibutuhkan segala bentuk inovasi dan kreativitas untuk memberikan alternatif produk kepada para pengrajin, bahwa kulit lumpia tidak hanya bisa digunakan sebagai bahan baku lumpia tetapi bisa dimanfaatkan menjadi panganan yang lain. Dengan berbagai alternatif pasar yang bisa dimasuki maka peluang mendapatkan penghasilan yang lebih banyak akan diperoleh para pengrajin.

Ya, masih banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu peningkatan kesejahteraan pengrajin kulit lumpia di Semarang. Hal ini akan menjadi PR berbagai pihak terkait yang peduli kepada nasib mereka. Kami peduli karena mereka adalah para UMKM yang butuh bantuan dari kami.

Kampung Kranggan Dalam Sebagai Wisata Edukasi

Sudah ada berbagai upaya menjadikan Kampung Kranggan Dalam sebagai tujuan wisata edukasi produksi kulit lumpia. Tetapi upaya pemerintah kota untuk penataan sentra produksi di lokasi tersebut belum terlihat, karena sentra ini seolah dibiarkan tumbuh mandiri. 

Kami berharap rekan-rekan UMKM di sana mendapatkan bantuan fasilitas produksi yang lebih berteknologi dan lebih hygienis agar produk yang dihasilkan juga lebih berkualitas dan layak dipasarkan di pasar modern. 

Kami mengetahui keberadaan sentra produksi kulit lumpia ini dari rekanan kami Sriboga Raturaya yang membina UMKM produsen kulit lumpia di kampung tersebut. Hampir semua produsen kulit lumpia di sana menggunakan produk tepung lumpia dari Sriboga.

Jika sentra produksi ini ditata lebih rapi dan ada fasilitas edukasi untuk orang dari luar daerah tersebut yang ingin belajar membuat kulit lumpia, mungkin sentra ini akan lebih menarik lagi.





Komentar