Pesaing Anda Adalah Peluang Pasar Anda !

Persaingan Itu Menyenangkan !


Tulisan ini adalah mengenai apa yang pernah kami alami kurang lebih 12 tahun yang lalu ketika masih aktif sebagai manager marketing di sebuah perusahaan konstruksi baja di Semarang. Sebuah bidang usaha yang baru saya kenal, karena kami sebelumnya banyak berkecimpung di ekspor furnitur, sebuah bidang usaha yang menyumbang separuh pengalaman kami.

Di bidang konstruksi baja, pasar kami terbatas dan pesaing kami cukup banyak, sementara target penjualan kami pun dituntut harus terus naik agar perusahaan terus bertumbuh. Sebuah tantangan besar dalam pemasaran produk kami meskipun jumlah proyek dari masing-masing pasar juga tumbuh pesat.

Pasar kami pasti juga akan dengan mudah diketahui oleh pesaing karena terbatasnya lingkup usaha kami. Pasar tidak tumbuh dengan cepat, sementara pesaing justru semakin cepat bertumbuh sehingga proyek harus selalu rela dibagi dengan irisan kecil-kecil. 

Tidak mungkin kami bisa bertahan jika hanya berharap mendapatkan pembagian kue yang semakin lama semakin kecil, maka kami pun harus berinovasi dan harus kreatif.at

Membidik Pesaing Menjadi Pasar Kita.

Yang mengalami pertumbuhan pesat adalah pesaing, dan kami harus lebih bijaksana dalam menyikapi persaingan ini. Kami harus jeli melihat peluang apa yang dibutuhkan oleh pesaing-pesaing kami, dan pergerakan mereka harus selalu kami pantau.

Keterbatasan kapasitas produksi mereka dibandingkan dengan jumlah proyek yang mereka dapatkan merupakan peluang yang bisa kami bidik dari para pesaing kami. Kami bisa menawarkan space produksi kami kepada mereka untuk produk yang sama. Meskipun margin laba menjadi tipis, tetapi loading kapasitas di pabrik kami tetap aman.

Peluang lain adalah mengambil spesialisasi di salah satu part (bagian) yang pesaing kami kurang expert dalam mengerjakannya atau biayanya menjadi lebih tinggi dikerjakan sendiri.

Ternyata strategi ini membuahkan hasil yang cukup luar biasa di luar dugaan kami, terutama dengan alternatif yang kedua di atas. Pasar kami menjadi bertambah karena pesaing pun menjadi pasar kami saat itu.

Belajar Bersikap Dalam Persaingan Usaha
Pengalaman kami di atas hanya merupakan sharing saya kepada teman-teman UMKM dalam menyikapi persaingan, sementara mereka juga menghadapi keterbatasan akses pemasaran. Kami masih sering mendengar kabar bahwa teman-teman UMKM masih sering menyikapi persaingan dengan pandangan negatif bukan sebagai sebuah peluang.

Bahwa pesaing disikapi hanya dengan satu sudut pandang, yaitu lawan bisnis kita, bukan dipandang sebagai sebuah peluang pasar. Jika mau cermat, kelebihan dan kekurangan selalu tumbuh bersama. Lebih di satu hal, pasti menyimpan kelemahan di hal lain. Hal lain yang bukan merupakan kelebihan dari pesaing inilah yang akan menjadi peluang pasar kita. 

Lantas bagaimana cara membuka peluang pasar dari pesaing ? Berikut adalah tip dari kami yang mungkin relevan dengan bidang usaha teman-teman UMKM:
  1. Pastikan bahwa produk anda memiliki kualitas yang sudah teruji oleh pasar.
  2. Pastikan bahwa produk anda dibangung dengan sistem produksi yang efisien.
  3. Pastikan bahwa anda memiliki spesialisasi dan keunggulan di suatu bidang.
  4. Memiliki kemampuan membaca peta persaingan dan daya saing dari pesaing-pesaing anda.
  5. Memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dengan pesaing.
Dalam skala UMKM, kapasitas masih merupakan kendala ketika harus memenuhi kebutuhan pasar berskala besar, oleh sebab itu UMKM yang sejenis bisa saling bersikap bijaksana untuk berkolaborasi membangun basis produksi dalam rangka membangun kapasitas.

Penyetaraan kapasitas akan menjadi tanggung jawab bersama dengan panduan SOP yang jelas dan dipatuhi oleh setiap UMKM sejenis. Membangun SOP untuk suatu produk tertentu dibutuhkan ketika pasar membutuhkan kapasitas yang besar. Dari SOP ini pun bisa dijadikan panduan dalam menentukan harga produksi dan harga jual.

Dengan penyetaraan kualitas dan harga maka permintaan-permintaan supply dari distributor-distributor dan industri bisa kami tanggapi karena selama ini kendala kami adalah masalah kapasitas dan kontinuitas supply.






Komentar