Bermitra, Membangun Peluang

UMKM Center Jawa Tengah dibangun bukan hanya sekedar untuk display produk dan penyelenggaraan edukasi untuk UMKM, melainkan juga untuk memfasilitasi UMKM untuk berkomunitas dan saling bermitra untuk membangun peluang pasar yang ada. Berbagi informasi pasar dan berbagi edukasi merupakan ruitinitas di gedung UMKM Center Jawa Tengah bagi yang bisa memanfaatkannya.

Peluang Pemasaran Handicraft Bersama Ibu Dyah Marfianty

Fasilitas Yang Ada, Adalah Milik UMKM Semua.
Sebagaimana Jumat sore lalu, saat digelar NGUGING ke-8, di lobby UMKM Center pun dimanfaatkan oleh beberapa UMKM dari Klaten dan Semarang untuk bertemu dengan Ibu Dyah Marfianty yang mewakili beberapa buyernya untuk sourcing produk kerajinan dari UMKM di Jawa Tengah. Kesempatan bermitra dengan buying agen atau buyer merupakan hal yang terus dibangun oleh UMKM Center Jawa Tengah untuk terus meningkatkan usaha pemasaran UMKM Jawa Tengah.

Ibu Dyah Marfianty pun berharap upaya pemasaran yang telah dilakukan oleh Rumah UMKM bisa bersinergi dengan programnya. Setiap mitra pemasaran bagi Rumah UMKM adalah asset yang berharga bagi UMKM yang harus ditindaklanjuti dengan effort (usaha) dalam tujuannya untuk meningkatkan revenue kepada UMKM yang terlibat.

Membangun Basis Produksi UMKM Jawa Tengah

Rumah UMKM juga berharap bahwa setiap upaya pemasaran produk UMKM Jawa Tengah bisa melibatkan UMKM produsen yang lebih luas, tentunya dengan filter kualitas yang ketat. Tujuannya adalah untuk membangun basis produksi yang kuat di kalangan UMKM, yang selama ini masih seringkali sulit dibangun kebersamaan produksinya.

Melihat semua keterbatasan yang dimiliki oleh UMKM itu sendiri, seharusnya azas kebersamaan perlu terus dibangun terutama untuk perdagangan ekspor yang sering menuntut kapasitas yang lebih besar. Seringkali transaksi gagal karena masalah kapasitas dan delivery time, meskipun kualitas yang bisa dipenuhi. Untuk meningkatkan daya saing, dengan adanya kelompok produksi maka UMKM produsen bisa memiliki daya tawar yang kuat dalam perolehan bahan baku sehingga bisa menekan harga jual. Bantuan fasilitasi pemasaran pun bisa terkonsentrasi pada kelompok, bukan pada individu.

Membangun kesetaraan kualitas merupakan tantangan yang berat bagi penggiat UMKM, meskipun hal tersebut bukan hal yang mustahil untuk dilakukan. Bahkan jika perlu, membangun single brand yang lebih kuat dari berbagai produsen juga perlu dirintis dalam kaitannya membangun kapasitas produksi yang lebih besar.

Dengan upaya-upaya membangun kebersamaan dan kemitraan ini, kami berharap basis produksi UMKM Tengah menjadi lebih kuat dan solid sehingga memudahkan promosi dan pemasaran produk kami ke luar negeri.






Komentar