Snack Tradisional, Pilihan UMKM Di Wedi Klaten Dalam Memulai Usaha

Snack Tradisional Justru Banyak Dicari

Kangen snack tradisional yang terbuat dari tepung beras sebagaimana yang sering saya santap waktu kecil membuat saya melanjutkan perjalanan dari Temu Bisnis di Solo ke daerah Wedi - Klaten. Berdasarkan informasi ada UMKM skala mikro yang memproduksi snack tradisional itu di sana. UMKM ini sering menjajakan produknya di kawasan Prambangan dengan pemasaran yang masih sangat sederhana.

Masih ingat dengan kue mangkok ini ?

Kue Srabi

Bolu Kukus Gula Jawa
Terkadang kami ingin melihat dari dekat aktivitas dari UMKM binaan kami, dan inilah yang sering kami lakukan ketika kami ada waktu longgar. Melihat dan mendengar cerita teman-teman UMKM dalam memulai, merintis dan menjaga usahanya merupakan sumber inspirasi dan wacana bagi kami sampai akhirnya kami mendengar ada produsen kue tradisional ini dari banyak produsen yang ada.

Kami ingin melihat dan memberikan sedikit sumbang saran kami untuk perkembangan usahanya, karena usaha ini adalah untuk menopang nafkah keluarga. 

Siapakah Pelaku UMKM Produsen Kue Trasional Ini ?

Pelaku UMKM ini adalah Bu Dio, yang lokasi produksinya tidaklah sulit ditemukan, hanya saja karena belum ada "papan nama" mungkin masih banyak yang perlu dipandu untuk sampai ke sana. Jalan raya di depannya adalah jalur yang sering dilewati oleh bus pariwisata yang menuju Bayat dari Yogykarta dan sebaliknya.

Snack Bu Dio - Telp 085293487802. Lokasi Usaha Di Jalan Wedi - Srowot Klaten, Samping BMT Bina Umat Wedi, 500 m Dari Pertigaan Wedi-Bayat-Srowot
Hampir selama 1 jam kami ngobrol dengan Bu Dio mengenai potret usahanya saat ini, dan memberikan saran promosi dan pemasaran yang kami sesuaikan dengan kemampuannya mengingat UMKM ini masih termasuk mikro. Saat ini Bu Dio baru memproduksi 6 varian kue tradisional yang per harinya bisa diproduksi 300 - 400 buah per varian kue. Dan harga kue ini pun masih sangat terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah dengan harga Rp 400 - Rp 600 per buah. 

Pemasaran produk ini masih sangat sederhana, yaitu disetor ke pedagang-pedagang di Wedi dan Prambanan, ada sekitar 50an pedagang yang memasarkan kue tersebut ke wilayah wedi dan sekitarnya dan kawasan wisata prambanan. Kemasan produk ini masih sangat sederhana, sehingga pada saat konsultasi on the spot ini kami memberikan beberapa alternatif solusi kemasan untuk membidik segmen yang lebih tinggi, termasuk varian produk yang perlu dikembangkan.

Yang menarik dari usaha ini adalah permintaan pasar yang semakin berkembang pesat, sementara untuk menjaga kualitas produk, 1 jenis kue dikerjakan oleh 1 orang. Untuk itu perlu perencanaan pengembangan produksi dengan penambahan alat produksi dan SDM ketika permintaan pesanan mengalami puncak. 

Dengan kemasan yang kami sarankan, harapan kami adalah Bu Dio bisa melakukan supply produk ke toko oleh-oleh yang ada di sepanjang Jl Solo di Maguwoharjo dan toko oleh-oleh lain disekitarnya yang terjangkau oleh mobilisasi pemasaran Bu Dio. Perlu juga dipertimbangkan teknologi produksi yang memungkinkan produksi bisa lebih tahan lama, misalnya 2 atau 3 hari agar memberikan peluang penjualan yang lebih besar.

Terlepas Dari Kemasan, Snack Tradisional Bu Dio - Wedi Klaten Ini Telah Menguasai Pasar Tradisional Di Prambanan

Memang pengembangan kemasan masih dilakukan, tetapi terlepas dari kemasannya produk snack tradisonal dari Bu Dio ini telah menguasai pasar tradisional di Prambangan dan Wedi. Perlu upaya pemberian merek dagang agar konsumen mengenal produk ini, karena selama ini konsumen hanya mengenal pedagang (penjaja) saja, tanpa tahu siapa produsennya.

Setidaknya produ ini telah diterima oleh pasar, dan hal ini terbukti dengan pesanan yang mulai meningkat dari pedagang-pedagang yang menjajakan snack tersebut. Beberapa toko oleh-oleh pun sudah mulai melakukan pesanan kepada Bu Dio untuk beberapa item produk.

Bagi yang berminat mencoba dan kangen produk snack tradisional tersebut bisa melakukan pemesanan ke Bu Dio 085293487802.

Saran kami yang akan segera ditindaklanjuti adalah pemasangan papan nama di depan rumah agar pelanggan lebih mudah menemukan lokasi produksi. Kemasan akan segera dilakukan untuk membidik pasar dengan segmen yang lebih tinggi, misalnya toko oleh-oleh. Sertifikat halal pun sedang diupayakan sebagai jaminan psikologis bagi pelanggan atas produk tersebut.











Komentar