Sebagaimana beberapa tulisan kami hari Minggu 13 Desember 2015, bahwa saat ini masyarat cenderung mengapresiasi makanan tradisional lebih baik dari sebelumnya. Bisa dikatakan saat ini makanan atau jajanan tradisional mulai dilirik kembali oleh masyarakat, dan dengan kreativitas dari para pelaku UMKM, makanan dan jajanan tradsional dikemas secara modern dan siap bersaing dengan makanan modern yang telah ada.
Imbauan untuk mengurangi konsumsi terigu (impor) merupakan salah satu pemicu untuk melirik kembali makanan tradisional selain kesadaran untuk mengkonsumsi makanan sehat. Makanan dan jajanan tradisional memang relatif lebih sehat dibandingkan dengan bakery atau pastri yang ada, karena masih menggunakan bahan-bahan alami, dan bahkan tidak menggunakan pengawet, atau pewarna sintetis.
Kami berharap referensi makanan tradisional yang sudah dikemas modern ini bisa memberikan inspirasi kreatif dari UMKM untuk mengembangkannya.
10 Makanan Jaman Dulu yang Telah Berevolusi Menjadi Makanan Modern
Kue Leker Modifikasi |
Sumber: AnekaTop10.Com
Tidak hanya kaya dengan kekayaan alam dan suku bangsa, Indonesia juga memiliki berbagai macam warisan kuliner yang menarik dan wajib dilestarikan. Hampir semua wilayah di Nusantara memiliki makanan khas yang disajikan di tempat-tempat mewah seperti hotel dan restoran, hingga warung sederhana ala kaki lima.
Tak ubahnya seperti fashion, makanan di Indonesia juga memiliki tren
tersendiri setiap tahunnya. Menariknya, belakangan ini makanan-makanan
yang sedang digandrungi oleh anak muda sebenarnya hanya merupakan
modifikasi dari panganan tradisional yang sudah ada semenjak 20 hingga
30 tahun silam.
Penasaran apa saja makanan jaman dulu yang terlah berevolusi menjadi makanan modern? Berikut daftar makanan tempo doeloe yang kini kembali terangkat namanya dan beken di kalangan kawula muda.
Kue Cubit |
Nah, kue cubit belum lama ini kembali tenar di kalangan anak muda.
Namun terjadi pergeseran tampilan, di mana kini kue cubit tampil lebih
fresh dan menarik dengan tambahan topping modern seperti red velvet,
nutella, green tea, marshmallow, dan masih banyak lagi.
Kue Rangin (Gandos) |
Kue rangin juga merupakan salah satu jajanan yang sudah ada semenjak
dua atau tiga dekade silam. Seiring dengan perkembangan zaman, orang
sudah mulai memandang camilan ini dengan sebelah mata. Penjual kue
rangin di pinggir jalan pun kadang terlihat amat kesulitan untuk
menemukan pembeli.
Namun di tangan pemuda-pemuda kreatif, kue rangin menjadi naik kelas.
Kue ini kini dipilih sebagai hidangan yang pas untuk menemani minum
kopi dan mengobrol santai bersama teman. Tidak jarang pula ada yang
menambahkan topping keju dan susu untuk menambah variasi rasa.
Martabak Manis (Terang Bulan) |
Sebenarnya tidak tepat jika martabak manis, atau di beberapa daerah
disebut terang bulan, digolongkan sebagai makanan tempo dulu.
Keberadaannya tak pernah tergerus oleh waktu dan terus diminati dari
satu generasi ke generasi.
Namun tentu saja, martabak manis sedikit demi sedikit juga mengalami
perubahan. Jika umumnya kita hanya menjumpai martabak manis dengan
topping keju, meses, atau kacang, kini sudah mulai menjamur martabak
yang mengusung topping unik seperti teh hijau, red velvet, dan masih
banyak lagi.
Kue Crepes (Leker) |
Crepes merupakan salah satu makanan ringan yang bisa kita buat
sendiri di rumah dengan mudah. Karena pada dasarnya kita hanya perlu
membuat adonan berbahan dasar tepung, panaskan sebentar di atas wajan,
dan bentuk gulungan dengan menyertakan topping sesuai selera di
dalamnya.
Namun tentu saja, untuk apa susah-susah membeli jika ada yang sudah
jadi bukan? Ditambah lagi, crepes masa kini memiliki isian yang jauh
lebih bervariasi, seperti es krim, frozen yoghurt, hingga berbagai macam buah-buahan.
Es Potong |
Es potong merupakan salah satu jajanan old school yang mungkin banyak menyimpan kenangan manis
bagi mereka yang hidup di era tahun 80an atau 90an. Es berwarna hijau
atau merah muda yang juga kerap disebut dengan es sabun tersebut
biasanya dinikmati begitu saja dengan tusukan lidi.
Namun kini, es potong sudah mengalami evolusi penampilan dan rasa.
Bahan-bahan yang digunakan lebih berkualitas dan memakannya pun tidak
menggunakan lidi, tapi setangkup roti tawar, persis seperti ketika
menikmati sebuah sandwich.6. Mie Lidi
Mie Lidi |
Mie lidi kerap menghiasi keramaian penjual jajanan dan mainan di
hampir semua sekolah di Indonesia pada tahun 90an. Hanya perlu
mengeluarkan koin 100 Rupiah, kamu sudah bisa menikmati mie lidi dengan
rasa asin, pedas, atau campuran pedas-asin sesuai dengan selera.
Entah siapa yang memulainya, namun camilan satu ini belakangan
kembali naik pamornya, terutama di kalangan anak muda. Bahkan ada yang
menawarkannya di media sosial dengan sistem order online. Hampir semua
varian mie lidi tersebut menawarkan berbagai macam tingkat kepedasan dan
pengemasan yang menarik.
Es Cendol |
Es cendol amat nikmat jika dikonsumsi saat cuaca terik. Rasa manis dari santan, dipadu dengan kesegaran cendol seolah membuat energi kita pulih dengan cepat dan membuat siap kembali beraktivitas. Di ibu kota Jakarta, ada banyak sekali penjual es cendol yang tersebar di seluruh wilayah.
Nah, es cendol belakangan kembali menunjukkan eksistensinya usai
sebuah komunitas online terbesar di Indonesia sempat membuat gerakan
bagi-bagi cendol gratis di bulan puasa, yang diikuti oleh regional
se-Nusantara!
Surabi |
Surabi dulunya merupakan makanan tradisional khas Bandung yang
disajikan dengan kuah santan hangat. Bahan dasarnya adalah adonan tepung
dan ketan. Namun tentu dengan komposisi sederhana tersebut, surabi
sempat tak mendapat tempat di hati anak muda Indonesia.
Tapi semua itu berubah semenjak kemunculan surabi modifikasi. Ya,
surabi muncul dengan perubahan tampilan yang lebih segar dan menggugah
selera. Ukurannya menjadi lebih kecil dan pengunjung bebas memilh
berbagai macam topping modern yang tersedia, seperti keju, sosis, susu,
meses, dan bahkan telur. Memakannya pun kini berbeda, karena kini
disediakan garpu dan pisau, layaknya menikmati steak.
Es Selendang Mayang |
Es satu ini merupakan makanan khas Jakarta yang biasanya disajikan di
acara tradisional masyarakat Betawi. Es selendang mayang termasuk
sajian yang langka, karena memang hanya dibuat untuk memperingati momen
tertentu. Bagi mereka yang sudah pernah mencicipinya akan setuju bahwa
es ini efisien untuk menahan lapar, karena memang bahan dasarnya adalah
tepung beras.
Namun kini, kalian tidak perlu lagi repot menunggu acara tradisional
Betawi untuk mencoba es selendang mayang. Beberapa kafe dan restoran di
Jakarta sudah memberikan penghormatan terhadap sajian ini dan
mencantumkannya di daftar menu mereka.
Ketan |
Ketan tradisional umumnya disajikan sebagai pendamping minum kopi
yang nikmat, terutama jika dikonsumsi di pagi hari. Namun tampilannya
yang polos dan kurang menarik membuat sajian satu ini sempat dipandang
sebelah mata oleh kawula muda.
Tapi jangan salah, ketan kini menjadi salah satu jajajan yang cukup
hits, dengan campuran berbagai macam topping menarik yang membuat makin
berselera seperti keju dan susu. Bahkan tak jarang, kedai ketan di
berbagai kawasan di pulau Jawa selalu penuh sesak dengan anak muda di
akhir pekan.
Komentar
Posting Komentar