Nah Ini Baru Menarik Untuk Kami, Jika Menyangkut Pembangunan Pasar Tradisional

Pasar Trasional Harus Rapi, Bersih, Khas Dan Berkonsep Pariwisata
Sebelumnya kami pernah menulis harapan kami kepada pemerintah untuk memperhatikan seluruh pasar tradisional yang ada di kota/kabupaten seluruh Indonesia karena pasar tradisional ini mampu menyentuh pemasaran produk mikro dan kecil di daerahnya. Pasar termudah dan termurah yang terjangkau oleh kemampuan produsen dalam memasok dan pembeli dalam memperolehnya adalah pasar tradisional.

Dan perlu diingat, pasar tradisional ini adalah milik rakyat (negara) sehingga hasilnya juga lebih bisa dinikmati lebih banyak orang baik pengelola, pemerintah (PAD), pedagang dan juga pembeli. Bahwa setiap daerah memiliki produk lokal yang khas dan inilah yang harus menjadi "daya tarik" pasar tradisional tersebut. 

Pasar tradisional pun harus dikelola selayaknya obyek wisata bagi masyarakat lokal maupun dari luar daerah. Kami sering melihat dari dekat suasana pasar-pasar daerah di Jawa Tengah dan melihat betapa potensi ini bisa dikembangkan dengan daya saing yang tinggi untuk berhadapan dengan tumbuhnya pasar modern saat ini. Kami datang ke pasar tersebut dengan tujuan untuk mencari produk-produk unik daerah tersebut yang tidak bisa kami temukan di daerah lain.

Hari ini kami cukup berbangga ketika membaca berita di beritasatu.com bahwa pemerintah memberikan perhatian kepada pembangunan pasar tradisional di tahun 2016 dengan anggara 1,7 Triliun Rupiah. Sebenarnya angaran ini masih belum mencukupi untuk semua pasar yang ada di seluruh Indonesia tetapi setidaknya bisa dibuat strategi prioritas dan pilot project di suatu wilayah yang akan dijadikan percontohan. Semoga tidak dengan cara dibagi rata di setiap propinsi yang pada akhirnya karena anggaran "seadanya" semua program tidak berjalan semua.


Berita:

Anggaran Pembangunan Pasar Tradisional 2016 Rp 1,7 Triliun

 

Salah satu pedagang sedang melayani pembeli di Pasar Tradisional Bintaro Sektor II, Tangerang Selatan, 22 Juni 2015.

Salah satu pedagang sedang melayani pembeli di Pasar Tradisional Bintaro Sektor II, Tangerang Selatan, 22 Juni 2015. (Beritasatu.com/Marcha) 

Banyuwangi - Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mengatakan pemerintah akan menganggarkan pembangunan pasar tradisional melalui APBN 2016 sebesar Rp 1,7 triliun.

"Pembangunan pasar induk rakyat harus segera dimulai dan kami menganggarkan separuh dari anggaran kami, yakni sekitar Rp 1,7 triliun untuk pembangunan pasar tradisional," kata Thomas saat berkunjung di Pasar Induk Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (10/10).

Menurut dia, pembangunan pasar tradisional menjadi prioritas Kementerian Perdagangan, selain stabilisasi pangan. Hal itu sejalan dengan program Nawacita Presiden RI Joko Widodo yang akan memprogramkan pembangunan 1.000 pasar per tahun.

"Pasar tradisional dibangun karena pasar itu mencirikan kekhasan daerah, berbeda dengan pasar modern yang serba seragam dan pasar rakyat bisa menjadi ruang bagi perajin daerah untuk memamerkan kreasi khas daerahnya," tuturnya.

Dia berharap pasar tradisional melakukan revitalisasi sehingga menjadi sentra pameran produksi ciri khas masing-masing daerah, termasuk mengoptimalkan barang dan jasa pada perekonomian domestik.
"Seperti di Pasar Banyuwangi tadi, saya sempat ngobrol dengan turis yang lagi pelesir ke pasar tradisonal di sini," paparnya.

Dia menambahkan, Kemdag akan mencari solusi kreatif untuk menjalankan program pembangunan pasar rakyat yang salah satunya dengan membuat pasar percontohan di tiap daerah.

"Banyuwangi bisa jadi contoh dengan membuat pasar pariwisata tradisional terpadu. Saya ke Banyuwangi juga dalam rangka belajar membuat ide-ide kreatif serta implementasinya," katanya.

Selama empat tahun terakhir ini, Banyuwangi telah memproteksi pasar rakyat agar tidak tergerus pasar modern dengan merevitalisasi sejumlah pasar tradisional agar lebih bersih dan tertata, serta mengeluarkan kebijakan pembatasan pasar modern di Banyuwangi.

Selain mengunjungi Pasar Induk Banyuwangi, Mendag juga berkunjung ke lokasi Pasar Tradisional Srono yang tengah dibangun menggunakan anggaran pemerintah pusat.

Thomas Lembong juga meninjau Pasar Sobo yang merupakan pasar pariwisata dan tradisional terpadu, kemudian Pantai Boom yang merupakan lokasi pembangunan dermaga Marina, dan penginapan murah (dormitory) di Banyuwangi.

Komentar