Klinik Bisnis Rumah UMKM, Hari Terakhir Pameran Produk Unggulan Klaster UMKM Jawa Tengah

Klinik Bisnis Rumah UMKM kembali hadir di Pameran Produk Unggulan Klaster UMKM Jawa Tengah pada hari Minggu 27 September 2015 di Paragon Mall. Seperti biasa kami hadir pagi jam 09.00, untuk membantu persiapan pembukaan stand oleh teman-teman UMKM daerah seperti penataan produk agar pada hari terakhir ini penjualannya lebih banyak dari hari-hari kemarin. Sebelum akhirnya kami kembali ke Klinik Bisnis untuk buka stand, yang kebetulan sudah ditunggu oleh teman-teman UMKM yang ingin berkonsultasi seputar promosi dan pemasaran serta kemasan produk.

Beberapa produk menarik mulai bermunculan dalam pameran produk unggulan ini, seperti wooden kitchenware dari Kabupaten Purbalingga, VCO dari Kabupaten Purworejo dan Keramik dari Kabupaten Brebes yang selama ini jarang saya lihat di pameran.

Salah satu produk andalan UMKM Purbalingga, Selain Batu Klawing. Abon Koki Purbalingga juga mendominasi stand Purbalingga.

Kelihatan produk anyaman ini simple, tapi justru ini yang banyak dicari oleh pemilik resto yang ingin tampilan suguhannya unik.

Stand Prubalingga.

Belum banyak yang tahu kalo Kab Brebes juga menghasilkan keramik.

Keramik Brebes

Kab Wonosobo selalu hadir dengan snack khas dieng dan carica.

Produk andalan Kab Purworejo ini sudah mulai merambah ekspor.

Yang lain harus tahu produk yang berpeluang pasar lebih baik.

Stan Banyumas, Kopi jahenya banyak peminat.

Salah satu klien hari ini dari kota Salatiga.

Kesibukan pagi saat mempersiapkan stan.

Paragon Mall memang memiliki pengunjung dengan kelas menengah ke atas.

Hari terakhir, semua harus mendapatkan hasil.

Perlu daya tarik untuk membuat pengunjung mau datang ke stan.
Klinik Bisnis

Klinik bisnis hari ini seperti pada hari pertama lalu (Rabu 23 September 2015), cukup banyak klien terutama dari peserta pameran. Ada 2 UMKM dari kota Salatiga yang memproduksi kacang almond dan coklat dan produsen susu segar berbagai rasa berkunjung ke Klinik Bisnis untuk berdiskusi masalah kemasan dan pemasaran, juga bagaimana menggaet investor untuk berinvestasi di wisata susu di Salatiga.

Dari Kabupaten Purworejo, kami banyak berdiskusi dengan Pak Iswahyudi yang membina UMKM di Kabupaten Purworejo baik dari klaster minyak kelapa maupun klaster obat herbal (bubuk manggis).  Banyak potensi produk unggulan dari Purworejo yang bisa digarap untuk ekspor seperti gula merah kristal, VCO, Coconut Oil dan Bubuk Manggis Garcinia.

Dari Kabupaten Brebes, saya tidak menyangka kalo di Brebes pun ada sentra keramik seperti Klampok Banjarnegara. Potensi-potensi ini perlu digarap, karena pelaku UMKMnya juga cukup banyak.

Justru Kabupaten Semarang yang hadir dengan produk simple anyaman lidi untuk nampan dan piring, malah mendapatkan perhatian dari pemilik resto dan warung makan. Saat ini penyajian makanan dengan wadah dari anyaman bambu dan lidi sedang trend, karena ingin menyajikan nuansa tradisional.

Perkiraan Omzet Pameran
Diperkirakan omzet transaksi saat pameran ini adalah sekitar Rp 2M, sehingga ada peningkatan dari pemeran tahun kemarin. Semoga pada pameran ini teman-teman UMKM bisa belajar mengenali keinginan pasar dan mendapatkan banyak pengalaman dan manfaat dari pameran ini.

Masalah kemasan memang selalu menjadi topik utama diskusi, dan hal ini selalu menjadi PR bagi kita semua selalu penggiat UMKM. Menikmati proses, itulah yang selalu kami lakukan. Perusahaan-perusahaan kemasan produk seharusnya mendapatkan peluang dan peran dalam meningkatkan kualitas dan desain kemasan dari teman-teman UMKM ini, mereka harus lebih proaktif jemput bola kepada pelaku UMKM, karena UMKM memiliki banyak keterbatasan informasi mengenai penyedia jasa kemasan dan desain kemasan.

Mari kita bangun produk UMKM Jawa Tengah menjadi produk yang berdaya saing ekspor, produk yang mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri sendiri.



Komentar