Berpikirlah Bahwa Kreativitas Adalah Ketrampilan, Bukan Bakat


Bicara mengenai kreativitas selalu sangat menarik, tetapi banyak orang hanya berhenti dengan sebuah keyakinan yang keliru yaitu kreativitas adalah bakat !

Bukan, kreativitas tidak berhubungan dengan bakat melainkan dengan ketrampilan yang bisa dipelajari dan dilatih. Bahkan bakat pun harus dieksplorasi dan diaktivasi untuk menampakkan hasil nyatanya. Bahkan kita pun tidak pernah tahu kita ini berbakat apa ? 

Bagaimana melatih kreativitas ?

Kreativitas bisa dibangun dan dilatih, dan ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebgaimana yang pernah saya lakukan sebelumnya.

1. Menyukai Pekerjaan Yang Dilakukan

Pada tahap awal kita harus bisa menyukai pekerjaan yang kita lakukan, atau kita bisa memiliki pekerjaan apa yang sesuai dengan minat kita. Tidak ada keterpaksaan di sini, itulah ukuran minat yang saya maksudkan, sehingga tidak ada konflik psikologis dalam diri kita ketika melakukan pekerjaan tersebut.

Benarkah pekerjaan yang kita pilih sudah sesuai dengan minat kita ? Ingat bahwa kadang minat kita miliki tidak sesuai dengan kemampuan yang telah kita bangun sebelumnya melalui sekolah atau pendidikan lainnya. Itulah sebabnya bahwa orang mendapatkan pekerjaaan yang tidak sesuai dengan akademiknya.

Yang terpenting pikiran dan hati kita telah sinergi, maka selanjutnya semua akan menjadikan pekerjaan yang kita lakukan lebih menyenangkan dan kita dapat menikmati kesenangan atas pekerjaan tersebut.

2. Memperkaya Pengetahuan & Mengasah Pengalaman

Kreativitas diawali dengan kemampuan dan pengetahuan atas pekerjaan yang kita lakukan. Banyak menjadi kreatif karena mendalami pengetahuan atas pekerjaan tersebut. Untuk itu sebelum menjadi kreatif kita dituntut untuk selalu belajar hal-hal yang terkait dengan pekerjan kita.

Pengalaman memberikan pengetahuan kita terhadap pembuktian dari ilmu teoritis yang telah kita pelajari. Jam terbang atau pengetahuan praktis merupakan dasar membangun kreativitas.

Tujuan adari memperkaya pengetahuan dan mengasah pengalaman adalah agar kita bisa menjadi Great Explainer (Juru Penerang) atas pekerjaan yang kita lakukan.

 3. Melatih Keterbukaan 

Sikap keterbukaan membuat orang terbuka atas ide dan saran dari pihak luar, sikap inilah yang memberikan rangsangan kreatif di otak kita untuk selalu berpikir dan bertindak lebih baik. Masukan dan koreksi dari luar merupakan sinyal atau rambu-rambu atas ide dan pemikiran kita. Kemampuan korektif merupakan komponen penting dalam membangun kreativitas, karena kreativitas adalah proses dan bukan sesuatu hal yang bisa mendadak terjadi.

4. Selalu Mencari Tahu Hal-Hal Yang Baru

Awal kreativitas sudah mulai muncul dalam tahapan ini, yaitu keinginan yang besar dalam diri kita untuk selalu mencari tahu hal-hal yang baru. Selalu menanyakan hal-hal yang baru kepada referensi yang lebih berpengalaman atau para pakar akan mengawali otak kita berpikir kreatif.

Informasi baru yang kita dapatkan akan memperkaya data input bagi otak untuk memulai proses kreatif dengan bantuan kemampuan korektif yang telah kita bangun dari tahapan sebelumnya.

 5. Mencoba Berbeda, Out of The Box

Cobalah berpikir dari sudut pandang yang berbeda dari yang orang-orang lakukan, atau biasa disebut out of the box. Kemampuan kita berpikir dari sudut pandang yang berbeda ini akan menghasilkan hal yang berbeda, dan inilah yang disebut kreatif.

Karena kreativitas adalah sebuah ketrampilan maka kemampuan ini harus selalu dilatih dan dipraktekkan dalam setiap kesempatan agar kemampuan ini tidak melemah. Semakin banyak pengalaman dan referensi kreativitas yang kita miliki akan semakin bernilai tinggi. 

Referensi dan pengalaman visual adalah hal yang sangat membantu proses kreativitas, sehingga praktek lebih banyak dibutuhkan daripada hanya sekedar menbaca buku dan wacana lain. Berkumpul dengan komunitas orang-orang kreatif juga akan banyak membantu percepatan kreativitas anda.

Selamat mencoba !

Komentar