10 Mindset yang Harus Dimiliki Entrepreneur

Apakah anda sedang berpikir untuk menjadi seorang entrepreneur? Itu adalah keputusan baik yang tentu membutuhkan dukungan dari luar dan niat yang besar dari dalam diri sendiri. Namun kadangkala niat saja tidak cukup untuk membuat anda menjadi seorang entrepreneur. Anda perlu membangun mindset penting yang harus dimiliki sebagai entrepreneur. Kali ini kami akan membagikan 10 mindset yang harus dimiliki entrepreneur untuk anda. Apa saja sepuluh mindset tersebut?

Berani ambil risiko

Barangkali benar juga apa yang sering dikatakan orang-orang mengenai keberanian dari entrepreneur: preman paling gahar pun masih kalah pemberani dibandingkan seorang entrepreneur. Memang keberanian adalah mindset utama yang mesti dimiliki anda sebagai entrepreneur, terutama ketika anda sudah memiliki strategi yang sudah dipikirkan dengan matang. Banyak kita temui ide-ide cemerlang yang berhenti pada ide saja, tidak berujung pada pembuatan rencana yang matang, apalagi sampai pada aksi mewujudkan ide tersebut. Keberanian yang anda miliki sebagai entrepreneur akan menjaga anda terus mengawal ide tersebut hingga menjadi sesuatu yang anda perjuangkan sebagai bisnis anda.

Lihai berstrategi

Bak bermain catur, entrepreneur juga perlu memiliki kemampuan yang mumpuni dalam hal menyusun strategi. Strategi bisnis ini adalah kumpulan dari beberapa hal yang perlu anda lakukan untuk tetap menjaga dan mengembangkan bisnis anda. Strategi sangat berguna ketika bisnis yang anda jalani memang tumbuh di dalam iklim bisnis yang kurang mendukung. Ketika iklim bisnisnya sangat mendukung, strategi ini sangat berguna bagi anda untuk bertahan di tengah-tengah persaingan dengan jenis usaha lain untuk memperebutkan pasar. Kemampuan untuk lihai berstrategi memungkinkan anda memikirkan strategi bisnis yang lain ketika yang sebelumnya ini terlihat kurang berhasil ketika diterapkan. Kemampuan ini memungkinkan anda memiliki ‘cadangan’ strategi yang tidak pernah habis sehingga bisnis yang anda kerjakan bisa tetap berkembang.

Selalu mencari peluang

Untuk tetap menjaga roda bisnis berjalan dengan lancar, mindset selalu mencari peluang baru adalah mindset yang perlu dimiliki oleh setiap entrepreneur. Banyak orang yang membatasi kemampuan dan potensi diri mereka sendiri dengan hanya berhenti pada satu titik saja. Seorang entrepreneur perlu untuk menjadi peka terhadap peluang-peluang yang datang lalu mengambil peluang itu jika memang sudah direncanakan dengan matang. Entrepreneur dengan demikian tidak duduk manis dan pasrah menunggu peluang itu datang, mereka secara aktif menjalin hubungan dengan banyak pihak untuk mencari peluang-peluang ladang emas yang bisa mereka garap.

Berpikir kreatif

Bukan hanya seorang seniman saja yang harus memiliki kemampuan berpkir kreatif, seorang entrepreneur juga harus memilikinya. Dia tidak berhenti untuk berpikir kreatif, menemukan hal-hal yang selama ini tidak terpikirkan dalam benak orang lain. Sering orang menyebutnya dengan metode berpikir out of the box. Maksudnya kurang lebih sama, entrepreneur dituntut untuk memiliki ide-ide yang cemerlang, berlimpah, dan punya ciri khas yang tidak dimiliki oleh orang kebanyakan. Bukan hanya ditunjukkan melalui konsep dasar bisnis atau produk, tetapi kreativitas ini dapat ditunjukkan melalui model pengemasan produk anda, cara pemasaran, strategi iklan, pelayanan terhadap konsumen, hingga bagaimana cara membuat bisnis anda tersebut tidak berhenti. Nah, kreativitas ini memang membutuhkan energi banyak, tetapi ketika anda memiliki mindset ini bisnis anda akan selalu mengalami pembaruan-pembaruan yang tidak akan mematikan.

Berorientasi pada tindakan

Hal yang sering menjadi momok bagi seorang yang mau terjun dalam dunia entrepreneur adalah pewujudan ide. Akan selalu ada kekhawatiran bagaimana kalau rugi, bagaimana kalau pasar tidak menerima, dan puluhan kekhawatiran lain yang membuat ide bisnis anda tidak jadi terwujud. Padahal apa artinya ide bisnis yang cemerlang jika tidak diwujudkan dan memberikan anda pundi-pundi emas yang anda harapkan? Maka mindset yang perlu dimiliki adalah orientasi pada tindakan. Ide-ide, sekecil apapun, harus dipelihara untuk diwujudkan kemudian hari. Namun tentu saja, tindakan yang diambil oleh entrepreneur itu harus dilakukan dengan perencanaan yang matang, persiapan menjalani berbagai strategi, dan kesadaran bahwa ada peluang untuk tidak berhasil mewujudkan ide tersebut. Bagaimanapun, ini masih lebih baik daripada ide itu anda biarkan mati dengan tidak diwujudkan sama sekali.

Fokus

Apakah anda pernah mendengar cerita tentang pengusaha tusuk gigi? Intinya adalah anda boleh saja mengembangkan usaha mulai dari hal yang kecil saja, seperti tusuk gigi itu. Namun, pastikan bahwa setiap orang di kota anda akan datang ke tempat anda ketika mereka membutuhkan tusuk gigi. Artinya, produk anda bisa jadi kecil dan seakan bernilai rendah, tetapi ketika itu menjadi kebutuhan yang sama bagi setiap orang, orang tidak bisa lagi mengatakan produk tersebut bernilai rendah. Untuk mencapai hal yang seperti ini anda perlu fokus. Ketika anda fokus dengan menaruh dana, energi, dan pikiran pada satu usaha, anda akan terlihat menonjol dibandinding pesaing yang lain. Nanti setelah bisnis yang ini sudah mencapai posisi yang cenderung meningkat dengan stabil, barulah anda boleh berpikir untuk mengembangkan jenis usaha lain.

Berkomunikasi dengan baik

Seorang entrepreneur memang tidak dapat berdiri sendiri ketika menjalankan usahanya. Anda akan selalu terhubung dengan pihak lain yang menjadi rekan bisnis ataupun konsumen anda. Kadang juga, hanya dengan bermodalkan hubungan yang baik itu anda bisa mendapatkan peluang-peluang bisnis yang luar biasa. Lalu bagaimana cara menjalin hubungan yang baik dengan semua orang? Tentu pertama-tama yang harus anda latih adalah berkomunikasi dengan baik kepada semua orang. Hal ini bisa ditunjukkan dengan berbicara menggunakan tutur kata yang sopan (bahkan misalnya ketika anda sedang menolak sesuatu), gestur dan gerak tubuh yang menghormati, menepati janji, datang tepat waktu, hingga jujur untuk mengutarakan suatu hal. Bayangkan bahwa setiap orang yang anda temui adalah investasi hubungan anda yang barangkali akan mendatangkan peluang-peluang bagi anda di masa yang akan datang.

Utang bukanlah dosa

Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sofyan Basir pernah mengatakan bahwa utang bukanlah dosa kalau hasil dari utang itu membuat perusahaan menjadi lebih baik. Prinsip ini barangkali menghancurkan apa yang menjadi momok di benak anda kali ini. Memang betul bahwa terbebas dari utang adalah tujuan utama dari banyak orang yang memiliki utang. Namun dalam konteks bisnis kadangkala kita memang membutuhkan utang untuk memajukan usaha kita. Ketika usaha sudah berkembang dengan sangat pesat, cicilan pembayaran utang kemudian menjadi lebih ringan. Rasio utang dengan modal juga seringkali digunakan sebagai indikator bahwa usaha yang anda jalankan ini memang mendatangkan profit sehingga berani untuk mencairkan utang sedemikian besar.

Ketidaknyamanan adalah ‘zona nyaman’ yang baru

Anda tentu sering mendengar istilah zona nyaman yang ada pada tiap orang. Intinya itu adalah zona tak terlihat di mana orang setiap hari berkecimpung di situ tanpa rasa khawatir ada ancaman datang. Misalnya, sebagai pegawai di sebuah kantor, zona nyaman yang anda miliki saat itu adalah gaji tetap per bulan, beban pekerjaan yang begitu-begitu saja, atasan yang kadang marah, rekan-rekan kerja yang bernasib sama, serta rutinitas lain yang monoton. Ketika anda lalu beralih menjadi entrepreneur anda akan dihadapi dengan ketidakpastian baru. Misalnya, kenaikan harga barang baku produk anda, pasar yang tiba-tiba lesu, hingga rekan bisnis yang tiba-tiba mengecewakan. Banyak pihak menyarankan untuk memaknai ketidaknyamanan itu sebagai zona nyaman baru anda, sehingga berada dalam kondisi apapun anda akan tetap nyaman dan berpikir dengan jernih untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Tidak pernah berhenti belajar

Banyak pihak yang percaya bahwa orang bodoh bukanlah orang yang tidak berpengetahuan, tetapi orang yang berhenti untuk belajar hal baru. Jika anda sudah menekuni dunia entrepreneur, maka belajar dan mengembangkan pengetahuan diri tentang apapun adalah sebuah proses tiada akhir yang harus anda jalani. Belajar tidak hanya dilakukan di kelas atau membaca buku selama berjam-jam. Sebagai entrepreneur anda memang perlu untuk meluangkan waktu beberapa jam tiap minggunya untuk sekadar berjalan-jalan mengobrol dengan sesama entrepreneur atau dengan siapa saja untuk mengupdate pengetahuan anda. Secara formal, misalnya, anda bisa menghadiri seminar atau diskusi apapun yang berkaitan dengan entrepreneur untuk menambah wawasan dan jaringan anda.

Sumber: CaraJadiKaya.Com

Komentar