Menembus Ekspor dengan Modal Internet

Globalisasi adalah Digitalisasi

Globalisasi adalah Digitalisasi

Tanpa terasa internet telah membawa kita ke arah globalisasi, dan banyak orang belum menyadarinya terutaman pelaku UMKM. Banyak pelaku UMKM yang memanfaatkan internet hanya sekedar untuk kebutuhan pencarian informasi, email atau kebutuhan-kebutuhan standard saja, padahal di balik itu banyak fasilitas dan kemudahan yang bisa kita dapatkan dari internet, yaitu jaringannya tanpa mengenal batas negara.

Yang jelas internet telah meringkas dunia menjadi layar komputer atau layar gadget anda, sehingga waktu menjadi lebih cepat dan jarak pun menjadi semakin dekat. Kita bisa terhubung dengan siapa saja di belahan dunia lain melalui Internet dengan begitu mudahnya.Applikasi sosial media pun memudahkan kita terhubung dengan teman-teman di luar negeri dengan mudahnya.Dengan fasilitas ini, semestinya Internet dapat dimanfaatkan sebagai media promosi dan pemasaran yang murah dan cepat untuk menembus pasar ekspor. 

Kita pun bisa menciptakan katalog digital, pameran virtual dan penjualan online melalui applikasi-aplikasi yang sudah berbasis internet. Semua tools marketing kita sajikan dalam bentuk digital untuk kita pasarkan melalui internet, sehingga kita tidak perlu biaya yang lebih mahal dalam produksi tools marketing. Biaya komunikasi pun cukup dengan email, audio chat atau video chat yang saat ini sudah banyak disediakan oleh sosial media provider seperti google, facebook dan yang sudah lama kita kenal dengan skype.

Namun semua fasilitas teknologi yang ada harus didukung dengan kemampuan penggunaannya oleh pelaku UMKM, meskipun semua applikasi sekarang trend-nya adalah user friendly. Dan bukan hanya itu, yang paling fundamental adalah mindset internet atau mindset digital itu sendiri. Percuma teknologi dibuat secanggih mungkin, tetapi penggunanya masih bermindset konvensional dan tradisional.

Lantas bagaimana memulai memanfaatkan internet untuk pemasaran ekspor ? Di bawah ini saya ingin memberikan beberapa masukan yang mungkin bermanfaat untuk membimging pelaku UMKM untuk mengoptimalkan fasilitas internet yang telah dimiliki.

Membangun Sebuah "Rumah" di Dunia Maya, yang Kita Sebut Dengan Web Site. 

Mungkin Fan Page di Face Book banyak digunakan oleh pelaku-pelaku UMKM saat ini, tetapi ibarat rumah kos (numpang di rumah orang), kredibilitas pelaku usaha masih terasa kurang jika hanya menggunakan fasilitas tersebut. Kita harus bangun rumah kita sendiri.

Jika belum ada dana, maka kita bisa membangun sebuah blog dengan blog spot atau word press sampai kemudian kita mampu membelikan domain untuk blog tersebut agar lebih profesional. Tidak mahal, harga domain di kisaran Rp 150rb-an kalo kita mau menggarapnya sendiri, tetapi dengan pihak ketiga yang mengurusnya termasuk desain websitenya paling di kisaran Rp 800rb sd Rp 1jt-an.

Ibarat rumah di dunia nyata, website harus juga didesain oleh seorang arsitek (web desainer) yang paham akan fungsi dan isi rumah tersebut ke depannya. Tidak hanya asal membuat website, karena masih sering melihat website seperti itu di kalangan pelaku UMKM. Kualitas web desainer ditentukan oleh cita rasanya dalam mendesain website yang sesuai dengan pasar yang akan dituju.

Yang terpenting adalah kita juga harus paham apa yang akan kita sediakan di web site sesuai dengan apa  yang menjadi kebutuhan pasar yang akan kita tuju. Penyajian informasi dan foto-foto produk juga harus proporsional dan terlihat menarik agar pengunjung website tertarik dan nyaman masuk ke website kita. Terkait dengan foto produk, jangan sayang mengeluarkan biaya untuk menciptakan produk foto yang bagus, karena pemasaran internet modalnya adalah foto produk yang bagus yang mampu menggambarkan apa yang menjadi fungsi dari produk itu.

Tentu saja, situs web bukan hanya pengganti katalog produk. Website juga sebuah media komunikasi yang interaktif dengan calon pembeli. Oleh karena itu, website juga harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk berkomunikasi langsung, baik dalam bentuk email maupun chat. Kelebihan yang lain, websie bisa dengan mudah diupdate, baik isi maupun tampilan lay outnya.

Kecuali itu, karakter situs harus disesuaikan dengan karakter pasar. Jika ingin lebih mudah menembus pasar Eropa misalnya, desain website sebaiknya sederhana, klasik, tanpa animasi aneh-aneh, karena memang seperti itulah kebanyakan karakter desain Eropa. Sebaliknya, jika ingin menembus Amerika Serikat, karakter desain yang modern kreatif akan mempermudah orang Amerika untuk tertarik membuka situs website kita. Setiap negara (pasar) memiliki karakter dan kebutuhan yang berbeda, sehingga desain dan isi website harus mampu mengakomodir kebutuhan dan karakter itu. Desain dan penyajian isi untuk pasar Belanda akan berbeda dengan Inggris ataupun USA. 

Untuk bahasa, apa boleh buat, bahasa Inggris adalah sebuah keharusan. Namun jika ingin lebih efektif lagi menembus Eropa, buat beberapa versi bahasa untuk negara-negara yang lebih nyaman dengan bahasa ibunya, misalnya Perancis dan Spanyol.

Search Engine Friendly


Pengguna Internet memiliki perilaku khusus dalam hal mencari informasi  produk. Mereka tidak terlalu suka langsung masuk ke situs web sebuah perusahaan dan mencari informasi produknya di sana. Mereka lebih senang mencarinya melalui search engine seperti Google, Yahoo!, MSN Live dan lainnya. Statistik dari berbagai lembaga riset menunjukkan, sekitar  68% pengguna Internet mencari informasi produk melalui mesin pencarian.

Oleh karena itu, wajib hukumnya memiliki situs web yang search engine friendly. Situs yang memenuhi standar ini akan mudah dan cepat diindeks oleh berbagai search engine utama, seperti Google, Yahoo! dan MSN Live. Banyak perusahaan yang seringkali abai dengan hal-hal semacam ini. Perhatian mereka lebih terfokus pada tampilan – indah tidaknya – sebuah situs. Padahal, search engine friendly ini justru memiliki nilai startegis agar mudah dicari pengguna Internet.

Menguasai Keyword atau Kata Kunci yang Tepat


Jika kita berjualan furniture, maka kita harus melakukan audit, apakah ketika pengguna Internet mengetik keyword atau kata-kata kunci yang berkaitan dengan furniture itu, situs kita berada di halaman hasil pencarian yang strategis? Tidak harus no nomor satu hasil pencarian. Berada di halaman satu hasil pencarian sudah cukup bagus. Bagaimana pun, pengguna Internet masih rela membaca hasil pencarian sampai halaman ke lima.

Meski demikian, penguasaan kata kunci pun perlu strategi khusus. Saya sering bertemu dengan pemilik situs yang bangga bahwa kata kunci nama domiannya menduduki nomor satu hasil pencarian di search engine. Sebenarnya itu hal yang biasa saja. Yang justru harus diriset dengan serius adalah, kata kunci apa yang diketik oleh calon buyer kita berkaitan dengan produk yang kita tawarkan. Ketika kita menjual handphone misalnya, akankah menggunakan kata kunci handphone, mobile phone, atau cell phone? Memahami istilah-istilah yang berkaitan dengan produk yang kita jual ke negara-negara tertentu amat strategis dalam menembus ekspor.

Promosi Online


Meski calon buyer akan datang dengan sendirinya jika situs kita search engine friendly dan menguasai keyword yang tepat, tetap saja sebuah web yang berorientasi penjualan harus dipromosikan dengan serius untuk mendapatkan pengunjung berkualitas. Sedikitnya ada tiga hal yang penting dilakukan.

Pertama, bergabung dengan e-marketplace dunia, seperti Alibaba.com, Globalsources.com dan eBay.com serta emarket place vertical yang sesuai dengan produk yang kita jual. Di tempat maya itulah para buyer dan seller seluruh dunia bertemu.  Memang di sana persaingan amat ketat, banyak penjual produk yang sama dari negara lain atau bahkan dari sesama perusahaan Indonesia. Namun dari situlah kita akan mudah ditemukan oleh calon pembeli yang serius.

Kedua, bergabung dengan social networking dunia. Karena yang bergabung di social networking itu manusia, maka sebaiknya eksekutif perusahaan, bukan perusahaanya, yang bergabung ke socian networking itu. Jika ingin menembus pasar luar negeri, maka salah satu yang saya rekomendasikan adalah Linkedin.com. Inilah jaringan social dunia maya para eksekutif dan pebisnis dunia. Masuklah ke sana, bergabunglah dengan kelompok-kelompok orang yang diasumsikan membutuhkan produk kita.

Ketiga, promosi melalui Google Adwords, yang amat bermanfaat ketika kita tidak mampu menguasai keyword-keyword tertentu.

Jangan Lupa, Paham Seluk Beluk Ekspor


Ini langkah strategis yang harus disiapkan jauh-jauh hari. Percuma saja kita mendapatkan banyak potential buyer jika kita pada akhirnya tidak bisa mengirim barangnya ke negara tujuan karena tidak paham prosedur ekspor. Hal lain yang harus jadi perhatian adalah soal pembayaran. Kita harus paham betul soal LC dan prosedur pembayaran gara jangan sampai kita tertipu. Selalu ada saja peluang kita ditipu oleh buyer yang mau menerima barang tapi enggan membayar. Apalagi di dunia Internet, di mana kita tidak pernah bertemu dengan buyer kita. 

Dengan memahami seluk belu ekspor dan memahami spesifikasi produk dan regulasi ekspor yang dari pasar tujuan, maka pelaku UMKM akan paham mengenai apa-apa yang harus dipersiapkan dalam produksinya, mulai dari kualitas produk yang sesuai dengan pasar tujuan, kapasitas produk dan kontinuitas produksi juga harus diperhatikan. 

Yang masih sering mengganjal adalah mengenai perijinan, sertifikasi produk dan dokumen ekspor. Masih banyak pelaku UMKM yang belum memahami sertitikasi dasar dari produk yang akan dijual sehingga ketika sudah mendapatkan pesanan mereka sibuk dengan pengurusannya yang pasti membutuhkan banyak waktu. Hal ini sering kami hadapi ketika UMKM mendapatkan pesanan ekspor.



Komentar