Business Matching : Ekspor Makanan Instant ke Korea

Business Matching Trader (Importer) Korea dengan UMKM Produsen Makanan Instant

Hari Kamis 4 Juni 2015 lalu, rekanan KADIN Jateng yang tinggal di Korea dan menjadi trader (importer) didampingi Bu Benita dipertemukan dengan UMKM Jawa Tengah di Ruang Meeting Ketua Kadin Jateng. Tujuan pertemuan ini adalah memberikan kesempatan UMKM produsen makanan instant untuk mendengar langsung produk dan spesifikasi yang dibutuhkan oleh pasar Korea.

Mempertemukan UMKM dengan buyer untuk berinteraksi langsung memberikan banyak kesempatan bagi UMKM belajar dan interospeksi diri terhadap produk yang dihasilkannya, terutama pembelajaran bagi UMKM untuk mengetaui produk apa yang dibutuhkan oleh pasar. Terlebih produk makanan yang terkait dengan "cita rasa" pasar, hal ini tidaklah mudah karena memang terdapat perbedaan yang mecolok antara cita rasa Korea dengan Jawa Tengah.

Tidak apa-apa, semua butuh proses semua harus melalui tahapan "tidak diterima" atau "belum diterima" oleh pasar. Setidaknya kita jadi tahu apa kekurangan kita dan tahu apa yang dibutuhkan oleh pasar. Pastinya ada beberapa produk yang potensial juga yang memiliki prospek untuk dipasarkan di Korea, hanya mungkin masih perlu perbaikan dalam teknologi pengemasannya dan pengawetannya. Pengawetan yang dimaksudkan adalah cara pengawetan yang sehat dan aman.


Business Matching : Trader Korea - UMKM Jawa Tengah

Penjelasan Teknis Kebutuhan Produk Makanan Instant.

Presentasi Sampel Produk Oleh UMKM.

Beberapa Contoh Sampel dari UMKM.
Dari berbagai pengalaman yang sudah dimiliki oleh Bu Benita untuk eskpor makanan ke Korea, beliau bersedia membantu UMKM untuk sistem pengemasannya sebelum diekspor ke Korea. Beliau juga memahami benar bagaimana "cita rasa" yang diminta oleh konsumen Korea.

Meskipun pada awalnya yang dibidik adalah pasar TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di Korea, tetapi pada perkembangannya nanti pasarnya akan diperluas kepada orang Korea itu sendiri. Harus dipahami bahwa banyak TKI kita di Korea dan mereka kangen dengan makanan asli mereka. Ini adalah pasar yang potensial untuk digarap, sedangkan produsen makanan instant di Jawa Tengah sendiri sudah cukup banyak, hanya masalah pembinaan kualitas, kapasitas, kontinuitas dan legalitas yang masih perlu dikembangkan dan dibina oleh para penggiat UMKM, pemerintah dan asosiasi.

Sukses bagi teman-teman UMKM yang sudah bergabung !


Komentar