Customer Anda Ingin Apa yang Dilihat.

Customer Anda Ingin Apa yang Dilihat.
Kemudahan promosi dan pemasaran melalui media digital justru harus semakin membuat para pelaku UMKM menjadi lebih berhati-hati dalam membuat pesan dan promosi produknya. Kekecewaan customer hanya sebatas perbedaan antara apa yang dilihat dan apa yang diterima.

Visual yang menarik bukan berarti harus lepas dari apa yang sebenarnya kita miliki atau kita produksi. Kejujuran harus tetap menjadi norma yang harus disepakati dalam melakukan bisnis. Menarik bukan berarti harus membohongi customer dari keadaan yang sesungguhnya. Yang dmaksudkan menarik adalah bahwa foto tersebut mampu menerangkan keadaan sesungguhnya dengan jelas dan mampu menerangkan produk dengan sebaik-baiknya. 

Setiap customer selalu memiliki ekspektasi minimal terhadap produk yang dilihatnya di internet, dan ekspektasi minimal itu adalah apa yang mereka lihat yang anda tawarkan di internet. Yang dimaksudkan kesempurnaan dalam pemasaran adalah apabila ekspektasi cusotmer tersebut bisa anda penuhi dengan sebaik-baiknya, terlebih apabila produk anda di atas ekspektasi customer.

Best Product, Best Deliver.

Dalam berbagai kesempatan saya mencoba untuk selalu mengingatkan kepada para pelaku UMKM untuk tetap menjadi kepercayaan customer terhadap produk dan bisnisnya. Mereka sedang membangun sebuah "nama" (brand) yang selama ini tidak pernah ada. Satu kesalahan kecil mampu menghapus nama itu selamanya.

Seolah hal ini hanya masalah kecil, ketika sebuah produk yang di-deliver (diserahkan) kepada customer terhadap customer tidak sesuai dengan apa yang menjadi ekspektasinya. Padahal sebenarnya yang terjadi adalah kontra marketing yang akan sangat merugikan di masa mendatang, terutama jika tersebut menyangkut kemudahan penyebaran informasi melalui sosial media.

Pernah suatu ketika ada keluhan dari seorang pembeli terhadap "kemasan" produk UMKM yang tidak seperti apa yang mereka promosikan, dan ketika saya telusur ternyata saat terjadi transaksi pelaku UMKM menjelaskan bahwa saat itu kemasan sedang habis dan pembeli memaksa harus mendapatkan produknya. Akhirnya pelaku UMKM tersebut memberikan produk dengan kemasan yang seadanya.

Atas kejadian ini ternyata pembeli melakukan kontra promosi di sosial media, tetapi untungnya saya dan UMKM binaan tersebut bisa "menenangkan" pembeli tersebut dengan baik melalui penggantian produk.

Belajar dari pengalaman itu saya meminta kepada UMKM binaan saya untuk disiplin dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada customer, jika kemasan produk habis maka berarti produknya pun habis karena apa yang ditawarkan dalam promosi adalah produk dengan kemasan tersebut.

Sikap yang hati-hati dalam promosi meliputi persiapan pesan dan konten promosi, maupun persiapan produk itu sendiri. Jangan sampai ketika melakukan promosi, produk belum siap atau berbeda dengan apa yang dipromosikan.

Produk yang terbaik dari anda adalah produk yang sama antara apa yang anda tawarkan dengan produk yang anda serahkan. Sukses!

Komentar