Ngamen Graphology & Feng Shui Untuk Bisnis Lagi.

Ngamen Graphology untuk logo perusahaan dan tanda tangan lagi.
Setelah sempat jeda beberapa bulan tidak buka konsultas graphology dan feng shui untuk bisnis, beberapa waktu ini saya bisa melayani beberapa klien untuk profesi dan hobby saya ini. Jika sudah bergelut dengan bedah graphology dengan sentuhan feng shui untuk logo dan tanda tangan klien untuk potensi, karakter, minat dan peluang yang bisa digarap maka seolah waktu tidak berjalan cepat. Sebenarnya inilah profesi yang saya sukai selain berbaur dengan UMKM dan ikut memecahkan permasalahan-permasalahan mereka.

Sebenarnya justru banyak klien luar kota daripada klien dari kota Semarang sendiri, bahkan bisa dikatakan hanya segelintir saja klien dari Semarang karena kebanyakan dari kota-kota besar di luar Semarang.

Ilmu graphology dan feng shui adalah ilmu yang berdasarkan pada "hukum keteraturan" dan juga "hukum kecenderungan" yang bisa dipelajari oleh siapa saja, asal mau sabar dan jeli melihat setiap aspek dalam tulisan tangan, tanda tangan dan aspek-aspek grafis jika untuk graphology untuk logo perusahaan. Bukan hal yang tahayul, karena graphology telah dipelajari secara akademis di fakultas psikologi termasuk juga dengan feng shui. Untuk feng shui saya ambil yang logis saja, karena ilmu feng shui ini sangat luas dan cukup rumit bagi orang yang awam, namun sebenarnya ada aspek logis yang seringkali orang lupa menanyakannya.

Kuncinya jika ingin belajar kedua hal tersebut di atas adalah melatih kepekaan dan kejelian, serta memiliki database perubahan dan kecenderungan yang cukup lengkap untuk menjawab setiap aspek dari logo dan tanda tangan yang ditemui dalam prakteknya. Saya sendiri pun berlatih hal ini lebih dari sepuluh tahun, bahkan bisa dikatakan 17 tahun dari awal mengenal ilmu graphology sampai dengan mulai memahami apa maksudnya.

Hoki Bisa Berarti Harmonis atau Selaras.

Ilmu feng shui mampu memberikan pengayaan analisa dalam graphology, sehingga memotivasi saya untuk mempelajarinya. Cukup rumit memang, namun saya ambil yang paling mendasar dan esensial saja sebagaimana yang dibutuhkan untuk membantu memecahkan pembacaan graphology saya misalnya informasi mengenai elemen dominan yang terkati dengan kecenderungan karakter, dan warna yang disukai terkait dengan simbol minat atas sesuatu.

Graphology ini sendiri bukan ilmu ramalan, melainkan kemampuan membaca setiap aspek dalam tulisan tangan maupun tanda tangan. Saya sendiri fokus kepada tanda tangah karena memiliki kekhususan tersendiri dan mampu menampilkan banyak simbol dan arti.

Untuk pembacaan logo perusahaan, saya dibantu banyak ketika belajar desain grafis dimana oleh mentor saya yang orang Italia, saya harus mampu "merasakan" setiap bentuk baik garis, lingkaran, kota, kurva, warna dan sebagainya. Bukan berpikir atas bentuk-bentuk tersebut, melainkan bagaimana kita mempertajam kepekaan kita terhadap rasa dari masing-masing elemen tersebut. Sungguh asyik belajar hal ini, karena ternyata tidak mudah "berpiikir dengan hati" dan dari hal ini, sejak saat itu saya paham mengapa Italia mampu melahirkan banyak seniman hebat sepanjang masa karena mereka mampu "berpikir dengan hati".

Banyak yang menanyakan kepada saya" "Pak apakah logo saya ini sudah hoki dan sesuai dengan bisnis yang akan digarapnya?" Inilah yang sebenarnya menarik dalam setiap bisnis, hoki atau tidak? Menghasilkan atau merugikan?

Di kamus saya tidak menggunakan kata hoki dalam membuat logo perusahaan atau review logo perusahaan, melainkan dengan istilah selaras atau harmonis. Jika semua elemen bisa selaras, mulai dari potensi yang dimiliki pelaku bisnis, karakter dan perilakunya, minatnya atas suatu bisnis dengan peluang yang ada maka bisa dikatakan bisnisnya akan berhasil. Nah, inilah asyiknya menggunakan perpaduan ilmu graphology dan feng shui untuk mulai membedah aspek-aspek tersebut dan mulai menyelaraskannya.

Dalam praktek, saya lebih senang dengan komunikasi 2 arah karena saya akan mendapatkan respon atau tanggapan yang cepat dan spontan dari si pemilik tanda tangan atau logo perusahaan. Kadang, prosesi tanda tangan perlu saya lihat secara langsung karena ada banyak kasus "karakter" atau "hidden character" yang tidak terbaca dengan tanda tangan yang "siap saji". Untuk logo perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang, dan tidak semua pemilik perusahaan hadir maka bagi saya yang penting adalah pihak yang paling dominan, yaitu yang menjadi "pemilik saham terbesar" dan menjadi "decision maker".

Asyiknya profesi ini, sebuah keahlian yang sebenarnya saya bangun dengan tidak sengaja yang awalnya saya asah untuk melengkapi ilmu marketing saya. Dengan keahlian ini saya memiliki kemudahan untuk mengakses para pemilik perusahaan dan mengenali watak dan psikologis orang tersebut yang akan membantu saya dalam bersikap dan memperlakukan mereka. Semoga keahlian ini bisa membantu banyak orang di masa mendatang, selain bisa saya kembangkan sebagai profesi yang profesional. Sukses!





Komentar