Membangun Brand di Social Media

Bukan Who You Are Tapi What You Do.
Kalau diajak ngobrolin membangun brand, antusiasme dari dari teman-teman sungguh luar biasa tetapi ketika para ahli brand (brand specialist) mulai menyodorkan budget-nya maka banyak yang mundur teratur dan tidak nongol-nongol lagi. Ya, ini adalah sekilas obrolan santai kami dengan para ahli brand ketika mereka menyasar pasar UMKM.

Mungkin tidak semua UMKM, karena pastinya yang sudah di level perusahaan skala kecil dan menengah mereka sudah menyadari betapa pentingnya mereka membangun brand dan menyadari pula konsekwensinya baik biaya, upaya dan waktu. Bagi UMKM yang masih skala mikro dan menjelang skala kecil, sangat wajar jika konsekwensi biaya itu tidak terpikirkan sama sekali. Bagi mereka memiliki sebuah logo dan label seolah telah memiliki brand, padahal yang dimaksudkan dengan brand adalah jauh lebih luas daripada hanya sekedar logo dan label.

Social Media adalah Media Termurah dan Efektif untuk Membangun Brand UMKM.

Tidak bisa dipungkiri, era kekuasaan media konvensional mulai padam dan muncul media baru yang sangat dominan dalam penyebaran informasi saat ini. Teknologi informasi membuat social media menjadi sarana setiap individu untuk saling terkait dan terkoneksi menjadi jejaring sosial yang luas. Dengan kata lain, saat ini pemanfaatkan media publikasi lebih didominasi oleh social media bukan media konvensional lagi seperti koran, radio dan televisi.

Peran media dalam membangun brand sangat penting sebagai penyebaran informasi dan publikasi, semakin besar jaringan social media-nya maka seolah para individu ini memiliki media sendiri. Backup media online seperti website juga memberikan penguatan "legalitas" dan kredibilitas dalam dunia digital. 

Ketika konsekwensi biaya membangun brand melalui media tidak terjangkau oleh UMKM skala mikro dan kecil, maka social media harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam membangun brand usaha atau brand produknya atau bahkan personal brand-nya. Meskipun gratis atau murah, tidak mudah membangun brand secara konsisten melalui social media. Kemudahan, kepraktisan serta gratis dari social media ini justru membuat pemilik social media mengelolanya dengan cara yang semaunya, tidak terstruktur dan terencana.

Tanpa disadari oleh pemilik social media, bahwa mereka sebenarnya memiliki asset yang besar dengan memiliki media yang bisa mereka kontrol dan kelola sendiri. Mereka tidak mulai dengan bagaimana mengelola audience yang tepat untuk publikasi pesan mereka, mereka tidak memperhatikan konten atau pesan yang akan mereka sampaikan dan bahkan mereka tidak secara jelas memahami tujuan mereka membuat akun social media tersebut.

Pesan yang tepat, sesuai dengan tujuan dan dengan audience yang benar akan memberikan nilai efektivitas promosi yang tinggi sehingga memberikan banyak peluang bagi usahanya.

Tonjolkan Apa Yang Anda Lakukan, Bukan Siapa Anda.

Memahamkan siapa diri anda, bisnis anda dan produk anda adalah sangat penting, tetapi menyakinkan audience anda terhadap apa yang benar-benar anda lakukan jauh lebih penting. Hal ini akan menjadi aturan anda sendiri dalam mengembangkan social media anda sebagai media publikasi anda yang efektif dan produktif.

Audience akan lebih peduli jika apa yang anda lakukan adalah untuk kepentingan mereka, untuk pemenuhan kebutuhan mereka atau untuk memberikan solusi atas masalah mereka. Sebenarnya mereka tidak peduli siapa diri anda, usaha anda maupun produk anda selama hal-hal tersebut tidak ada kaitannya dengan kebutuhan mereka. Egois? Ya memang begitulan alamiahnya karakater customer.

Kekuatan SEO yang fundamental pun sebenarkan ada pada kekuatan konten, dan beberapa hal tersebut di bawah ini adalah pengalaman-pengalaman kami dalam membuat SEO yang organik tanpa beriklan yaitu dengan kekuatan konten:
  1. Konten atau pesan yang kita sampaikan harus sesuai dengan "kebutuhan" audience atau pembaca/follower/friend di social media kita. Nah, dengan aturan ini mau tidak mau anda harus tahu siapa sebenarnya audience anda atau siapa pembaca anda. Anda bisa membukan profile-nya atau mencari referensi atasnya.
  2. Konten dalam bentuk visual atau audio visual lebih menarik dari konten text atau narasi. 
  3. Interaksi menjadi sangat penting untuk melihat "konektivitas" yang riil antara anda dan audience anda. Pernahkan anda menjadi komentar dari audience anda? 
  4. Konsistensi, baik dalam posting maupun konten. Inlah hal yang tersulit dilakukan dalam mengelola social media.
  5. Bukti atau testimoni. Kadang audience yang menjadi prospek customer baru akan percaya dengan informasi dan pesan anda ketika ada pihak ketiga yang memberikan testimoni atas kinerja usaha dan produk anda.
Kesimpulannya, audience ingin melihat aktivitas anda dan bukti dari apa yang lakukan bukan untuk selalu dicekoki dengan informasi mengenai anda atau informasi statis lainnya. Aktivitas memberikan banyak cerita dan bukti, serta memberikan dinamisasi pada konten-konten yang akan anda sebarkan kepada audience anda. Sukses!
 

Komentar