Nilai Dollar Bagus, Saatnya UKM Go Export.

UKM Go Export
Jika mau dicermati, sudah banyak pelaku UMKM yang produknya sudah layak untuk diekspor baik dilihat dari sisi legalitas, kualitas maupun kapasitasnya. Yang belum ke arah ekspor, tetapi produknya memiliki peluang masuk pasar ekspor, sementara harus kepengin dulu seperti UKM yang sudah ekspor dan selanjutnya mau berbenah dan berorientasi ekspor.

Bukan karena pasar domestik tidak bagus, tetapi peluang untuk mendapatkan "bonus" atas tingginya nilai tukar rupiah atas dollar perlu juga diincar oleh UKM agar dirinya bisa disebut UMKM yang naik kelas. Jika pemerintah yang berupaya menekan nilai dollar dengan intervensi BI, maka hal ini bisa menyedot devisa yang tidak sedikit maka meskipun sedikit UMKM harus turut ambil bagian dalam menekan nilai tukar tersebut memalui ekspor.

UMKM perlu merasakan nikmatnya dibayar dengan dollar, meskipun nilai transaksinya tidak besar. Jika ribuan UKM bisa melakukan ekspor maka berapa dollar yang bisa disedot masuk ke Indonesia? Lumayan juga.

Dalam tulisan saya beberapa waktu yang lalu, UKM Go Export tidak harus melihat kotak besar sebuah kontainer, mereka bisa memulai ekspor dengan 10 Kg sampai 100 Kg. Mereka tidak perlu harus tahu ekspor, karena mereka bisa bermitra dengan mitra logistik atau forwarder dan pasar mereka pun tidak harus orang asing melainkan orang Indonesia yang ada di negara asing. Inilah sebabnya mengapa UKM Go Export menjadi sangat mungkin dilakukan, semua karena pola pikir sederhana dalam menyikapi kata ekspor.

Kegiatan pembinaan dan pengembangan UMK harus memiliki jenjang yang panjang, dan tujuan jangka panjang itu sebaiknya ditarik ke luar Indonesia, yaitu ekspor. Dengan pengalaman ekspor UKM akan dihadapkan kenyataan bahwa mereka harus memiliki tanggung jawab yang besar terhadap kualitas, legalitas, kapasitas dan kontinuitas disamping kenyataan terhadap resiko bisnis dan bagaimana menyikapinya.

Kebanggaan awal akan hadir ketika masyarakat Indonesia yang ada di luar negeri masih bisa menikmati produk dari negeri sendiri, dan kebanggaan berikutnya adalah ketika orang asing di luar negeri pun mendambakan produk Indonesia. Harus dimulai dari kecil, bertahap dan konsisten.

 



Komentar