Antara Business Incubator, Co-Working Space, Business Network & Crowd Funding.

Co-Working Space sangat ideal bagi Start-Up dalam incubator bisnis.
Mengikuti undangan launching program inkubator bisnis di berbagai perguruan tinggi adalah untuk menambah referensi konsep inkubator bisnis. Meskipun kadang kurang "sreg" dengan konsep-konsep tersebut namun referensi ini harus tetap kami dapatkan. Semua adalah karena entrepreneurship, yang saat ini terus menggelinding menjadi bola salju yang siap menggelinding ke arah para generasi muda.

Seharusnya sebelum berbicara entrepreneurship, ada beberapa kesepakatan yang perlu dibuat agar kita bisa masuk ke dalam lorong yang sama, yaitu lorong entreprenership itu sendiri. Apa saja kesepakatan itu? Yuk mari kita besepakat dengan poin-poin berikut terlebih dahulu:
  1. Entrepreneurship dimulai dari mindset changing. Rubah mindset anda terlebih dahulu, dari "mencari pekerjaan" menjadi "menciptakan pekerjaan".
  2. Entrepreneur lahir dari para "entrepreneur" yang menyelenggarakan entrepreneurship. Untuk bisa menyelenggarakan kegiatan entrepreneurship yang berhasil maka para pembimbing atau pendamping harus berpola pikir seorang entrepreneur.
  3. Entrepreneurship akan tumbuh subur dalam "lingkungan" entrepreneur. Lingkungan entrepreneur harus dibangun untuk menumbuhkan entrepeneur yang lain.
  4. Jalur entrepreneur adalah fokus dan specialis.
  5. Daya hidup dari entrepreneurship ditentukan oleh kemampuan mereka terkoneksi dan terkolaborasi. Lingkungan yang saling terhubung antara satu spesialisasi dan specialisasi yang lain adalah lingkungan yang paling ideal.
  6. Edukasi entrepreneurship adalah bisnis itu sendiri. 
  7. Modal inkubasi adalah investasi, yang harus kembali dan bisa dikembangkan.
Hal-hal di atas ini merupakan "nafas" dalam sebuah inkubator bisnis yang membuat environment bisnis menjadi skala yang lebih kecil. Jadi ketika ada pertanyaan yang dialamatkan kepada saya mengenai maraknya inkubator bisnis di lingkungan perguruan tinggi maka saya mencoba merunut kesepakatan di atas terlebih dahulu apakah ada beberapa pasal yang kurang pas atau semuanya sudah pas?
Poin pertama harus disepakati bahwa entrepreneurship adalah mengenai perubahan mindset dan sikap mental.
Pada poin kedua, mungkin akan banyak pertanyaan. "Entrepreneur" yang dimaksudkan di sini adalah pembimbing yang memang telah menjadi entrepreneur di bidangnya bukan hanya sekedar pendidik yang menyarankan semangat "entrepreneurship" namun belum pernah merasakan proses entrepreneurship itu sendiri. Tolok ukurnya adalah dari semangat kemandirian, kreativitas dan inovasi yang melekat pada dirinya. Bagi mereka inkubator harus diposisikan sebagai bisnis yang mereka kelola untuk terus berkembang dan mandiri. Dana inkubasi yang mereka dapatkan di awal adalah modal awal untuk menggulirkan bisnis ini. Semuanya harus "win" baik yang memberikan stimulan dana awal, tenant inkubator maupun pengelola inkubator itu sendiri.

Pada poin ketiga, lingkungan entrepreneur yang telah diperkecil skalanya adalah inkubator bisnis tersebut. Sebuah linkungan bisnis akan tumbuh subur jika para entrepreneur di dalamnya saling terkoneksi dan terkolaborasi dengan rapi. Sehingga dalam pembangunan inkubator bisnis, proses seleksi tenant merupakan hal yang sangat penting karena harus bisa terkoneksi dan terkolaborasi dengan tenant yang lain. Selanjutnya manajemen koneksi dan jaringan merupakan hal penting selanjutnya. Wujud lingkungan bisnis tersebut bisa dicapai dengan sistem Co-Working Space !
Poin ke-empat menjelaskan bahwa bidang usaha harus fokus dan spesialis, karena kondisi ini memberikan jaminan kualitas output dan kontrol yang baik. Jika mereka keluar dari jalur fokus dan spesialisasi ini makan "jejaring" dalam lingkungan bisnis tersebut akan rusak dari dalam.
Pada poin ke-lima, kita akan banyak bicara bagaimana membangun sebuah jejaring usaha yang kuat dimana satu bisnis akan memberikan support kepada yang lainnya. Misalnya inkubator bisnis teknologi, bisa terdiri dari: Desain Grafis, Animasi Digital, Applikasi Games, Video Making, Music Making, Ilustrator, Digital Research, Social Media Marketing, dan sebagainya. Masing-masing memberikan kontribusi di bidang specialisasinya. Selanjutnya pihak manajemen inkubator dituntut untuk memiliki kemampuan membuat manajemen yang baik terutama terkait dengan strategi pemasaran package produknya. Di sinilah Business Network akan terlihat nyata, bukan sekedar kata-kata.

Untuk poin 6, kesepakatan bahwa edukasi entrepreneurship itu adalah bisnis itu sendiri. Dengan bisnis yang telah berjalan utuh mulai dari menerima pekerjaan, proses mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan dan menerima pembayaran atas pekerjaaan maka para tenant akan banyak belajar mengenai bisnis itu sendiri. Mereka akan benar-benar sadar betapa pentingnya arti sebuah asset dan liability yang mereka butuhkan. Selain itu bisnis tersebut merupakan umpan dari sistem jejaring bisnis itu sendiri, apakah jejaring itu bekerja dengan dengan berbagai fungsi yang bisa berjalan bersama-bersama?

Poin ke-tujuh menjadi sangat penting karena akan membedakan antara inkubator yang sehat dan tidak sehat. Inkubator yang sehat akan menempatkan dana inkubasi sebagai sebuah investasi yang harus dikelola untuk bisa kembali dan berkembang untuk menggulirkan bisnis-bisnis yang ada dalam inkubator bisnis tersebut. Inkubator yang tidak sehat adalah inkubator yang akan selalu berhadapan dengan "lost" (kehilangan) dana tersebut. Manejemen resiko sudah menjadi tanggung jawab dari para pengelola inkubator bisnis. Karena semangat dalam inkubator bisnis ini adalah semangant membangun jejaring bisnis maka konsep pembiayaan yang saat ini dirasa tepat adalah sistem Crowd Funding. Semua dana yang masuk akan dikelola melalui satu pintu (venture capital) yang akan digulirkan kepada para tenant sebagai investasi. Dana dari pihak ketiga harus dikelola dengan aman dengan manajemen keuangan yang baik, sehingga pihak ketiga mendapatkan "return" dari investasinya. Seharusnya tidak ada uang hilang dalam sebuah investasi.

Demikain apa yang bisa saya share mengenai konsep inkubator bisnis yang ideal dan sehat, semoga menjadi usulan dan masukan bagi pihak-pihak yang terkait.






 









Komentar