Eco Pack dan Solusinya Bagi Pengrajin Bambu dan Batok Kelapa.

Kemasan Berbahan Bambu

Di salah satu jendela saya melihat UMKM bermasalah dengan desain dan produk kemasannya, sementara di jendela lain saya melihat pengrajin bamboo dan batok kelapa terhambat pemasarannya.

Sebagai praktisi kreatif marketing saya justru melihat kedua hal ini adalah 2 komponen yang bisa diassembling menjadi satu kesatuan yang menarik. Bagaimana? Yuk kita bedah bersama.

Beberapa tahun terakhir kita baru menyadari bahwa produk-produk UMKM sulit beranjak global karena terkendala masalah desain dan produk kemasarannya sehingga perlu upaya bertahap untuk memecahkan masalah ini, mulai dari pembekalan mengenai betapa pentingnya sebuah kemasan sampai dengan pendampingan kemasan yang menarik. Dari upaya-upaya ini memang sudah banyak produk UMKM di Jawa Tengah saat ini sudah memimiliki packaging yang baik, namun yang packagingnya masih kurang bagus masih jauh dari yang sudah baik.

Di sisi lain, para pengrajin bambu dan batok kelapa mengeluh tentang pemasaran mereka yang seret karena masalah desain dan workmanship. Terlebih karena mereka hanya tahu bahwa pasar mereka adalah pasar produk kerajinan. 

Jika para pengrajin bambu dan batok kelapa ini mau "menggeser" sedikit target pasar mereka menjadi "UMKM yang butuh kemasan kreatif" maka seharusnya mereka memilki solusi yang luar biasa. Sementara itu peluang bisnis di bidang kemasan yang saat ini masih didominasi plastik, kertas dan aluminium masih sangat terbuka lebar. Nah, mengapa tidak memulainya ?

Contoh Eco Pack
Sebagaimana kita tahu bahwa pemakaian plastik sudah mulai dibatasi, terutama dalam packaging. Bukan karena sulit dihancurkan juga karena tampilan ekstetikanya juga kurang menarik. Oleh sebab itu muncul kombinasi plastik dengan aluminium foil dan kertas, namun issue go green semakin kencang, sehingga kita perlu suatu terobosan ke depan yang akrab dengan kemauan banyak orang yang peduli terhadap lingkungan. 

Memulai go green bisa dimulai dengan packaging berbahan umum, seperti ayaman goni, kertas recycle dan sebagainya. Desain dengan bahan ini terasa lebih "adem" dan lebih enak dipandang dengan grafis yang tidak terlalu warna-warni, terlihat minimal namun elegant.


Contoh Eco Pack Berbahan Kertas Recycke

Eco Pack Berbahan Kertas
Banyak UMKM binaan kami menanyakan seperti apa sih trend packaging di masa mendatang. Nah, tulisan ini dan gambar-gambar di atas adalaha contohnya.

Untuk lebih eco friendly lagi, melihat permasalahan para pengrajin bambu dan batok kelapa di pemasaran saya berharap mereka mau menggeser fokusnya untuk memproduksi kemasan-kemasan eco pack berbahan bambu dan batok kelapa seperti contoh-contoh di bawah ini.


Packaging Berbahan Bambu

Kemasan Berbahan Bambu


Kemasan Berbahan Bambu

Kemasan Berbahan Baku Batok Kelapa

Kemasan Berbahan Baku Batok Kelapa

Kemasan Berbahan Baku Batok Kelapa
Saya melihat hal ini sebagai peluang yang luar biasa bagi para pengrajin bambu dan batok kelapa, dan pemerintah perlu menfasilitasi pergerakan ini karena solusi ini bisa menyasar ke dua arah, yaitu untuk UMKM yang butuh packaging dan UMKM pengrajin bambu dan batok kelapa.

Memberikan pendampingan para pengrajin bambu dan batok kelapa sangat penting, terutama dalam hal pemilihan bahan baku, proses pembahanan tanpa bahan kimia berbahaya, proses dan teknologi produksi, skill finishing dan  pemasaran. Memberikan pelatihan desain dan workmanship juga menjadi tuntutan bagi para pengrajin jika ingin produknya bisa meluas pemasarannya.

Demikian apa yang bisa saya sumbangkan kepada teman-teman UMKM dalam menyikapi permasalahan yang dihadapi. Salam sukses dari kami !









Komentar