Libatkan Seniman Dalam Promosi Produk UMKM

Magician in Action

Mungkin akan terdengar janggal judul ini bagi kebanyakan pembaca, tetapi pasti ada alasan saya menulis ini. Mengingat selama ini pembinaan UMKM tidak menyentuh para pekerja mandiri (seniman) ini, seolah mereka harus berjuang sendiri.

Beberapa event yang pernah kami gelar bersama mereka komunitas magician dan kartunis cukup mampu mengundang kerumunan pengunjung pada tahun 2011, saat itu saya masih menjadi Manajer MarComm Suara Merdeka, dan saya berpikir bahwa melibatkan mereka kembali pada promosi produk UMKM adalah sebuah upaya yang tidak salah.

Saya cukup memahami kemampuan teman-teman ini dalam melihat "sesuatu" yang di luar kebiasaan, atau out of the box, yang kemampuan ini tidak dimiliki oleh para pelaku UMKM dan penyelenggara promosi produk UMKM dan oleh sebab itu saya ingin menggabungkan kedua potensi ini menjadi satu kesatuan yang saling mendukung. Komunitas seniman mendapatkan porsi dalam perhatian dan pelaku UMKM terbantu konsep-konsep kreatif dalam promosi dan pameran produknya.

Kartunis senior Semarang, Koesnan Hoesi, sedang melakukan aksi gambar kartun pada pengunjung.

Ketua komunitas kartunis, Ibnu Thalhah, sedang melayani pengunjung pameran
Menghadirkan mereka dalam pameran UMKM akan memberikan warna lain dalam pameran produk UMKM, selain pengunjung juga merasa berinteraksi dengan pameran tersebut. Tujuannya adalah agar pengunjung pameran tidak bosan dengan konsep pameran yang monoton.

Sebenarnya teman-teman seniman ini pun bisa dilibatkan lebih jauh lagi dalam membantu konsep kreatif dan desain kreatif bisnis dan produk para pelaku UMKM, hanya saja para pelaku UMKM belum terbiasa berkolaborasi dengan para seniman. Di bidang kreatif, mereka adalah tuan rumahnya.

Tidak hanya komunitas magician dan kartunis, masih banyak lagi komunitas pekerja mandiri yang sering kami libatkan dalam kegiatan promosi seperti: pelukis, pemahat, pengukir yang aksi mereka bisa menghidupkan acara pameran. Misalnya, para pelukis, pemahat dan pengukir melakukan aksi kerjanya dalam sebuah pameran.

Kapan lagi kita berkolaborasi kalo bukan sekarang ini ?!






 

Komentar