Upaya Mengatasi Masalah Keuangan Perusahaan

Upaya Mengatasi Masalah Keuangan Perusahaan.

Masalah keuangan usaha bukan saja terjadi pada usaha skala mikro kecil, tetapi juga terjadi pada perusahaan skala menengah dan besar, hanya saja untuk usaha skala mikro kecil masalah utamanya karena kekurangan modal dan minimnya pengetahuan pengelolaan manajemen keuangan sedangkan pada usaha skala menengah dan besar lebih kepada bagaimana mengelola manajemen keuangan perusahaan.

Tetapi yang lebih penting lagi, dengan minimnya pengetahuan menajemen keuangan, usaha skala mikro kecil hanya tahu bahwa mereka bermasalah dalam keuangan tetapi mereka sendiri tidak tahu dimana masalahnya. Paling mudah mereka akan menjawab bahwa mereka bermasalah karena kurang modal ! Sementara mereka sendiri belum melakukan pembukuan keuangan dengan baik dan benar.

Oleh sebab itu jika Anda merasa kondisi keuangan usaha sedang bermasalah dan butuh perbaikan, maka ada beberapa tahapan upaya mengatasinya sebagai berikut:

1. Cek Kondisi Keuangan Saat Ini.

Dengan mengecek kondisi keuangan, maka Anda akan mengetahui apa masalah keuangan sebenarnya. Apakah masalah keuangan yang dihadapi karena terlalu banyak pengeluaran tidak perlu atau karena utang ?

Jika diketahui penyebabnya, maka Anda dapat menyelesaikannya dengan cara yang tepat. Kalau terlalu banyak konsumsi, Anda secara otomatis harus mengurangi konsumsi dan jika karena utang, maka Anda hentikan berutang dan lunasi secepatnya agar bunganya tidak makin menambah masalah.

Dengan pembukuan keuangan yang baik, pengecekan kondisi keuangan menjadi lebih mudah.  Berbagai analisa dapat dilakukan dari laporan keuangan perusahaan, sehingga keputusan yang nantinya akan kita ambil benar-benar berdasarkan data yang akurat. Dari berbagai pengalaman, permasalahan keuangan untuk usaha skala mikro kecil dan menengah lebih banyak ke arah konsumsi usaha yang yang tidak perlu atau tidak fokus. Selain hal itu adalah karena upaya pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan belum maksimal, sehingga banyak stock produk yang belum terjual atau dengan kata lain masalah dengan cash flow perusahaan.

2. Upayakan Perbaikan CASH IN.

Upaya pertama yang harus segera dilakukan adalah upaya perbaikan cash in, dengan membuat berbagai alternatif solusi penjualan dan pemasaran jangka pendek. Semaksimal mungkin perusahaan harus bisa mengurangi stok produk yang ada, dengan berbagai promo penjualan yang bisa dilakukan.

Tinjau kembali tagihan-tagihan yang masih belum diselesaikan oleh konsumen, karena hal ini seringkali merupakan permasalahan yang paling banyak ditemui di lapangan.

Perbaiki sistem pembayaran, sebisa mungkin pembayaran adalah cash tetapi jika tidak mungkin maka upayakan pembayaran dengan down payment dengan presentasi yang lebih besar.

Untuk sementara hindari pembayaran tempo yang dilakukan oleh konsumen, karena pembayaran tempo yang kurang perhitungan margin labanya merupakan hal utama dalam memperparah kondisi keuangan perusahaan.

Jika perlu, lakukan promo penjualan untuk menghabiskan stock produk karena hal ini merupakan upaya memaksimalkan cash in yang sangat memungkinkan dilakukan oleh perusahaan. Stock produk merupakan cash yang berhenti, maka merupakan prioritas penjualan yang harus segera dilakukan untuk memperbaikan cash in.

Selalu mencari alternatif cash ini yang lain, dan hal ini bisa dilakukan oleh perusahaan yang memiliki SDM yang kreatif. Misalnya perusahaan mampu mengadakan kegiatan training dan event promosi yang bisa dijual kepada konsumen.


3. Kontrol CASH OUT Anda.

Sementara kita melakukan perbaikan cash ini, maka upaya efisiensi harus segera dilakukan dari daftar pengeluaran terbesar. Kita akan melakukan efisiensi dari daftar pengeluaran terbesar perusahaan dan juga pengeluaran perusahan yang bukan prioritas atau tidak perlu.

Tanpa adanya laporan keuangan yang bisa menunjukkan daftar pengeluaran kita, maka upaya efisiensi akan menjadi lebih sulit. 
Misalnya upaya efisiensi bisa dilakukan dengan mencari alternatif sumber  bahan baku yang lebih murah dan pembayaran yang lebih longgar. Dengan sistem pembayaran yang lebih baik (lama), maka cash flow perusahaan bisa terbantu.

Efisiensi proses merupakan hal yang harus selalu dilakukan baik dalam kondisi keuangan yang sulit maupun kondisi keuangan yang sehat. Misalnya dengan perbaikan lay out kerja yang lebih efisien, maupun dengan perbaikan alur proses produksi. Pemilihan teknologi sebagai upaya efisiensi perusahaan adalah hal yang paling sering dilakukan, misalnya dengan pemutakhiran alat atau penambahan alat yang lebih baru. Tentunya hal ini dilakukan semasa kondisi keuangan masih sehat, sementara jika kondisi keuangan sudah kurang sehat maka upaya-upaya efisiensi dilakuan dengan kreativitas perbaikan proses dan maintenance yang lebih baik.

Efisiensi pemasaran dan promosi bisa dilakukan dengan pemanfaatan teknologi informasi saat ini. Banyak anggaran keuangan di pemasaran yang bisa dipangkas dengan pemanfaatkan IT saat ini. Digital marketing merupakan hal penting dalam pemutakhiran sistem pemasaran perusahaan.

4. Kontrol Investasi Anda.

Dalam kondisi keuangan yang tidak menguntungkan, kita perlu melakukan kendali dalam melakukan investasi usaha. Pemilihan investasi yang bisa mendukung usaha merupakan priotas dalam menjaga core bisnis, agar tetap survive dan menjaga keberlangsungan hidup usaha anda.

Investasi dalam membangun mitra kerja merupakan salah satu prioritas yang perlu dilakukan oleh perusahaan, misalnya dengan pengembangan mitra produksi dan outsourcing untuk membantu efisiensi modal kerja perusahaan.

5. Kembangkan Kemitraan

Hal yang seringkali diabaikan oleh para pelaku UMKM adalah pengembangan mitra produksi, atau bahkan mereka cenderung melakukan produksi "sendiri" sehingga mereka tidak mengembangkan sistem jaringan produksi yang tentunya akan membantu mereka dalam efisiensi modal kerja.

Selain itu mitra penjualan dan pemasaran juga perlu dikembangkan agar biaya-biaya pemasaran yang seringkali sulit dikendalikan bisa dikurangi. Itulah sebabnya banyak perusahaan besar lebih memilih distributor yang melakuan penjualan produk mereka. Hal inipun akan membantu perusahaan untuk fokus dalam produksi.

6. Ikat Konsumen dengan Kontrak Jangka Panjang

Untuk menjamin kestabilan harga bahan baku dan perencanaan produksi yang lebih baik, perusahaan harus mampu mengikat konsumen dengan kontrak dengan jangka yang lebih panjang. 

7. Lindungi Usaha Anda dengan Asuransi

Asuransi sangat diperlukan oleh perusahaan, terutama untuk melindungi investasi bangunan dan alat-alat produksi ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jika ada produk asuransi yang bisa melindungi transaksi penjualan, maka hal ini perlu sekali untuk dipertimbangkan oleh para pelaku UMKM.

8. Selalu Berkomitmen Membangun Sistem Usaha yang Baik dan Benar. 

Dalam kondisi sehat dan sulit keuangan, perusahaan harus mampu membangun sistem usaha dan manajemen yang baik dan benar. Bahkan jika perlu upayakan sebuah sertifikasi manajemen yang merupakan pengakuan pihak ketiga atas kinerja manajemen perusahaan. 

Dengan komitmen seperti ini, maka mita finansial seperti perbankan dan investor akan melihat perusahaan anda sebagai lahan kemitraan mereka.

9. Jika Memungkinkan, Milikilah Paten dan Hak Cipta
Asset perusahaan selain lahan, bangunan, alat dan sarana usaha adalah hak paten dan hak cipta. Oleh sebab itu jika usaha anda memiliki hal ini, maka dengan kata lain anda telah membangun sebuah asset yang akan diniliai lebih oleh investor ketika akan bermitra dengan anda, bahkan dalam kondisi usaha yang buruk hak paten dan hak cipta ini bisa ditawarkan sebagai obyek transaksi.

Demikian beberapa hal yang bisa kami bagikan kepada teman-teman UMKM, dan semoga hal ini bermanfaat bagi banyak pelaku usaha.

Komentar