Bagaimana Membangun Kepercayaan Pelanggan ?


Bagaimana Membangun Kepercayaan Pelanggan?

Pasti akan banyak sudut pandang dalam sebuah penilaiannya, tapi jika belajar dari ilmu fotografi pasti akan ada "angle terbaik" dari semua sudut pandang. Dan sudut pandang ini haruslah bisa mewakili sudut pandang - sudut pandang yang lain, agar setidaknya banyak sudut pandang yang terwakili, yaitu helicopter view !

Tidaklah adil jika menilai melihat penjualan itu dari sudut kepentingan penjual tanpa melihat kepetingan dari pembeli, karena penjual harus memahami apa yang dibutuhkan oleh pelanggan dan apa yang melatarbelakangan mereka membeli produk anda. Dan ketika hanya melihat kepentingan pasar (pembeli) saja, meskipun produk anda akan terjual maka anda akan menjadi kurang memperhatikan keunikan produk dan potensi yang ada dalam produk anda untuk dikembangkan, untuk menjadi sebuah brand yang kuat dan mampu memilih pasarnya.

Lantas bagaimana menjaga kepercayaan pelanggan yang selalu menjadi tulang punggung income perusahaan kita ? Mari kita petakan secara sederhana sebagai berikut:
  1. Yang menjadi obyek transaksi adalah produk atau jasa yang kita tawarkan kepada pelanggangan. Maka obyek transaksi inilah yang akan menjadi fokus kita, bagaimana membuat obyek transaksi ini memuaskan kedua belah pihak. Produk dan layanan haruslah berkualitas, atau setidaknya sesuai dengan ekspektasi pelanggan (pembeli) dan konsistensi kualitasnya harus terjaga atau bisa ditingkatkan.  Produk ini harus memiliki sebuah "kekuatan" untuk menggerakkan pembeli dalam memberikan rekomendasi pembelian kepada lingkungannya.
  2. Sasaran penjualan kita ada pembeli (pelanggan), maka fokus kedua adalah pembeli itu sendiri. Bagaimana kita mengenali pelanggan dengan baik, terutama kebutuhan dan keinginannya. Pemahaman mengenai segmentasi, targeting dan positioning akan menjadi alat kita dalam mendekatkan kita dengan pasar yang kita inginkan, yang sesuai dengan produk kita. Memiliki pelanggan-pelanggan "yang sesuai" dengan produk kita merupakan sebuah peluang dalam memuaskan kebutuhan mereka.
  3. Fokus yang ketiga adalah mengenai "interaksi" antara penjual dan pembeli, yang berupa komunikasi dan transaksi itu sendiri. Komunikasi yang baik dan informasi yang sesuai dengan fakta merupakan kunci agar kita selalu pada jalur bisnis yang benar. Informasi dini, sesuai kenyataan di lapangan, atensi dan solusi merupakan konten komunikasi yang dibutuhkan oleh pelanggan dalam menjaga bisnisnya tetap eksis. Transaksi berdasarkan komunikasi yang benar dan tepat merupakan transaksi yang fair dan menguntungkan kedua belah pihak, dan masing-masing pihak tidak akan ada yang merasa "terbodohi" dengan transaksi ini.
Ketiga hal tersebut di atas merupakan upaya-upaya menjaga kepercayaan pelangga kepada kita, dan akan terus bisa dikembangkan sesuai dengan kondisi lingkungan bisnis yang selalu berkembang dan hal ini merupakan pengalaman kami setelah bertahun-tahun menjadi praktisi marketing di beberapa perusahaan.
 
Semoga sharing ini bisa bermanfaat bagi rekan-rekan yang saat ini sedang dalam upaya menjaga eksistensi usahanya, dengan jalan membangun kepercayaan pelanggan. Sukses!

 

Komentar