Konsultasi Bisnis Unik, Hanya Ada di Rumah UMKM

Konsultasi Bisnis di Rumah UMKM

Sekelumit Latar Belakang Saya

Memang pada awalnya saya bukanlah seorang konsultan bisnis UMKM seperti teman-teman konsultan yang lain, yang memang telah memiliki bekal pelatihan dan pengalaman dalam pembinaan UMKM yang lebih lama dari saya.

Saya hanyalah praktisi marketing yang pernah mengalami berjualan door to door saat menjadi seorang salesman, pernah menjadi praktisi pemasaran, business development dan yang terakhir menjadi praktisi promosi dan marketing communication di beberapa perusahaan. Pengalaman saya di perusahaan-perusahaan BUMN besar di Jakarta mengajarkan kepada saya arti penting sebuah sistem manajemen, arti penting sebuah konsep dan perencanaan.

Beberapa kali menjadi staff dari tenaga asing di perusahaan BUMN juga mengajarkan saya bagaimana pentingnya sebuah kultur kerja dan etos kerja yang kondusif untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Beberapa kali diminta menjalankan perusahaan furniture ekspor oleh pengusaha asing juga mengajarkan saya bagaimana  memulai sebuah usaha dengan tanggung jawab sebagai mitra kerja, bukan sebagai karyawan.

Semua itu adalah kursus yang saya ikuti selama belasan tahun, dan mungkin bisa menjadi bekal saya dalam melakukan sharing dan diskusi dengan teman-teman pelaku UMKM. 

Ya, itu adalah sekelumit latar belakang saya sebelum saya diminta menerjuni bidang pembinaan UMKM oleh Ketua Umum Kadin Jateng, Bapak Kukrit Suryo Wicaksono. Sebuah awal yang berat, karena kami harus menyadari bahwa ini adalah pekerjaan yang penuh dengan pengabdian, sebuah kerja sosial yang tidak berorientasi pada profit.

Secara perlahan saya mulai bisa menikmati irama kerja dalam pembinaan UMKM di Jawa Tengah, setelah saya mulai mengenal satu per satu pelaku UMKM yang menjadi teman perjalanan saya dan sekaligus juga guru motivasi usaha saya.

Konsultasi Bisnis di Rumah UMKM


Lain Gaya, Lain Cara dan Lain Cerita.

Beberapa pelaku UMKM mungkin merasakan betapa "berbedanya" melakukan konsultasi bisnis dengan saya, karena mungkin saya ini berlatar belakang pemasaran dan promosi sehingga sudah terbiasa dengan hal-hal "differensiasi". HeHe.

Memang Rumah UMKM mengambil fokus pada pemasaran dan promosi produk UMKM karena beberapa instansi pemerintah terkait telah banyak melakukan pembinaan dan pengembangan UMKM. Belum lagi beberapa LSM dan asosiasi lain yang juga giat melakukan pembinaan UMKM di Jawa Tengah.

Kami adalah mitra mereka, sehingga kami lebih fokus bagaimana menangkap hasil binaan dari instansi pemerintah dan asosiasi untuk kami bantu promosi dan pemasarannya baik ke pasar tradisional, pasar modern maupun pasar ekspor.

Berbekal pengalaman sebagai praktisi pemasaran, tentunya kami telah membangun jaringan pemasaran bagi produk-produk UMKM yang telah memiliki level kualitas dan kemasan tertentu. Dan hal ini tentunya yang selalu menjadi masukan kami kepada mitra-mitra kami untuk terus meningkatkan pembinaan dalam bidang teknologi produksi guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produk, legalitas usaha dan produk, dan kualitas kemasan produk. Ketiga hal tersebut adalah hal yang paling sering kami jumpai di lapangan.

Dengan telah berkomunikasi dengan pasar terlebih dahulu, kami setidaknya mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pasar dan akan mengkomunikasikan hal tersebut kepada pelaku-pelaku UMKM atas kebutuhan produk tersebut. Dan kami akan menggiringnya ke program "Business Matching" kami.

Untuk terus mendapatkan informasi pasar, kami terus berkomunikasi dengan jaringan pasar yang telah kami bangun. Apa yang menjadi kebutuhan mereka saat ini dan apakah kemungkinan UMKM binaan kami bisa menjadi supplier mereka.

Dalam beberapa hal, kami juga mewakili pelaku UMKM untuk melakukan presentasi pemasaran baik di dalam kota maupun di luar kota. Semuanya dengan tujuan agar proses pengenalan pasar dan proses perdagangan bisa segera terwujud.

Bilik Modal dan Investasi di Bisnis UMKM

Dari beberapa pengalaman, kami harus menyadari bahwa ketika kami telah menemukan pasar produk untuk UMKM, ternyata urusan belumlah selesai sampai di situ. Ada pasar dan permintaan berarti ada kebutuhan dana (modal) yang harus segera dipenuhi oleh pelaku UMKM. 

Ketika mendapatkan kredit dari perbankan bukan suatu urusan yang mudah dan cepat, maka kami pun harus memikirkan alternatif lain selain perbankan, yaitu: INVESTOR. Beberapa pilot project telah kami coba dengan beberapa investor yang tertarik menggarap bisnis skala kecil ini. Sebut saja, investor yang tertarik untuk investasi dalam perdagangan kopi bubuk dari Kabupaten Temanggung. 

Di lain hal, ketika kami mendapati bahwa beberapa kelompok UMKM memiliki potensi produksi yang besar dan produk itu berupa konsumer good, maka kami telah merangkul beberapa distributor nasional untuk terlibat dalam distribusi dan pemasaran produk UMKM tersebut. 

Ketika produk tersebut telah sesuai dengan kebutuhan distributor dan kami telah berhasil menyakinkan investor untuk ikut terlibat dalam pembiayaan produksi ini, maka barulah kami merasa bahwa "urusan kami hampir selesai".

Bilik Belanja, Kami Mencoba Membangun eCommerce GetAsean.Com

Kami pahami benar bahwa pasar saat ini mulai ergerak ke arah digital, dan Kadin Jateng tidak bisa berpangku tangan melihat perubahan ini. GetAsean.Com dibangun oleh Kadin Jateng dalam upaya antisipasi dampak MEA dan meningkat perdagangan ekspor dari sektor UMKM.

Hal-hal yang menakutkan bagi UMKM seperti "Gagal Bayar" kami sikapi dengan merangkul ASEI dengan asuransi gagal bayarnya. Biaya promosi yang mahal, kami sikapi dengan mempromosikan produk yang ada dalam eCommerce tersebut melalui jaringan pemasaran kami. Biaya pengiriman ekspor yang mahal, kami coba sikapi dengan merangkul PT Pos Indonesai dengan Pos Ekspor-nya untuk pengiriman barang ekspor yang cepat melalui udara dengan harga yang hemat dengan pengisian dokumen yang sangat sederhana.

Beberapa mitra pengiriman ekspor kami juga siap memberikan panduan bagi UMKM yang ingin ekspor, seperti TNT dan ATT Global. Bahkan kami juga mencoba merangkul Exim Bank untuk memberikan kredit eskpor bagi UMKM yang akan melakukan ekspor.

Komplit sudah harapan dan impian kami, semoga UMKM di Jawa Tengah tidak sungkan-sungkan untuk merapat ke Kadin Daerah Kota dan Kabupaten maupun Kadin Jawa Tengah sebagai mitra pendamping mereka.






 
 

Komentar