Jangan Hanya Customer Baru Yang Diburu, Customer Lama Juga Harus Dikelola.

Customer Satisfaction sebagai upaya pengelolaan customer lama

Memberikan pembekalan ilmu pemasaran dengan audience UMKM memang perlu lebih detail penyampaiannya, terlalu padat materi maka yang teringat adalah materi yang paling baru dan materi lama terabaikan. Memberikan teknik-teknik pemasaran praktis bagaimana mendapatkan akses pemasaran yang efektif dan efisien justru terkadang bisa menjadi bumerang karena mereka akan lebih giat mencari customer baru sementara customer lama yang sudah ada di tangan justru terabaikan.

Padahal tanpa mereka sadari, usaha mereka tumbuh berkembang adalah karena "jasa" customer lama mereka, customer yang telah memiliki pengalaman dengan produk-produk para pelaku UMKM dan telah membuktikannya. Customer yang dengan rela mempromosikan dan merekomendasikan produk para pelaku UMKM kepada kenalan, teman dan kerabatnya. Bukankah customer ini yang berjasa pada usaha anda ?

Lantas bagaimana membuat mereka rela untuk mempromosikan dan merekomendasikan produk kita kepada yang lain ? Bagaimana membuat mereka juga loyal kepada produk kita ? 

Customer Satsfaction

Pastinya semua akan berawal dari apa yang disebut dengan customer satisfaction atau kepuasan pelanggan. Mereka puas atas kualitas produk yang kita jual, mereka puas dengan layanan bisnis yang melekat pada produk kita, mereka puas dengan informasi-informasi yang kita berikan dan tidak menyesatkan, mereka puas dengan mudahnya mencari informasi produk kita dan sebagainya.

Banyak faktor yang harus kita kelola untuk mengarah kepada kepuasan pelanggan, terutaman faktor manajemen SDM yang kita miliki, manajemen produksi yang akan memberikan konsistensi kualitas produk yang kita jual, manajemen pemasaran yang mengarah pada CRM (customer relationship manajemen) yang mampu mengelola pemberdayaan customer lama dan manajemen keuangan yang mampu menjamin kesinambungan bisnis.

Jadi, untuk ke arah memuaskan pelanggan banyak faktor dan komponen di dalam perusahaan yang harus dipersiapkan.

Hal ini sekedar mengingatkan kepada pelaku UMKM bahwa mereka tidak boleh terlena dengan selalu mencari customer baru, melainkan mereka masih memiliki banyak PR untuk membenahi internal mereka dan juga mengelola customer lama mereka. Inilah kelemahan-kelemahan mendasar dalam pemasaran di lingkup UMKM, yang harus mulai kita benahi agar image negatif tentang profesionalisme perusahaan skala UMKM bisa dihindarkan.

Kami juga mau mengingatkan bahwa lebih baik tumbuh dan berkembang bersama dengan customer yang loyal daripada harus setiap hari mencari customer-customer baru sementara customer lama mulai meninggalkan kita. Biaya yang harus dikeluarkan dalam mencari customer baru dan pengulangan proses mengenali customer yang baru akan semakin tinggi dibanding dengan kita mampu mengelola customer lama.

Hal ini perlu kami sampaikan karena masih banyaknya kasus yang terjadi di lapangan, dan kami merasa perlu mengingatkan hal ini kepada teman-teman UMKM. Semoga sukses !









Komentar