Obrolan Santai Dengan Husin Syarbini, Sang Baking Consultant

Husin Syarbini, A Baking Consultant
Jumat siang ini akhirnya bisa ngobrol juga dengan sahabat saya, si penulis bakery A-Z Bakery, yang telah dikenal berbagai industri makanan sebagai seorang baking consultant. Memberikan advis-advis bisnis kepada pemilik usaha bakery merupakan rutinitas kesehariannya. Tetapi saya tetap mengenalnya sebagai seorang Husin Syarbini, sahabat dan teman ngobrol saya.

Sebagaimana biasa ketika bertemu dengannya pastilah topik yang kami bicarakan adalah bagaimana mengembangkan usaha UMKM di bidang bakery agar mereka segera naik kelas dan usahanya berkembang pesat. Tentunya kalo dari sisi Husin Syarbini, dia akan menyorotnya dari kreativitas dan teknologi produksi, dan saya tentunya dari sisi bagaimana sejak awal dia harus membangun konsep differensiasinya dan bagaimana memoles strategi promosi dan pemasaran. Pasti seru, karena kadang banyak hal yang selalu bisa kami perdebatkan dan justru ini yang membuat selalu kangen ngobrol dengannya karena belum tentu sebulan sekali kami bisa bertemu.

Sahabat saya ini di samping sebagai konsultan juga seorang penulis, baik buku maupun artikel. Katanya yang penting menulis Mas, dengan menulis kita akan selalu termotivasi untuk belajar. Ya, di sinilah kami memiliki banyak kesamaan yaitu sama-sama nekat nulis. Cuma saya belum sempat menelurkan sebuah buku, kalah set dengan Husin Syarbini.

Tujuan saya mengenalkan sosok Husin Syarbini kepada teman-teman UMKM adalah untuk memberikan referensi bagi teman-teman yang ingin mengembangkan pengetahuan maupun ketrampilan dalam bakery maupun bagaimana membuat suatu perencanaan bisnis untuk usaha bakery. Karena untuk teknologi produksi pastinya saya tidak menguasainya, dan saya harus serahkan kepada ahlinya. 

Husin Syarbini, Saat Memberikan Coacking

Husin Syarbini, Saat Memberikan Coaching


Baking Tachnic With Husin Syarbini

Berikut adalah tulisan "pengakuan" (profile) Husin Syarbini mengenai profesinya:


My "First Class" Ticket to Entrepreneur World

Banyak jalan menuju Roma, setidaknya sebuah pepatah kuno ini mengingatkan saya pada fase-fase proses transformasi hidup menuju “dunia lain” yang di sebut entrepreneur. Pada dasarnya, saya bukanlah seorang yang dididik untuk  menjadi seorang entrepreneur pada awal mula karir di dunia kerja. Lebih tepatnya saya dididik oleh lingkungan agar menjadi seorang profesional tulen di bidang food processing atau lebih tepatnya di Industri Food Manufacturing. Sehingga sejak lulus dari kuliah, saya memulai merintis karir di Perusahaan Pangan papan atas tepatnya di Indofood Sukses Makmur Bogasari flourmill  di Jakarta sejak 1997, mulai dari Management trainee, Produksi, Research And Development hingga ke dunia Sales and Marketing, dan pindah ke Perusahaan Multinational yang bergerak di Industri Bakery Ingrdients serta mengakhiri karir profesional  di Industri Tepung Terigu Nasional yang berada di Semarang.  Proses membangun karir ini berlangsung hingga kurang lebih 15 tahun, dengan posisi terakhir sebagai Sales and Marketing Manager (Product and Market Development Manager). Sebuah perjalanan yang cukup panjang dengan berbagai pengalaman dan proses belajar serta berkesempatan untuk mengembangan diri melalui training baik yang di lakukan di dalam maupun di luar negeri.

Dengan berbagai pengalaman kerja di bidang Industri makanan lebih dari 15 tahun di berbagai perusahaan Nasional dan Multinasional  dengan  berbagai  posisi manajerial   mulai Manajemen trainee, Production, Baking Instructor, Product Development dan Sales & Marketing menjadikan Saya memiliki pengetahuan dan pengalaman  di Industri makanan dengan pemahaman proses bisnis yang sangat mendalam. Pengalaman seseorang tentunya merupakan sebuah proses panjang dengan berbagai pengembangan diri melalui training dan seminar yang bertaraf nasional dan internasional baik training managerial maupun training technical terutama di bidang bakery produk,  seperti : Baking & Process Seminar, Baked confectionary mixes seminar,  Bakery & Cake Emulsifier, Baking Enzyme , Modified starch dan hands on training untuk produk bakery dan mie di berbagai negara seperti : Singapura, Malaysia, Thailand, China, Belgia dan Jerman.

Berbekal  pengetahuan dan pengalaman ini  Saya  memberanikan diri mencoba merintis usaha di bidang bakery ingredients. Alasan utama melakukan proses pindah kuadran di dasari keinginan untuk memiliki waktu yang lebih seimbang antara waktu untuk keluarga dan waktu bekerja, serta berkeinginan untuk bermanfaat bagi orang banyak melalui berbagi pengetahuan, pengalaman serta memberikan inspirasi kepada sesama dalam melakukan pengembangan diri. Dari sinilah memberikan kesempatan memiliki peluang menjadi Baking Consultant, Coach dan Trainer serta sebagai penulis. Tema-tema buku yang saya tulis merupakan intisari dari pengalaman di dunia profesional, pengalaman di dunia usaha dalam menangani client-client saya dari Perusahaan besar hingga perusahaan tingkat  UMKM yang berkeinginan menaik kelaskan usahanya. Dari rangkaian perjalanan ini, maka saya mencoba berbagi melalui sebuah karya. Buku-buku yang saya tulis merupakan buku yang bertemakan Panduan usaha, khususnya di bidang usaha Bakery, harapannya buku tersebut dapat di gunakan sebagai panduan / guideline dalam memulai usaha, panduan dalam mengelola seluk-beluk dalam dunia bakery, panduan menaik kelaskan usaha anda dari usaha kecil minim menjadi usaha dengan omzet milliaran per tahunnya dan tentunya adalah menginpirasi pembaca agar memiliki usaha yang bisa bertahan (sustain) dan memberikan profit yang di harapkan. 

Beberapa pembaca ada yang menghubungi langsung untuk berdiskusi lebih lanjut tentang keinginan mereka dalam membuka usaha Bakery, salah satu yang terjauh ada yang berasal dari Papua tepatnya pada tahun 2015 yang lalu, Mereka dari Timika dan meminta waktu secara khusus guna mengeksplor kemungkinan produk-produk yang dapat di buat dan di jual disana. Selain itu ada salah satu pembaca Saya juga ada seorang Owner Bakery Terkenal di Solo yang sudah memiliki 4 outlet Bakery dengan jumlah karyawan 140 orang , dan menginginkan proses improvement dalam usahanya sehingga  membuat slot khusus dalam proses Business Coaching dalam perbaikan aspek production Costing, New Product Development, Penyusnan KPI dan tentunya pembuatan Road Map Usaha.
 
Seringkali dalam sebuah entitas usaha atau bisnis, banyak para owner yang merasa mentok dan tidak tahu apa yang seharusnya di lakukan guna mengatasi permasalahan bisnis yang di hadapi, bahkan seringkali di jumpai ada persoalan pribadi yang sangat mempengaruhi kinerja usahanya. Pada level usaha UMKM masih banyak persoalan manajemen yang di lakukan secara one man show (ditangani sendiri), sehingga kinerja perusahaan sangat di pengaruhi gaya atau personifikasi pemilik (owner). Dengan adanya realita seperti ini, maka kebanyakan persoalan yang terjadi dalam sebuah usaha sangat dipengaruhi persoalan pribadi yang di alami oleh pemiliknya. Istilahnya performance perusahaan sangat tergantung personifikasi owner.

Apa yang harus di lakukan jika mengalami hal seperti ini?

Untuk mengurai permasalahan yang timbul baik secara personal maupun permasalahan yang berhubungan dalam bisnis, maka anda harus memiliki rekan atau partner yang dapat di ajak bicara yang benar-benar bertujuan membimbing anda untuk menemukan  solusi  yang di hadapi, dan bukan teman yang hanya sekedar ngobrol atau curhat yang tidak ada ujungnya. Anda harus memiliki teman atau partner bicara yang dapat anda ajak bicara, dapat di percaya dan tentunya benar-benar dapat membantu mengupayakan sebuah proses mencari solusi dengan tehnik-tehnik kreatif yang merupakan bidang keilmuan dari teman anda. Seringkali banyak persoalan yang timbul di atas permukaan terlihat lebih sedikit atau lebih kecil di banding persoalan-persoalan besar yang tidak terlihat. Sejatinya sebuah persoalan yang muncul di atas permukaan merupakan sebuah rangkain persoalan panjang yang justru tidak terlihat dipermukaan. Ibarat sebuah gunung es, maka persoalan yang di hadapi sekarang merupakan gunung es yang menyembul di atas permukaan air, sementara rangkaian persoalan yang tidak tampak merupakan gunung es yang berada di bawah air yang tidak terlihat dengan porsi yang jauh lebih besar. Untuk itu perlu di urai satu persatu atau istilahnya di potong-potong persoalan tersebut menjadi bagian-bagian kecil dan di cari solusinya.

Partner yang di maksud diatas adalah seorang coach yang memiliki credential atau mandat dari asosiasi coach international, memiliki keilmuan serta jam terbang  praktek yang dapat membantu anda dalam membimbing menyelesaikan permasalahan yang anda hadapi melalui sebuah teknik berfikir kreatif, memberikan guide line apa saja yang harus di kerjakan, menentukan strategi yang akan di tempuh dalam menyelesaikan masalah dan tentunya harus memiliki integritas dalam menjaga kerahasiaan yang anda miliki. Tentunya proses coaching akan memberikan hasil tidak secara otomatis setelah di lakukan coaching. Keberhasilan untuk memberikan hasil optimal dapat tercapai jika coach dan coachee dapat bermitra (partnership) dengan baik. Keseluruhan proses keberhasilan dapat terjadi jika Coachee memiliki komitmen tinggi untuk menjalankan, saling mempercayai, membutuhkan energi yang besar baik secara emosional dan finansial , serta tentunya ada tenggang waktu yang di sepakati  lamanya proses coaching berlangsung, baik lamaya tiap sesi coaching dan periode waktunya.

Untuk memulai mengurai setiap permasalahan jalan termudah adalah belajar dari pengalaman orang lain melalui buku yang mereka tulis. Dengan membaca buku, berarti anda sudah belajar 40 tahun pengalaman dari penulisnya, mengingat kebanyakan para penulis mereka mulai menulis pada usia-usia tersebut dengan membagikan pengalaman hidup, proses perubahan hidup, inspirasi,  baik dalam bentuk pengalaman usaha, pengalaman dalam memimpin,   dan tentunya Anda dapat meniru serta memodifikasi sesuai dengan kondisi usaha yang anda miliki.

Ditulis oleh :

M. Husin Syarbini, STP, CH, CPC
Entrepreneur, Coach, Trainer and Author

Komentar