Ngumpul, Dan Bicara Pemasaran Investasi Jawa Tengah.

Bertempat di S2 Resto Jl Sisingamangaraja Semarang, hari Sabtu 9 April 2016 jam 10.00 team BPMD (Badan Penanaman Modal Daerah) Propinsi Jawa Tengah dan BPMD Daerah Kabupaten dan Kota Jawa Tengah, BAPPEDA, SPJT dan Kadin Jawa Tengah ngobrol non formal membahas promosi dan pemasaran investasi Jawa Tengah dan juga membahas tindak lanjut kerjasama rencana investasi dari pengusaha-pengusaha Lunjiao dan Lechong - China. Pada kesempatan ini, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Jawa Tengah untuk Kerjasama Internasiona, Bernadus Arwin menyampaikan bahwa calon investor menginginkan sebuah kawasan dengan luas miniman 500 Ha di Jawa Tengah, tentunya dengan infrastruktur yang memadai mulai dari infrastruktur jalan, energi listrik dan air bersih serta kemudahan-kemudahan perijinan yang dibutuhkan.

Secara umum, keinginan dari investor sementara ini masih cukup sulit untuk dipenuhi jika tidak melibatkan kepala daerah sebagai pemangku wilayah. Jika pemangku wilayah yang memiliki informasi dan rencana lengkap mengenai wilayah sudah mampu menyediakan arealnya, maka BAPPEDA dan BPMD melalui PERUSDA (dalam hal ini SPJT) akan menfasilitasi koordinasi perijinan dan segala infrastruktur yang dibutuhkan. Sehingga masukan untuk ke depannya, kepala daerah sangat mutlak diperlukan guna pengambilan keputusan investasi untuk kawasan industri.


Waketum Kadin Jateng, Bernadus Arwin Memberikan Penjelasan Keinginan Investor

Rapat ini dihadiri dari BPMD Jateng dan Daerha, BAPPEDA, SPJT dan Kadin Jateng.

BPMD Kabupaten Tegal dan Pemalang Memberikan Presentasi Potensi Investasi di Wilayahnya.

TTIC Kadin Jateng Siap Support Promosi dan Pemasaran Investasi Daerah.

Sudah Saatnya Promosi Investasi Jateng Menggunakan Fasilitas Teknologi Informasi Yang Canggih.

Perlu Koordinasi Berbagai Pihak Dalam Mempromosikan Investasi Di Jawa Tengah.

Presentasi Dari BPMD Tegal, Monggo Pak Bambang ....

Penjelasan dari Pak Kris, Direktur SPJT.

Investasi di Jawa Tengah Menarik, Tapi Akses Informasinya Sulit.

Forum ini memberikan kesempatan kepada kami unutk memberikan kritisi promosi dan pemasaran investasi di Jawa Tengah. Kritik kami yang pertama adalah ketika media promosi pemerintah daerah masih menggunkan cara-cara tradional seperti leaflet dan brosur, sementara peminat investasi justru datang dari luar negeri. Website sebagai sumber informasi yang mudah diakses justru tidak dioptimalkan pemanfaatannya, baik dari sisi informasi maupun informasi kontak yang bisa dihubungi.

Kritik kami yang kedua adalah ketika ketua delegasi promosi investasi bertemu dengan calon investor, mereka memberikan penawaran yang "terlalu" banyak dan informasinya tidak lengkap, bukannya fokus pada satu titik investasi yang telah dipersiapkan dengan matang sebelumnya. Tidak ada planning yang nyata mengenai suatu investasi "lokomotif" yang akan menarik investasi yang lainnya. Team promosi tidak fokus pada satu penawaran investasi yang dijadikan magnet untuk investasi yang lainnya di kemudian hari. Mereka seolah ingin memamerkan "semua" potensi investasi yang ada daerahnya, tanpa menekankan pada satu fokus investasi sehingga audience menjadi tidak fokus dalam mengolah informasi yang disampaikan. Hal serupa juga terjadi pada semua materi promosi yang telah dibuat, semua hanya bersiap "berita" bukan sebuah proposal yang detail dan lengkap.

Menyikapi hal ini, TTIC (Trade, Training & Information Center) Kadin Jateng siap menjadi pendamping pemerintah daerah untuk memberikan konsultasi dan praktek promosinya kepada investor. Pada kesempatan ini kami juga mengingatkan bahwa potensi produk UMKM Jawa Tengah pun sudah ada yang layak untuk dipromosikan kepada investor luar negeri.






Komentar