Business Matching Kadin Jateng Dengan Delegasi Lunjiao & Lechong - China

Sabtu 12 Maret 2016 Kadin Jawa Tengah mendapatkan kunjungan dari delegasi Lunjiao dan Lechong, 2 propinsi dari China untuk menjajagi kerjasama dalam perdagangan furniture dan handicraft. Dalam pertemuan ini, Kadin Jawa Tengah juga menghadiikan SKPD terkait dari BPMD, Disperindag, Disbudpar dan juga Sekda Propinsi Jawa Tengah. Acara ini berlangsung di MG Setos Lantai 15 Jl Gajah Mada Semarang. 

Acara ini dibuka oleh Ketua Umum Kadin Jawa Tengah, Kukrit Suryo Wicaksono dan Sekda Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP. Dalam pertemuan ini juga mendengarkan paparan investasi di Jawa Tengah dari Kepala BPMD Sujarwanto Dwiatmoko, dan Bernardus Arwin dari Kadin Jawa Tengah.

Business Matching di MG Setos Semarang
Ketua Umum Kadin Jawa Tengah Membuka Acara Business Matching
Ketua Kadin Lunjiao Memberikan Sambutan
Ketua Aosiasi Furniture Lunjiao & Lechong Memberikan Sambutan

Presentasi Dari Delegasi China

Pertukaran Cindera Mata

Pertukaran Cindera Mata

Pertukaran Cindera Mata

Peserta Busnness Matching Dari Anggota Kadin Jawa Tengah Produsen Furniture & Handicraft

Paparan dari Kadin Jawa Tengah Oleh Bernadus Arwin
Kunjungan usaha dari negara-negara lain merupakan upaya rutin Kadin Jawa Tengah dalam rangka memperkenalkan potensi produk Jawa Tengah ke luar negeri. Kunjungan di bulan Maret ini merupakan sesi pertama di tahun 2016, yang nanti akan disusul oleh kunjungan dari delegasi Suriname pada tanggal 17 Maret mendatang.

Diharapkan dalam kunjungan ini kita mampun menyerap informasi kebutuhan pasar dari negara tersebut disamping menjajagi bisnis secara langsung yang bisa dilakukan oleh rekan-rekan pelaku usaha dengan anggota delegasi.

Pada kesempatan ini kami perkenalkan pelaku UMKM kami dengan salah satu agensi mereka di Indonesia untuk bisa mejajagi ekspor produlnya atau setidaknya produk lain yang bisa dikerjasamakan dengan mereka. Memang pastinya butuh usaha tindak lanjut yang serius untuk bisa ke arah transaksi.

Saat ini pasar China sedang kekurangan bahan baku furniture, terutama kayu jati dan cendana. Peluang lain adalah supply furniture ukir ke China karena biaya produksi furniture hand made di China juga sudah sangat mahal.












Komentar