Apa Produk UMKM Yang Menarik Di Pekalongan ?

Selasa 29 Maret 2016 adalah putaran terakhir Pendampingan Manajemen Usaha untuk IKM Pangan Jawa Tengah di Kota Pekalongan, tepatnya di Hotel Dafam Jl Urip Sumoharjo Pekalongan. Materi Kemasan Sebagai Silent Salesman kembali hadir untuk pembekalan IKM Kota Pekalongan sebelum mereka diajak melihat secara langsung perusahaan pembuat kemasan di Bandung.

Nara sumber yang dihadirkan tidak jauh beda dengan kegiatan di kabupaten lain sebelumnya, selain dari Rumah UMKM, Ketua MUI Jateng Bapak Ahmad Izzudin pun memberikan materi sertifikat halal dan dari BPOM Ibu Aryanti memberikan materi keamana pangan bagi konsumen.

Pemateri Dari BPOM (Ibu Aryanti) Memberikan Pembekalan Keamanan Pangan

Pelaku IKM Pangan Kota Pekalongan

Ada 20 IKM Pangan Kota dan Kabupaten Pekalongan yang hadir mengikuti pembekalan kemasan, pelabalen dan keamanan pangan serta sertifikat halal. 

Produk yang dihadirkannya nyaris sama dengan kabupaten lain, cuma memang ada jenis makanan yang menurut saya namanya "aneh" yaitu koro-koro (semacam keripik tapioka yang berbumbu) dan capret. He-He ... Pastilah nama ini baru saya dengan di Kota Pekalongan yang terkenal dengan produk batiknya.

Beberapa Produk Unggulan IKM Pangan Kota & Kabupaten Pekalongan

Produk olahan durian pun hadir dalam pembekalan ini, karena Pekalongan juga dikenal dengan produk duriannya. Daerah produksi tidak di Kota Pekalongan melainkan di Kabupaten Pekalongan, di daerah Doro. Durian dari daerah ini memang dikenal enak, dan berbagai varian durian bisa tumbuh di daerah Doro.

Dari beberapa produk yang perlu kami kurasi kemasannya, ada satu produk "Kopi Owa" dari daerah Soko Kembang, Kabupaten Pekalonga. Nama Owa diambil dari nama sejenis kera dari daerah Petung Kriyono yang dikenal sebagai hutan lindung untuk satwa dilindungi ini. Sebenarnya produk kopi dari daerah ini cukup potensial tetapi karena promosi dan pemasaran yang kurang, produk kopi dari daerah tersebut belum cukup dikenal luas.


Kopi Owa dari Kabupaten Pekalongan

Kemasan Kopi Owa ini kami kurasi karena belum jelas merknya dan informasi lain yang perlu dicantumnya. 

Minuman Fermentasi Mengkudu, Bio Montana 

Nah, justru perhatian saya tertumpu kepada salah satu produk UMKM yang menghadirkan produk unik yaitu minuman fermentasi mengkudu yang berasa seperti sake atau tuak, tetapi tidak memabukkan. Nama produk ini adalah Bio Morinda, yang secara khusus meminta Rumah UMKM membantu promosi dan pemasarannya.

Beberapa rekanan orang asing, terutama dari Jerman dan Jepang yang saya informasikan tentang minuman ini pun langsung tertarik dan ingin mencoba cita rasa minuman ini.


Minuman Fermentasi Mengkudu, Bio Morinda


Nurudin, Produsen Bio Morinda
Pada kesempatan ini, kami menyarankan kepada produsen Bio Morinda ini untuk bertanya lebih jauh kepada Ketua MUI Jateng mengenai sertifikasi halal untuk produk ini. Sementara HAKI sudah dikantongi oleh UMKM ini sebagai fasilitas dari Disperindakop Kota Pekalongan. Pelaku UMKM inipun sudah berkonsultasi dengan BPOM untuk hal-hal terkait dengan sertifikasi produk ini dari BPOM, jika memang diperlukan.

Seandainya produk ini tidak mendapatkan sertifikat halal, kami tetap yakin bahwa produk ini masih mampu "dengan jujur" masuk ke pasar HOREKA dengan pasar non muslim. Tetapi upaya mendapatkan sertifikasi dari BPOM dan Halal harus tetap dilakukan sebagai wujud tanggung jawab produsen terhadap jaminan keamanan pangan dan halal bagi konsumen. Selamat berjuang Pak Nurudin !

Dokumentasi

Berikut adalah dokumentasi ketika kami menjadi nara sumber dalam acara ini:






Komentar