Merdeka.com - Sebagian masyarakat mungkin tidak asing lagi dengan
pengusaha Taipan Hartono bersaudara. Mereka adalah Robert Budi Hartono
dan Michael Bambang Hartono.
Budi Hartono memiliki nama asli Oei Hwie Tjhong yang merupakan keturunan Tionghoa yang lahir di Kudus, Jawa Tengah pada tahun 1941. Kemudian Bambang Hartono adalah kakaknya yang memiliki nama asli Oei Hwie Siang. Keduanya adalah anak dari Pendiri Djarum, Oei Wie Gwan.
Kisah sukses kedua bersaudara ini dimulai dari kota kecil Kudus. Pada 1951, Oei Wie Gwan membeli perusahaan rokok kretek kecil bernama Djarum Gramophon. Lalu Oei mengubah namanya menjadi Djarum. Oei memasarkan kretek dengan merek Djarum, dan ternyata sukses.
Namun, pada 1963 terjadi kebakaran yang hampir memusnahkan seluruh usahanya. Robert dan kakaknya menerima warisan ini setelah ayahnya meninggal. Pada saat itu pabrik perusahaan Djarum baru saja terbakar dan mengalami kondisi yang tidak stabil. Namun kemudian di tangan dua bersaudara Hartono bisa bertumbuh menjadi perusahaan raksasa.
Di bawah kendali dua anaknya, Robert bersaudara, pada tahun 1972 Djarum terus maju dan mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri. Tiga tahun kemudian Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin. Lalu diikuti Djarum Super yang diperkenalkan pada 1981. Kini perusahaan ini telah memiliki lebih dari 75 ribu karyawan.
R. Budi Hartono dengan Group Djarum yang dipimpinnya pun melebarkan sayap ke banyak sektor antara lain perbankan, properti, agrobisnis, elektronik dan multimedia. Diversifikasi bisnis dan investasi yang dilakukan Group Djarum ini memperkokoh Imperium Bisnisnya yang berawal di tahun 1951.
Pada tahun 2007, Budi Hartono bersama kakaknya, Michael Hartono di bawah bendera Group Djarum melebarkan investasi ke bidang perbankan. Dan menjadi pemegang saham utama, mengendalikan 51 persen saham, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia saat ini.
Berdasarkan data Bank Indonesia pada Desember 2011 nilai aset BCA sebesar Rp 380,927 Triliun (tiga ratus delapan puluh koma sembilan ratus dua puluh tujuh rupiah).
Tidak puas dengan bisnis tersebut, kedua bersaudara tersebut melebarkan sayap ke bisnis properti. Banyak proyek yang dijalankan di bawah kendali CEO Djarum ini, R. Budi Hartono, dan yang paling besar adalah mega proyek Grand Indonesia yang ditangani pada tahun 2004 dan selesai pada tahun 2008. Proyek ini mencakup hotel (renovasi dari Hotel Indonesia), pusat belanja, gedung perkantoran 57 lantai dan apartemen. Total nilai investasinya Rp 1,3 triliun.
Kemudian, di sektor Agribisnis, Robert bersama Michael memiliki perkebunan sawit seluas 65.000 hektar yang terletak di provinsi Kalimantan Barat dari tahun 2008. Mereka bergerak di bawah payung Hartono Plantations Indonesia, salah satu bagian dari Group Djarum.
Bos Bank Central Asia (BCA) dan pemilik pabrik rokok Djarum ini masih menjadi orang paling kaya di Indonesia dari penilaian Forbes, pada tahun 2013. Forbes merilis daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada tahun ini dengan menempatkan pengusaha perbankan dan rokok R.Budi dan Michael Hartono sebagai orang terkaya (nomor urut 1) di negeri ini dengan kekayaan sebesar USD 15 miliar. Keluarga Hartono bersaudara ini tetap bertahan sebagai orang terkaya di Indonesia untuk lima kali berturut-turut.
Budi Hartono memiliki nama asli Oei Hwie Tjhong yang merupakan keturunan Tionghoa yang lahir di Kudus, Jawa Tengah pada tahun 1941. Kemudian Bambang Hartono adalah kakaknya yang memiliki nama asli Oei Hwie Siang. Keduanya adalah anak dari Pendiri Djarum, Oei Wie Gwan.
Kisah sukses kedua bersaudara ini dimulai dari kota kecil Kudus. Pada 1951, Oei Wie Gwan membeli perusahaan rokok kretek kecil bernama Djarum Gramophon. Lalu Oei mengubah namanya menjadi Djarum. Oei memasarkan kretek dengan merek Djarum, dan ternyata sukses.
Namun, pada 1963 terjadi kebakaran yang hampir memusnahkan seluruh usahanya. Robert dan kakaknya menerima warisan ini setelah ayahnya meninggal. Pada saat itu pabrik perusahaan Djarum baru saja terbakar dan mengalami kondisi yang tidak stabil. Namun kemudian di tangan dua bersaudara Hartono bisa bertumbuh menjadi perusahaan raksasa.
Di bawah kendali dua anaknya, Robert bersaudara, pada tahun 1972 Djarum terus maju dan mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri. Tiga tahun kemudian Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin. Lalu diikuti Djarum Super yang diperkenalkan pada 1981. Kini perusahaan ini telah memiliki lebih dari 75 ribu karyawan.
R. Budi Hartono dengan Group Djarum yang dipimpinnya pun melebarkan sayap ke banyak sektor antara lain perbankan, properti, agrobisnis, elektronik dan multimedia. Diversifikasi bisnis dan investasi yang dilakukan Group Djarum ini memperkokoh Imperium Bisnisnya yang berawal di tahun 1951.
Pada tahun 2007, Budi Hartono bersama kakaknya, Michael Hartono di bawah bendera Group Djarum melebarkan investasi ke bidang perbankan. Dan menjadi pemegang saham utama, mengendalikan 51 persen saham, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia saat ini.
Berdasarkan data Bank Indonesia pada Desember 2011 nilai aset BCA sebesar Rp 380,927 Triliun (tiga ratus delapan puluh koma sembilan ratus dua puluh tujuh rupiah).
Tidak puas dengan bisnis tersebut, kedua bersaudara tersebut melebarkan sayap ke bisnis properti. Banyak proyek yang dijalankan di bawah kendali CEO Djarum ini, R. Budi Hartono, dan yang paling besar adalah mega proyek Grand Indonesia yang ditangani pada tahun 2004 dan selesai pada tahun 2008. Proyek ini mencakup hotel (renovasi dari Hotel Indonesia), pusat belanja, gedung perkantoran 57 lantai dan apartemen. Total nilai investasinya Rp 1,3 triliun.
Kemudian, di sektor Agribisnis, Robert bersama Michael memiliki perkebunan sawit seluas 65.000 hektar yang terletak di provinsi Kalimantan Barat dari tahun 2008. Mereka bergerak di bawah payung Hartono Plantations Indonesia, salah satu bagian dari Group Djarum.
Bos Bank Central Asia (BCA) dan pemilik pabrik rokok Djarum ini masih menjadi orang paling kaya di Indonesia dari penilaian Forbes, pada tahun 2013. Forbes merilis daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada tahun ini dengan menempatkan pengusaha perbankan dan rokok R.Budi dan Michael Hartono sebagai orang terkaya (nomor urut 1) di negeri ini dengan kekayaan sebesar USD 15 miliar. Keluarga Hartono bersaudara ini tetap bertahan sebagai orang terkaya di Indonesia untuk lima kali berturut-turut.
Kunci Sukses PT Djarum
PT. Djarum adalah sebuah perusahaan rokok di Indonesia yang bermarkas
di Kudus, Jawa Tengah. Djarum merupakan salah satu dari tiga perusahaan
rokok terbesar di Indoensia (dua lainnya adalah Gudang Garam dan HM
Sampoerna) dan merupakan penyumbang cukai yang besar bagi APBN
Indonesia.
Sejarah Djarum berawal saat Oei Wie Gwan membeli usaha kecil dalam
bidang kretek bernama Djarum Gramophon pada tahun 1951 dan mengubah
namanya menjadi Djarum. Oei mulai memasarkan kretek dengan merek
“Djarum” yang ternyata sukses di pasaran. Setelah kebakaran hampir
memusnahkan perusahaan pada tahun 1963 (Oei meninggal tak lama
kemudian), Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan di
pabriknya. Pada tahun 1972 Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke
luar negeri. Tiga tahun kemudian Djarum memasarkan Djarum Filter, merek
pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek Djarum Super
yang diperkenalkan pada tahun 1981.
Lokasi Kerja Djarum tersebar di 76 Lokasi,dengan pembagian 70 lokasi
di Kudus, 3 lokasi di Pati, 1 lokasi di Rembang, dan 2 lokasi di
Jepara.Kehadiran Djarum di Kudus memberikan kesempatan pada masyarakat
utamanya dalam penyediaan lapangan kerja. Karyawan yang dimiliki
PT.Djarum berjumlah 74.920 (Januari 2007) karyawan ,dan hampir 90% para
karyawan adalah masyarakat Kudus.
Proses produksi rokok Djarum terbagi dalam 2 sistem. Pertama ,Sigaret
Kretek Tangan (SKT), Produk Djarum Sigaret Kretek Tangan yaitu Djarum
76 dengan Djarum 12. Kedua ,Sigaret Kretek Mesin (SKM) Djarum Super, La
Lights, Djarum Black, Djarum Mezzo. Tembakau dan Cengkeh yang digunakan
adalah tembakau yang berkualitas, dari berbagai daerah di Indonesia.
Untuk bahan baku Tembakau yang digunakan berasal dari Weleri, Mranggen,
Muntilan, Temanggung, Bojonegoro, Jember, Madura, Lombok. Tembakau ini
akan digunakan setelah melalui pross pematangan selama 2 tahun. Bahan
Baku yang kedua adalah cengkeh,cengkeh yang digunakan berasal dari Jawa,
Bali, Aceh, Ambon, Manado dll. Dan proses pematangan memakan waktu 1
tahun
PRODUK DAN JARINGAN BISNIS PT DJARUM INDONESIA
Produk-produk rokok Djarum antara lain:
- Djarum Coklat
- Djarum Istimewa
- Djarum 76
- Djarum Super
- L.A Lights
- L.A Menthol Lights
- Djarum Black
- Djarum Black Slimz
- Djarum Black Cappucino
- Djarum Black Tea
- The President (dicabut dari peredaran)
- Inspiro (dicabut dari peredaran)
- Djarum Classic (dicabut dari peredaran)
- Djarum Vanilla
- Djarum Splash
- Djarum Original
- Djarum Cherry
- Djarum Menthol
- Djarum Special
- Djarum Filter (dicabut dari peredaran)
- Djarum Super Mezzo
- Filtra (dicabut dari peredaran)
- Djarum Merdeka (dicabut dari peredaran)
Pasar Dalam Negeri, RSO Jakarta : Medan, Lake Toba, Nias Island,
Bukit Tinggi, Batam, Mentawai Archipelago, Padang, Riau Archipelago,
Jambi, Maunt Kerinci, Sumatra, Ujung Kulon National Park, Thousand
Island, Bandung, Pontianak, RSO Bandung, RSO Semarang, RSO Surabaya:
Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, Timor, Makassar, Toraja, Manado,
Papua
Djarum tidak hanya memproduksi untuk kebutuhan dalam negeri saja,
tetapi juga melakukan eksport ke berbagai negara. Produk Djarum untuk
eksport Djarum Original, Djarum Super, Djaum Black, Djarum Lights, La
Lights Menthol, La Lights, Djarum Deluxe, Djarum Special, Djarum
Splash.Bali Hai, D Vanilla, D Cherry, D Menthol, Cigarillos, Gold Seal,
Dos Hermanos Churchill, Dos Hermanos Toro, Dos Hermanos Torito. Pada
tahun 2007, eksport mencapai 1.675.554.310 batang. US$15.832.275, dengan
uraian Sigaret Kretek Mesin 1.672.004.000 batang, Sigaret Kretek
Tangan: 3.300.000 batang, Cigarillos 250.310 batang. Tahun 2007 kemarin
produksi lebih kurang 39,457 milyar batang/ tahun, lebih kurang 131,526
juta batang/ hari. Cukai yang dibayarkan Djarum kepada pemerintah
sebesar Rp. 7,642 troliun/ tahun,Rp.25,475 milyar/ hari. Sumbangan yang
begitu besar untuk APBN negara kita.
Menyadari bahwa bisnis kretek tak cukup menopang kelanggengan
bisnisnya, Djarum pun melebarkan sayap dalam sektor properti dan
perbankan. Di sektor properti, melalui anak perusahaannya, PT Cipta
Karya Bumi Indah (CKBI), Djarum membangun pusat grosir Wholesale Trade
Centre (WTC) Mangga Dua Jakarta. Lalu mereka berekspansi di sektor
perhotelan dengan melakukan peremajaan Hotel Indonesia dan Hotel Inna
Wisata yang dilebur menjadi satu serta dilengkapi sebuah supermal yang
bernama Grand Indonesia. Untuk proyek properti terbesar di Indonesia
ini, Djarum harus menggelontorkan investasi hingga mencapai US$230 juta.
Adapun di sektor perbankan, PT Djarum bergabung dengan konsorsium
Farallon membeli sebanyak 52% saham PT Bank Central Asia Tbk. pada Maret
2002. Melalui Alaerka Investment, Hartono bersaudara menguasai 10%
kepemilikan saham Farindo.
Kiprah teranyarnya, Djarum tengah menjajaki bisnis kelapa sawit (CPO)
PT Hartono Plantations Indonesia di Kalimantan dan Sumatera. Djarum
memasang target minimal 100.000 hektare hingga akhir 2009 dan akan terus
meningkat menjadi 500.000 hektare pada 2011. Untuk bisnis ini, Djarum
harus merogoh kocek investasi sebesar Rp15 triliun dengan asumsi
rata-rata nilai investasi kebun sawit tersebut seharga Rp30–40 juta per
hektare. Tidak berhenti sampai di situ, perseroan juga tengah
merencanakan pembangunan sejumlah kilang pengolahan CPO.
Berbagai kiprah bisnisnya, telah menempatkan Budi dan Michael Hartono
sebagai orang kedua dan ketiga terkaya di Indonesia versi Forbes Asia.
Kekayaan Robert Budi Hartono mencapai US$1,72 miliar (Rp19,03 triliun),
anjlok dari posisi tahun sebelumnya yang mencapai US$3,14 miliar (Rp34,7
triliun). Adapun kekayaan sang abang, Michael Bambang Hartono, senilai
US$1,68 miliar (Rp18,57 triliun), turun drastis dari US$3,08 miliar
(Rp34,05 triliun).
Selain dunia bisnis PT Djarum, juga melakukan berbagai aktivitas
lain, yaitu Coorporate Social Responbility di berbagai bidang di
antaranya:
Djarum Foundation
Djarum Foundation yaitu Djarum Bakti Pendidikan berperan aktif
memajukan pendidikan melalui pembudayaan dan pemberdayaan mahasiswa
berprestasi tinggi, dalam berbagai pelatihan soft skills untuk membentuk
manusia Indonesia yang disiplin, mandiri dan berwawasan masa depan
serta menjadi pemimpin yang cakap intelektual, emosional dan spiritual.
BIDANG OLAHRAGA
Djarum memberikan sumbangan yang begitu besar, berupa pembangunan GOR Bulutangkis. GOR ini memiliki luas 29.450 meter persegi di atas lahan seluas 43.207 meter persegi, dana yang dihabiskan Rp. 30 miliar. Bahkan, gedung ini merupakan yang terbaik di Asia Tenggara. Gedung ini memiliki bangunan terpadu yang bergaya arsitektur minmalis dengan ruang kantor, lapangan bulutangkis (16 lapangan), ruang makan, pertemuan, audio visual, perpustakaan, komputer dan fitnes.
BULU TANGKIS
Berbicara mengenai bulutangkis.PB Djarum banyak melahirkan atlet dunia seperti: Liem Swie King, Hastomo Aebi, Hadiyanto, Kartono, Heryanto, Christioan Hadinata, dan Hadiwinoto. Fokus utama pembangunan gedung olahraga ini untuk mengembalikan kembali gelar dunia bulutangkia yang pernah diraih para pemain-pemain sebelumnya.
Kisah keterlibatan Djarum sendiri dalam mendorong perkembangan
bulutangkis Indonesia sendiri bermula pada tahun 1969. Didorong rasa
cinta CEO PT Djarum, Budi Hartono, pada bulutangkis, serta para
karyawannya, maka dijadikanlah tempat yang biasa dijadikan tempat
melinting rokok para karyawan Djarum sebagai sebuah tempat dimana para
karyawan Djarum dapat berlatih dan bermain bulutangkis. Lama kelamaan,
tempat tersebut tidak hanya menjadi tempat berlatih para karyawan PT
Djarum saja. Masyarakat sekitar pun mulai menggunakan tempat tersebut
untuk tujuan yang sama.
Akhirnya, pada tahun 1974, terbentuklah Perkumpulan Bulutangkis
Djarum (disingkat PB Djarum) secara resmi. Awalnya perkumpulan ini
didirikan didorong rasa cinta CEO PT Djarum, Budi Hartono, pada
bulutangkis, serta para karyawannya, maka dijadikanlah tempat yang biasa
dijadikan tempat melinting rokok para karyawan Djarum sebagai sebuah
tempat dimana para karyawan Djarum dapat berlatih dan bermain
bulutangkis. Lama kelamaan, tempat tersebut tidak hanya menjadi tempat
berlatih para karyawan PT Djarum saja. Masyarakat sekitar pun mulai
menggunakan tempat tersebut untuk tujuan yang sama.
Berawal dari situ, lahirlah atlit muda berbakat, Liem Swie King yang
meraih prestasi demi prestasi secara gemilang, menumbuhkan keinginan
Budi Hartono untuk serius mengembangkan kegiatan komunitas Kudus menjadi
organisasi PB DjarumPB Djarum pernah gilang-gemilang ketika Indonesia
merebut Piala Thomas pada 1984 di Kuala Lumpur, Malaysia. Kala itu, dari
delapan pemain, tujuh di antaranya berasal dari PB Djarum yaitu Liem
Swie King, Hastomo Arbi,Hadiyanto, Kartono, Heryanto, Christian
Hadinata, dan Hadibowo. Satu pemain lagi adalah Icuk Sugiarto
SEPAK BOLA
Masih dalam bidang olahragra Djarum juga memberikan dukungan dan pengembangan persepakbolaan Indonesia dengan program LIGA DJARUM.Djarum mensponsorinya dengan dana lebih kurang 35 miliar. Ini diharapkan minat masyarakat akan olahraga ini semakin meningkat.
Kegiatan Sosial Lainnya
Djarum membangun tempat khusus Green Plants Cultivation o Seedlings
Center, tempat ini dibangun pada tahun 1984, digunakan untuk
pembudidayaan bibit-bibit tanaman, baik itu tanaman berupa buah-buahan,
hias, tanaman langka, bahkan tanaman dari negara lain pun di
kembangbiakkan.Masyarakat dapat memperoleh bibit itu secara gratis.
Hal yang membuat tercengang, kesalutan dan kekaguman.Pertama djarum
menyusun suatu konsep pembelian buah dari masyarakat. Prosesnya yaitu,
bibit buah yang diberikan secara gratis kepada masyarakat, ketika telah
berbuah atau panen .dan tak dapat menghabiskan buah tersebut masyarakat
dapat menjual hasil panen tersebut kepada Djarum dengan harga yang
rendah, inilah konsep yang sangat baik, secara langsung masyarakat dapat
memanfaatkan pekarangan kosong yang dimilikinya. Kedua. Setiap
masyarakat, baik itu keorganisasian dll yang ingin melakukan
penghijauan, bibit penghijauan diberikan secara cuma-cuma.
Ketika kami bertanya berapa biaya yang dikeluarkan djarum untuk
program ini. Pihak Djarum terlihat tersenyum,silahkan dihitung sendiri,
hampir ratusan ribu bibit yang dibeli untuk penghijauan dan ini terus
meningkat berhubung isu Global Warming.
Membangun dan mengembangkan seluruh segi kehidupan bangsa merupakan
bagian yang harus dilakukan oleh seluruh komponen bangsa. Bagi
perusahaan, implementasi tanggung jawab sosial dan bentuk pengabdian
untuk negara biasanya disebut sebagai Coorporate Social Responbility
(CSR). PT.Djarum telah melakukan program ini sejak perusahaan terbentuk
Bidang kegiatan yang dilakukan dalam CSR dapat berupa pemberdayaan
pembangunan kota, bantuan pendidikan utamanya pemberian beasiswa, bidang
olahraga, seni dan budaya dll.
Ketika para finalis BlogJurnalistikOnlain melakukan kunjungan ke kota
Kudus dengan tema DISCOVERY KUDUS, yang disponsori oleh IndoPos, LA
Lights, XL Seluler Provider. Para finalis ini mendapat kesempatan untuk
mengunjungi berbagai tempat di kota Kudus utamanya Pabrik Djarum (
Sigaret Kretek Tangan dan Sigaret Kretek Mesin, Green Plants cultivation
of seedlings Center, Pengelolaan Limbah dan terakhir GOR Bhakti Djarum.
Bila kita melihat perubahan kota Kudus dalam konteks pembangunan,
tata kota, infrasruktur dari tahun ke tahun, semua itu tak lepas dari
sumbangsih yang diberikan oleh Djarum, Ketika Pak Handojo Setyo
(Corporate Affairs PT.Djarum Kudus) memperlihatkan kepada kami gambar
keadaan kota Kudus pada tahun sebelumnya sangat berbeda dengan sekarang
ini, perubahan yang paling menonjol dengan semakin banyaknya pepohonan
di setiap jalan yang dilalui di kota Kudus. Penghijauan kota merupakan
salah satu bentuk CSR Djarum.
KUNCI KEBERHASILAN PT.DJARUM
Setiap perusahaan yang melakukan bisnis di bidang apapun itu,hal
utama yang menjadi tujuannya yaitu bagaimana perusahaan tersebut dapat
berjalan dengan baik dalam arti tercapainya keberhasilan yang baik.
Untuk mencapai tujuan itu, diperlukan suatu strategi manajemen yang
sudah pasti dimiliki setiap perusahaan. Dalam Era ini dan dari tahun ke
tahun, dapat dirasakan intensitas kompetesi bisnis berlangsung dengan
cepat.
Tanpa kesadaran akan faktor-faktor atau nilai penentu keberhasilan
(key success factors), maka suatu perusahaan boleh jadi akan gagap
mengelola dirinya, untuk kemudian terkapar mati ditelan arus perubahan
aman. Di Indonesia, industri yang boleh dikatakan hasilnya dinikmati
semua kalangan yaitu rokok. Meskipun industri ini, melahirkan
kontroversi di masyarakat namun juga memberikan sumbangan yang sangat
besar bagi APBN. dan bukan nilai yang sangat kecil, begitupula dengan
lapangan kerja yang telah diberikan industri ini.
Salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia yang sudah melekat
di hati masyarakat adalah PT.Djarum Indonesia. Perusahaan yang berdiri
21 April 1951 di Kota Wali Kudus, Semarang. Jawa Tengah.saat ini menjadi
ikon pembangkit semangat Bakti Bangsa pada seluruh masyarakat Indonesia
dan sudah barang tentu menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain
dalam mencapai keberhasilan, seperti yang dicapai oleh PT.Djarum.
Keberhasilan apa yang diraih PT. Djarum ?.Seperti yang telah saya
jelaskan pada artikel saya sebelumnya bahwa keberhasilan dan kemajuan
perusahaan dinyatakan sukses jika dalam pengelolaan atau penciptaan
manajemen, lingkungan keselamatan, kesehatan kerja berjalan dengan baik.
PT.Djarum telah membuktikan hal tersebut dengan diraihnya beberapa
penghargaan antara lain. Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
tahun 2002 (Zero Accident Acknowlegment), Audit Exterl Keselamatan Kerja
tahun 2004 dengan hasil 87%. Tahun 2005 berhasil mendapatkan Bendera
Emas (Bendera Emas : Pemberian penghargaan untuk perusahaan dalam
pengelolaan lingkungan yang baik bagi perusahaan dengan produksi bersih)
dan Tahun 2007 mendapat hasil 93%. Penghargaan lain Certificate of
Compliance ISO 9001-1994 (Penghargaan tahun 2001) kemudian diperbaharui
menjadi ISO 9001-2000.
Dengan melihat prestasi tersebut diatas, muncul pertanyaan lagi
bagaimana cara PT.Djarum dapat memperoleh keberhasilan tersebut. Akhir
tahun 2007, PT.Djarum telah pembayar cukai pada pemerintah sebesar
Rp.7,642 triliun, Rp.25.475/hari,dengan jumlah karyawan 74.490.dengan
manajemen yang terstruktur memungkinkan perusahaan ini berkembang. PT.
Djarum memiliki, 5 nilai-nilai inti dalam pengembangan perusahan.
Nilai-nilai itu adalah 1).Fokus pada pelanggan, 2).Profesionlisme,
3).Organisasi yang terus belajar,4). Satu Keluarga,5). Tanggung Jawab
Sosial.
Fokus pada pelanggan.
Pelanggan merupakan bagian yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu perusahaan, tanpa ada pelanggan, tanpa ketertarikan pelanggan terhadap produk yang telah diproduksi, perusahan akan mandet. PT.Djarum selalu mengutamakan agar pelanggan selalu puas terhadap produknya, dengan memberikan harga yang relatif rendah meskipun keuntungan yang dicapai berkurang, hal ini diatasi dengan peningkatan hasil yang baik dan jumlah penjualan, selain itu juga PT.Djarum memberikan dana kepada beberapa pelanggan untuk memasarkan produknya sehingga tercipta hubungan yang sangat dekat.
Profesionalisme.
Profesional dalam membangun perusahaan secara baik, dimulai dengan perekrutan karyawan-karywati yang potensial (salah satu elemen vitas bagi kegemilangan gerak sebuah perusahaan). Kemampuan perusahaan untuk melakukan inovasi secara terus menerus. seiring tuntutan tersebut, PT.Djarum selalu memberikan respon yang inovatif pada konsumen. Profesional dalam mengimplementasikan strategi-strategi yang telah dirancang dengan penuh optimis. Dengan profesionalisme tersebut semuanya dapat tercapai.
Organisasi yang terus belajar.
Dengan keberhasilan yang diperoleh berupa penghargaan-penghargaan dan produk-produk yang inovatif,PT.Djarum tidak berpuas hati, dengan keberhasilan tersebut, selalu belajar keberhasilan itu. Tidak hanya selalu menilai perusahaannya sendiri. Melakukan sharing dengan perusahaan lain berbagi pengetahuan.
Satu keluarga.
Rasa kekeluargaan sangat terasa di lingkungan PT.Djarum, ini terlihat ketika pada waktu istirahat, terkadang para direksi bergabung bersama karyawan,berbagi cerita, bercanda, ini menciptakan kesenangan bagi para karyawan.Disinilah kekompakan dari segenap jajaran manajemen dan karyawan. Mereka bersama-sama untuk memajukan perusahaan,dengan dukungan organisasi yang solid,serta kerja keras dari semua karyawan.
Tanggung Jawab Sosial.
Dalam hal tanggung jawab sosial, untuk karyawan, PT.Djarum sangat memperhatikan karyawannya dengan memberikan jaminan sosial berupa jaminan kesehatan,hadiah tahunan, tunjangan, jaminan kecelakan,jaminan pensiun. PT.Djarum juga memberikan beasiswa pendidikan pada anak-anak karyawan sehingga dapat melanjutkan pendidikannya dengan baik. Tanggung Jawab Sosial yang diberikan PT.Djarum tidak hanya pada karyawannya tetapi juga pada masyarakat umum.Untuk melaksanakan tanggung jawab ini PT.Djarum melakukan Coorporate Social Responbility (CSR), yang sangat jelas saat ini, yaitu : Djarum memberikan dananya 30 Milliar dalam pembangunan lapangan bulutangkis, GOR PT.Djarum Bakti Bangsa, yang digunakan untuk merekrut para pemain bulutangkis yang handal berkelas dunia. Dalam bidang lingkungan PT.Djarum memberikan secara cuma-cuma pohon-pohon untuk penghijauan.
Dalam hal tanggung jawab sosial, untuk karyawan. Djarum memberikan
jaminan sosial berupa jaminan kesehatan, Cuti Hamil, Cuti Tahunan,
Hadiah Tahunan, Tunjangan Hari Raya, Jaminan Kecelakaan, Jaminan
Kematian, Jaminan Pensiun. Peningkatan pelayanan juga terlihat dengan
dibentuknya Koperasi Karyawan PT. Djarum. Koperasi ini didirikan pada
tahun 1976. Jumlah Anggotanya 51.005, dengan Volume pemasukan Rp.74.631
milyar (Januari 2008). Dengan pembentukan koperasi tersebut memungkinkan
karyawan dapat memenuhi kebutuhannya. Sejalan dengan waktu yang begitu
cepat, peningkatan koperasi yang begitu baik, membuahkan hasil pada
koperasi tersebut dengan didapatkannyan Penghargaan dari tahun ke tahun
Penghargaan Koperasi Teladan Indonesia tahun 1993, 1994, 1995 dan 1996.
KONTRIBUSI TEKNOLOGI BAGI PT DJARUM
Disamping lima aspek di atas yang menjadi salah satu aspek yang tidak
bisa dilepaskan dari keberhasilan dari PT Djarum Indonesia adalah dari
penggunaan teknologi sebagai media sales marketing and promotion nya di
samping mempunyai sales area yang lebih besar di banding 2 pesaing
perusahaan rokok (Gudang Garam dan Sampoerna). PT Djarum menggunakan
teknologi sebagai penunjang sales marketing and promotion seperi dalam
tahap pembuatandan pendesainan banner, neonbox,dll.
Selain itu PT Djarum juga melakukan inovasi dalam berbagai macam
bentuk demi memanjakan para konsumen melalui berbagai cara yang
merupakan poin plus PT Djarum yang belum di miliki oleh kompetitornya,
seperti:
Salah satu dari penggunaan teknologi yang akhir-akhir ini
diperkenalkan adalah teknologi SMS di ponsel disiasati oleh PT Djarum
Super sebagai media interaktif para pecinta bola. Kali ini permainan
gerakan bola melalui SMS dibuat sedemikian rupa agar terkoneksi dengan
billboard LED yang terpampang di beberapa sudut kota.
Permainan yang diklaim sebagai inovasi pertama kali di Indonesia oleh
PT Djarum ini bernama ‘SMS To LED’. Dalam permainan ini, setiap orang
bisa mengikuti permainan itu dengan cara mengetik keyword DJARUM (spasi)
Nama (spasi) Kode Gerakan, dan mengirimkannya ke 9600. Hanya dalam
hitungan detik nama pengirim SMS akan muncul di layar LED yang terletak
di persimpangan Senayan dengan Pakubuwono. Biaya yang dikenakan pun
tergolong murah, yakni Rp500 per SMS.
Setelah mengirimkan pesan, peserta dapat melihat 10 gerakan yang akan
ditampilkan di layar LED sesuai dengan perintah yang diberikan.
Gerakan-gerakan itu akan didemonstrasikan oleh Bro dan Cuy, dua karakter
pecinta sepakbola yang akan membuat program tersebut terasa lebih
interaktif. Lima gerakan masuk dalam kategori gaya sepakbola sungguhan
seperti roller coaster, double step over, drag back, hell shot, dan flip
back hell shot. Sedangkan sisa gerakan lainnya seperti tari perut,
tos-tosan, serangan balik, pagar betis, serta serangan beruntun adalah
untuk hiburan semata.
Komentar
Posting Komentar