Pengertian Bodoh Kami, MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) adalah Rebutan Pasar, Persaingan Produk

Mengikuti diskusi tentang MEA dan kesiapan UMKM menghadapinya mungkin sudah puluhan kali kami lakukan, sampai kami lupa mengingatnya dan hari Jumat 16 Oktober 2015 ini kami diundang mengikuti FGD Monitoring dan Evaluasi Dampak Penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang diprakarsai oleh Kementrian Koperasi dan UMKM, Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UMKM, Asisten Deputi Urusan Pengembangan Perkaderan UKM di Ruang Meeting Dinas Koperasi & UMKM Propinsi Jawa Tengah. 

Seperti biasa, sebagian sudah siap dan sebagian yang lain menyatakan kawatir dengan adanya pemberlakuan MEA tersebut, tetapi intinya mereka sendiri pun tidak tahu apa sejatinya MEA dan bagaimana solusinya. Untuk UMKM yang kreatif dan memiliki produk inovatif dan kratif memang MEA justru merupakan peluang perluasan pasar, sementara untuk UMKM yang produknya "biasa" saja dan mudah ditiru oleh negara-negara lain, pasti mereka melihat MEA sebagai ancaman. Sebetulnya hal yang sangat lumrah dalam bisnis, tidak usah MEA pun mereka harus tetap bersaing dengan produsen produk sejenis.





Pengertian Bodoh Kami Terhadap MEA

Daripada mempermasalahkan siap atau tidak siapnya UMKM Jawa Tengah dalam menghadapi MEA, mendingan kami mencoba cara bodoh kami dalam memahami MEA dan bagaimana untuk mencoba merncari solusi praktisnya.

Menurut pemahaman kami dari kacamata UMKM, MEA merupakan ajang perebutan pasar dan persaingan produk (kami mengesampingkan arus bebas tenaga kerja dan investasi). Pemenangnya adalah siapa yang mampu memiliki pasar yang lebih luas dengan produk yang memiliki daya saing tinggi. Dari pengertian kami, MEA adalah perebutan PASAR dan persaingan PRODUK, maka upaya solusi yang harus kami tekankan adalah:
  1. Mempertahankan pasar lokal dari gempuran produk luar dengan memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya produk lokal mengusai pasar lokal. 
  2. Mengoptimalisasi pengembangan pasar tradisional sebagai pusat pemasaran produk UMKM lokal.
  3. Integrasi pasar tradisional dengan sistem IT dan komunikasi yang lebih baik.
  4. Mengembangkan daya saing produk-produk lokal yang bisa diproduksi juga oleh negara pesaing.
  5. Mengembangkan produk-produk kreatif dan inovatif yang lebih mengutamakan konten lokal untuk mengekspansi pasar luar negeri.
Dengan sebagian cara-cara di atas mungkin gempuran produk asing bisa dihambat, disamping kita tetap harus menggelorakan sikap cinta produk dalam negeri.

Selama ini kita terlena dengan perkembangan pasar modern yang luar biasa pesat, sehingga justru semakin meninggalkan pasar tradisional yang seharusnya menjadi nadi perdagangan lokal. Jika penataaan dan pengelolaan pasar tradisional dilakukan dengan cara modern, tentunya produk-produk lokal memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk dikenal masyarakat.

Mungkin teman-teman UMKM belum banyak yang tahu ketika UMKM-UMKM di negara tetangga pun mengalami kekawatiran yang sama dengan UMKM di Indonesia karena mereka melihat UMKM Indonesia didukung oleh kekayaan sumber daya alam yang kaya. Mereka pun juga merancang cara-cara preventif untuk mencegah membludaknya produk Indonesia masuk negara mereka.

Jateng InterTrade dan GetAsean.Com

Jateng InterTrade adalah konsep sederhana dalam melakukan integrasi pasar tradisional di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah, dimana semua informasi dan komunikasi dari satu pasar dan antar pasar bisa dipantau dengan mudah untuk dipublikasikan kepada masyarakat. Semua pasti berpijak pada tawaran jual dan tawaran beli, jika informasi ini bisa dikelola dengan baik makan perdagangan akan terjadi. Koordinasi antar pasar bisa dibawahi oleh Dinas Perindustriaa dan Perdagangan.

Untuk saat ini kamu baru bisa menstimulasi komunitas UMKM di setiap kota dan kabupaten untuk selanjutnya kami koneksikan dengan komunitas UMKM dari kota dan daerah lain. Beberapa kebutuhan bahan baku bisa terinformasikan dalam diskusi antar komunitas dan selanjutnya bisa dipenuhi oleh anggota dari komunitas UMKM dari daerah lain. 

Disamping untuk memperkuat pasar kami juga bekerjasama dengan beberapa eCommerce dan kami juga membangun eCommerce sendiri dengan nama GetAsean.Com untuk UMKM yang ingin ekspansi pasar ke luar negeri, tentunya hanya untuk UMKM yang berorientasi ekspor dan berkemampuan ekspor.

Pada prinsipnya kami melihat bahwa UMKM di Jawa Tengah siap bersaing dalam kancah MEA, yang belum siap akan terus kami bimbing dan kami gandeng dengan UMKM yang telah siap untuk bersama-sama mengamankan pasar Jawa Tengah dengan produk lokal.















Komentar