Menengok Kampung Batik Laweyan Lebih Dekat

Kampung Batik Laweyan, Antara Desitinasi Wisata dan Sentra Produksi

Sudah sejak lama Solo dikenal sebagai kota Batik, seperti halnya Pekalongan, tetapi tradisi batik di Solo jauh lebih tua dibandingkan Pekalongan. Sentra batik Solo adalah di kawasan Laweyan, yang sekarang dikembangkan menjadi Kampung Batik Laweyan, tidak jauh dari destinasi pertama kami yaitu Pasar Triwindu.

Setelah puas dari Pasar Triwindu sambil menunggu buka puasa, kami mengunjungi Kampung Batik Laweyan untuk melihat dari dekat kegiatan produksi batik dan penjualannya di sana. Kebetulan sore itu keadaan tidak terlalu sibuk di sana, sehingga memudahkan kami jalan-jalan santai melihat dan merasakan lingkungan Kampung Batik Laweyan yang ternyata nyaman untuk jalan-jalan dan sudah padat pemukimannya. Hampir setiap rumah menjual batik dengan berbagai corak dan ciri khas masing-masing. Sepotong dua potong kami coba beli dari beberapa toko untuk oleh-oleh, ternyata harganya pun tidak mahal.

Di sinilah interaksi kami dengan pemilik usaha yang berkelas UMKM mulai kami lakukan untuk mendengar permasalahan pemasaran dan promosi produk batik mereka. Mendengar lebih dekat dan berbicara langsung dengan pelaku UMKM merupakan tujuan kami datang ke sentra batik ini. Beberapa kesimpulan yang bisa kami bawa adalah bahwa mereka butuh bantuan untuk promosi dan pemasaran produk mereka di tengah persaingan produk batik yang luar biasa ketat. Mereka senang kebijakan pemerintah kota Solo yang mengangkat sentra batik tersebut sebagai obyek wisata di Solo, ini sangat membantu promosi dan pemasaran produk mereka. Hanya saja mungkin masih banyak yang belum tahu Kampung Batik Laweyan ini.

Ada rencana kami untuk sosialisasi eCommerce kami (GetAsean.Com) kepada pelaku-pelaku UMKM di sentra batik ini agar kami bisa membantu mereka memasarkan produk mereka untuk pasar ekspor, karena beberapa pelaku UMKM di sana sudah akrab dengan perdagangan ekspor. 

Kampung Batik Laweyan ini memang cukup menarik karena ditata rapi dan bersih meskipun masih tetap mengesankan kehidupan "kampung" di tengah kota besar. Berbelanja di sini pun nyaman, jika belum puas dengan produk yang ada bisa pindah ke rumah sebelahnya sampai ketemu dengan produk yang sesuai dengan keinginan pembeli.

Berikut kami berikan gambaran suasana di Kampung Batik Laweyang yang tidak kampung-kampung amat.

Suasana Salah Satu Jalan di Kampung Batik Laweyan

Hampir Semua Rumah Menjual atau Memproduksi Batik
Lokasi Kampung Batik Laweyan adalah di daerah Laweyan yang memang sudah dikenal sejak lama sebagai pengrajin batik di Solo. Letaknya di Jl Dr Rajiman yang merupakan paralel Jl Slamet Riyadi. 

Di Kampung Batik ini kami juga menemukan kuliner unik yaitu Ledre Ketan Laweyan Ibu Sri Martini yang memang rumahnya di Kampung Batik ini. Sebuah kuliner yang unik dan menarik yang menarik perhatian kami untuk mencicipinya.

Ledre Ketan ini Ternyata Enak Banget !

Jangan keliru dengan yang asli yaa .... !

Ada berbagai varian, pilih sesuai selera.
Sesungguhnya akan luar biasa jika pengelola Kampung Batik Laweyan ini bisa mewadahi produk sentra batik ini dengan fasilitas toko online khusus Kampung Batik Laweyang yang dikelola oleh anak-anak muda kreatif yang mampu memasarkan secara digital produk tersebut. Paket-paket yang menarik dan penyajian yang profesional melalui internet akan banyak membantu promosi dan komunikasi pasar. Brand Kampung Batik Laweyan inipun bisa dibangun dengan toko online tersebut secara kolektif, bukan brand dari masing-masing pedagang. Brand-brand pedagang di dalamnya hanya merupakan sub brand yang secara keseluruhan membangun brand induk Batik Kampung Laweyan.

Pemasaran konvensional butuh waktu yang lebih panjang dan jangkauannya terbatas, tetapi pemasaran online bisa berdampak cepat dan jarak jangkauannya juga luas. Pemasaran ini yang harus segera digarap dengan serius di Kampung Batik Laweyan, dan kami siap untuk mendampinginya.






Komentar