Terasa ada yang kurang dalam pembinaan UMKM, apa ya ?!

Pemikiran saya berawal dari mencermati rangkaian kata PEMBINAAN UMKM, yang berarti ada yang dibina (UMKM) dan ada yang membina (Pembina/Penggiat UMKM).

Dalam program ini semua pihak pastinya akan fokus kepada UMKM-nya, seperti misalnya fokus untuk menaik-kelaskan UMKM, memberikan bantuan dana dan alat, memberikan fasilitas pameran dan sebagainya, dan semuanya adalah untuk ..... UMKM-nya !

Pernahkah terpikir bahwa penggiat atau pembina UMKM juga perlu mendapatkan perhatian dari pihak-pihak yang memiliki kebijakan dan program pembinaan UMKM ? 
Bagaimana seorang guru bisa fokus untuk mendidik murid dengan baik jika dia masih harus memikirkan berbagai hal penunjang pendidikan tersebut untuk dirinya ?

Untunglah beberapa pembina dan penggiat UMKM tumbuh dan lahir dari keinginan untuk "membantu" dan "menolong" kepada UMKM yang membutuhkan pembinaan dan pengembangan usahanya. Meskipun saya melihat  "nasib" dari para penggiat dan pembina UMKM tersebut justru "tidak lebih baik" dari UMKM yang dibina.  He-He

Ada baiknya, dari pihak-pihak pembuat kebijakan dan program juga memiliki program "kewirausahaan" kepada para pembina dan penggiat UMKM agar mereka tidak hanya bertheory melainkan juga bisa merasakan menjadi wira usaha itu sendiri, jika yang belum punya usaha. Untuk yang sudah berwirausaha juga masih perlu diberikan bantuan untuk pengembangannya karena bagaimanapun juga kita mesti memberikan appresiasi kepada niat dan kiprah mereka selama ini dalam membina dan mengembangankan UMKM di daerah-daerah.

Semoga pemikiran saya ini mendapatkan perhatian dari pemerintah dan mempertimbangkannya dalam penentuan kebijaksaan dalam pembinaan dan pemberdayaan UMKM di Indonesia.

Penggiat UMKM galau, pembinaan UMKM bisa kacau.

Nasib kami sendiri bagaimana ?

Komentar