Produk jelek yang memalukan, semoga tidak terjadi lagi.

Semoga sharing saya hari ini bisa menjadi peringatan kepada teman-teman eksportir hasil pertanian.

Beberapa bulan lalu saya mendapatkan pengaduan "komplain" dari Kedutaan RI di UEA (Dubai) atas pengiriman produk jahe (ginger) dari Jawa Tengah. Dalam komplainnya secara jelas tersebut nama supplier dari sebuah kota di Jawa Tengah yang notabene bukan spesialis produk hasil pertanian, melainkan furnitur. 

Pembeli akhir adalah sebuah perusahaan di Dubai melalui perantara (trading broker) dari China.

Pembeli komplain dengan masalah kualitas jahe yang dikirimkan, bukan sekedar kualitas tetapi kondisi jahe yang dikirimkan pun tidak dicuci dan banyak yang dalam kondisi busuk.

Komplain ini sudah kami teruskan kepada pihak yang seharusnya menerima komplain, sayangnya ketika dicek perusahaan tersebut sudah tidak ada lagi. 

Hal ini tidak hanya terjadi sekali dua kali, tetapi sudah beberapa kali komplain melayang kepada kami atas nama Kadin Jawa Tengah. Kebetulan yang terkena komplain bukan anggota kami, dan ketika kami cek lapangan perusahaan tersebut sudah tidak ada dan bahkan ada yang fiktif.

Beberapa kejadian ini sangat mempermalukan nama Jawa Tengah dan tentunya sangat merugikan karena kepercayaan atas eksportir Jawa Tengah bisa menurun drastis padahal pelakunya hanya beberapa gelintir oknum saja.

Dan kami pun menyarankan kepada para pembeli di luar negeri untuk sebelum melakukan transaksi bisa berkoordinasi dengan kami untuk melakukan cek lapangan perusahaan yang menjadi partner mereka di Jawa Tengah. Jangan sampai setelah kejadian kami baru diberitahu, sehingga kami kesulitan memberikan rasa aman kepada buyer di luar negeri yang sangat ingin membeli produk Jawa Tengah.

Terlampir adalah beberapa foto jahe yang dikirimkan oleh "oknum" eksportir yang sampai hari ini belum bisa kami temui keberadaannya.





















Komentar