Sebuah Komitmen dari Sambal Pecel Bu Kaji kepada Konsumennya.

Sebuah Komitmen Sambal Pecel Bu Kaji kepada Konsumennya.
(Foto Bersama Gubernur Jawa Tengah)

Saya mengenalnya sebagai "Mbak Maya", meskipun saya juga tahu bahwa nama aslinya adalah Siti Umayah, pemilik dari usaha Sambal Pecel Bu Kaji yang asli Semarang ini. Sesosok pelaku UMKM yang sangat gigih dalam memperjuangkan cita-citanya. 

Saya termasuk seorang pendamping UMKM yang bersyukur bisa ketemu sosok pengusaha UMKM yang sangat ulet, gigih dan berpikiran ke depan. Satu hal yang selalu saya ingat dari Mbak Maya ini adalah "Corrective Action"-nya yang sangat cepat. Misalnya ketika saya ingatkan ada kekurangan di kemasan seperti ini, maka dalam waktu singkat beliau sudah memberikan kabar kepada saya bahwa telah dilakukan perbaikan atas saran saya, di lain kesempatan ketika ada sedikit kekurangan dalam pelayanan dan saya menelponnya, hal saya juga segera diambil tindakan perbaikan.

Ingin maju, ingin mencoba hal baru dan mau belajar adalah potret yang saya ambil dari sosok Mbak Maya yang pernah merasakan bekerja selama 15 tahun di perusahaan Jepang. Di sinilah nilai disiplin dan corrective action yang cepat tidak terasa telah mendarah daging dalam kesehariannya. 

Pada tahun 2013, Ketika Ibunda Mbak Maya sakit dan harus menjalani operasi besar dan harus istirahat cukup lama memaksa Mbak Maya harus mengambil alih usaha orang tuanya di Pasar Johar Semarang, karena usaha ini telah dirintis orang tuanya selama puluhan tahun. Usaha yang telah dirintis puluhan tahun itu adalah Sambal Pecel dan telah memiliki pelanggan cukup banyak. Dari pelanggan tersebut ada yang untuk dikonsumsi sendiri maupun dijual kembali dengan merk mereka, atau mereka beli dengan sistem curah.

Terpikir oleh Mbak Maya untuk memiliki merk sendiri atas produknya, karena pelanggan yang membeli sambal pecel dengan merk mereka cukup berhasil. Tahun 2017 mulailah hadir sambal pecel Bu Kaji, yang merupakan merk dari produk sambal pecel Mbak Maya. Produk yang masih mempertahankan resep turun menurun dari orang tuanya.




Produk-Produk Kemasan Sambal Pecel Bu Kaji

Continous Improvement

Mbak Maya telah membuktikan kepada saya tentang apa arti continous improvement, dan juga kepada para konsumennya. Dari sambel pecel curah tanpa merk sampai dengan sambal pecel yang memiliki kemasan yang terbilang cukup representatif, dari sebuah warung makan biasa menuju sebuah resto, dari pemasaran tradisional menjadi mitra GrabFood dan GoFood. 

Legalitas usaha tentunya sudah lebih dari cukup, mulai dari ijin usaha IUMK, sampai dengan ijin PIRT, Halal dan perlindungan HKI untuk Merk Sambal Pecel Bu Kaji. 

Pastilah semua ini merupakan proses, dan proses butuh waktu. Jika dalam waktu kurang dari 3 tahun setelah saya bertemu muka terakhir dengan Mbak Maya dan mendapati bahwa Mbak Maya telah membuat progress yang mengejutkan saya, pastilah hal ini bukan hal yang biasa-biasa saja melainkan sebuah tekad dan komitmen yang luar biasa.

Yang menarik bagi saya, Mbak Maya bukan type pengusaha yang takut untuk berpromosi, baik online maupun offline, semua dicoba dan dianalisa keberhasilannya sampai pada akhirnya paham sebaiknya bagaimana melakukan promosi dan dengan media apa. Gencar di Face Book dan Instagram pasti bukan tanpa sebab, karena kedua media ini memberikan kontribusi branding Sambal Pecel Bu Kaji selama ini. 

Memahami benar bahwa kelemahan UMKM selama ini adalah di SDM dan teknologi, maka Mbak Maya menitikberatkan perbaikan-perbaikan awal pada 2 hal tersebut. CCTV, social media, eCommerce dan teknologi lain sudah diterapkan dalam bisnisnya dan berbagai rencana ke depan yang sudah dipersiapkan untuk tetap menang dalam persaingan.

Suasana Antrian GoFood dan GrabFood di Warung Pecel Bu Kaji.


Apa Komitmen Sambal Bu Kaji kepada Konsumen?

Melalui komunikasi via WA beberapa hari yang lalu, saya mencoba bertanya kepada Mbak Maya: "Mbak Maya, apa yang sebenarnya ingin ada berikan kepada konsumen-mu"? Tertangkap jelas bahwa Mbak Maya punya komitmen kuat untuk memberikan sebuah jaminan berupa kualitas produk terbaik dari sambal pecel produksinya. Beliau tidak segan-segan turun tangan sendiri untuk cek kualitas dan memberikan arahan kepada karyawannya. Selain itu ditambahkannya pula bahwa pelayanan konsumen yang terbaik adalah kunci hubungan baik Warung Pecel Bu Kaji dengan konsumennya.

Pasar yang dilayani oleh Sambal Pecel Bu Kaji selain pengunjung di Warung Pecel-nya adalah Hotel dan Resto yang membeli produknya dalam bentuk curah, dan konsumen di segmen ini cukup memberikan andil penjualan yang cukup besar bagi usahanya. Dengan kemasan yang sudah bagus pasar eceran dengan eCommerce juga akan digarap lebih giat lagi. 

Lantas untuk re-seller dan agen bagaimana? Masih sangat memungkinkan menjadi reseller dan agen untuk sambal pecel Bu Kaji dan bisa segera melakukan kontak di nomor WA: +62 812-2522-240. 

Suasana Dapur Warung Pecel Bu Kaji Semarang

Suasana Dapur di Warung Pecel Bu Kaji Semarang

Sosok Mbak Maya dan Sambal Pecel Bu Kaji adalah salah satu potret UMKM dari Kota Semarang yang mencoba memperjuangkan makanan lokal yang khas dan asli Indonesia di tengah gempuran makanan-makanan impor yang mulai dikenal oleh generasi-genarasi muda saat ini. Betapa menyedihkan jika generasi muda saat ini tidak mengenal pecel yang biasa dikonsumsi oleh orang tuanya dari kecil hingga saat ini. Sukses terus Mbak Maya, Sambal Pecel Bu Kaji!





Komentar