Strategi Penetapan Harga Produk Dalam Pemasaran


Image result for strategi harga
Strategi Penetapan Harga Produk Dalam Pemasaran
Jika sudah dipertemukan dengan perang harga di pasar, maka banyak pelaku UMKM yang tanpa dasar memberikan harga yang tidak rasional lagi dengan harapan produknya bisa segera terjual. Mereka bahkan tidak menyadari bahwa ternyata mereka jual rugi, oleh sebab itu sedikit pembekalan mengenai beberapa strategi penetapan harga sangat dibutuhkan oleh para pelaku UMKM.
Penetapan Harga (Price) merupakan salah satu elemen yang terdapat dalam bauran pemasaran (marketing mix) yang berkenaan langsung dengan kebijakan strategis dan taktis mengenai tingkat harga, struktur diskon, dan syarat pembayaran. 

Menurut Philip Kotler “price is the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. 

Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk yang dibeli. Dengan harga inilah seseorang akan membuat sebuah keputusan dalam mengorbankan waktu dan uangnya untuk mendapatkan pro duk layanan yang sesuai dengan manfaat yang ditawarkan.

Harga adalah satu-satunya variabel strategi pemasaran yang berkaitan dengan pemasukan perusahaan. Condous (1983) menyarankan, “…apabila pengenaan biaya (charging) merupakan suatu keharusan, maka besarnya harus disesuaikan dengan kemampuan pengguna.”

Menentukan kebijakan harga memang penting dilakukan, karena selain akan berpengaruh secara langsung terhadap pendapatan perusahaan, juga akan berpengaruh terhadap daya saing atas kompetitor. (Baca juga : Berbagai Tujuan Penetapan Harga Produk)

Banyak metode untuk menentukan harga jual produk, namun secara umum terdapat tiga cara dalam pelaksanaan penetapan harga yakni : 

1. Cost Oriented Pricing 
(Penetapan harga berdasar pendekatan biaya) 

Merupakan cara paling umum yang banyak digunakan oleh perusahaan, yakni dengan penetapan harga jual berdasar biaya-biaya yang dikeluarkan untuk produksi dan menambahkan suatu prosentase tertentu sebagai labanya. Terdapat tiga kelompok dalam melakukan penetapan harga model ini yakni : 

Cost Plus Pricing Method (Metode Penetapan Harga Biaya-Plus), yakni penetapan biaya yang banyak dilakukan oleh perusahaan produksi. Penghitungannya dengan cara harga jual per unit produk dihitung dengan menjumlahkan seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu sebagai laba yang dikehendaki. (Rumus: Biaya Total + laba = Harga jual)

Mark-up pricing (Metode Penetapan Harga Mark-Up), merupakan penetapan harga yang dilakukan hanya dengan menambah laba, cara ini banyak dilakukan oleh pedagang perantara karena mereka tidak ada biaya-biaya produksi.(Rumus: Harga Beli + MarkUp = Harga Jual)

Target pricing, merupakan penetapan harga yang dilakukan berdasarkan tingkat pengembalian investasi (ROI) yang diinginkan. 

2. Demand-Oriented Pricing 
(Penetapan harga berdasar pendekatan kebutuhan/permintaan)

Menurut Djaslim Saladin (2003:96) Demand-Oriented Pricing adalah Penentuan harga dengan mempertimbangkan keadaan permintaan, keadaan pasar dan keinginan konsumen. Demand-oriented pricing mendasarkan kepada tingkah laku demand, misalnya harga tinggi apabila demand sangat kuat dan harga rendah bilamana demand lemah. 

Untuk menanggapi aneka macam konsumen yang mengiinginkan suatu produk, maka cara yang biasa ditempuh adalah dengan mengadakan diskriminasi harga. Macam-macam diskriminasi harga yang dapat dilakukan misalnya adalah diskriminasi terhadap teritorial (wilayah), kelompok customer (pelanggan), Waktu dan kualitas atau bentuk produk. 

3. Competition Oriented Pricing 
(Penetapan harga berdasar pendekatan persaingan) 

Competition oriented pricing merupakan penetapan harga yang didasarkan kepada harga yang ditetapkan oleh pesaing, hal ini dilakukan terutama untuk produk-produk yang bersifat homogen. Beberapa metode penetapan harga yang dapat disebutkan sebagai berikut: 

Perceived value pricing, yaitu penetapan harga dimana perusahaan berusaha menetapkan harga setingkat dengan rata – rata industri.

Sealed bid pricing yaitu suatu penetapan harga didasarkan pada tawaran yang diajukan oleh pesaing. 

Ada banyak tujuan dalam penetapan harga produk sebelum dilempar ke pasaran. Berbagai kemungkinan tujuan trsebut misalnya untuk penetrasi pasar baru, market skimming, mempercepat pemasukan uang tunai, memenuhi target laba maupun promosi product line. Apapun tujuannya, penetapan harga produk perlu dilakukan sejak awal karena juga merupakan salah satu fungsi yang penting dalam pemasaran.

Bagi usaha skala mikro kecil, tentunya strategi cost oriented pricing merupakan strategi yang paling tepat mereka gunakan saat kondisi usaha mereka masih di skala ini. Namun pada saat tertentu, ketika produk mereka sangat dibutuhkan oleh masyarakat sementara supply atas produk tersebut sangat kurang, maka para pelaku UMKM bisa beralih strategi menjadi demand oriented pricing.

Competition oriented pricing pasti akan terjadi jika produk para pelaku UMKM juga banyak diproduksi oleh UMKM lain, sehingga pasar dipenuhi oleh produk yang sejenis. Dalam kondisi seperti ini, produsen benar-benar dikendalikan oleh persaingan.

Semoga pembekalan ini bisa sedikit membantu para pelaku UMKM dalam belajar membuat strategi harga dalam upaya pemasaran produknya. Pengalaman akan mengasah ketajaman strategi harga mereka, dan apa yang kami sampaikan sekarang ini hanyalah bekal teori yang mengingatkan mereka akan arti pentingnya sebuah strategi harga dalam pemasaran.

Baca juga:


Komentar